Wabah Virus Corona
Para Pejabat Negara yang Positif Corona Covid-19, Dari Menhub Indonesia Hingga Menkes Inggris
Wabah virus corona masih terus menjangkiti warga dunia. Di Indonesia, dilaporkan melonjak dari sebelumnya 69 kasus pada Jumat (13/3/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wabah virus corona masih terus menjangkiti warga dunia. Di Indonesia, dilaporkan melonjak dari sebelumnya 69 kasus pada Jumat (13/3/2020) menjadi 96 kasus pada Sabtu (14/3/2020).
Dari 96 kasus tersebut terdapat pejabat pemerintah yang juga terinfeksi virus corona yaitu Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Budi diidentifikasi sebagai pasien kasus ke-76 virus corona di Indonesia. Kepastian Menhub Budi positif corona disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang ikut dalam jumpa pers itu mengkonfirmasi bahwa pejabat yang dimaksud adalah Budi Karya.
"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," kata Pratikno. seperti dikutip dari Kompas.com (14/3/2020).
Budi bukan satu-satunya pejabat negara yang terinfeksi virus corona.
Sebelumnya ada Menteri Dalam Negeri Australia Petter Dutton.
Menteri Dalam Negeri Australia Petter Dutton Dutton menyebut telah terkonfirmasi positif virus corona setelah bangun tidur dengan suhu badan tinggi dan sakit tenggorokan pada jumat (13/3/2020).
Sementara itu juru bicaranya mengatakan, Dutton sebelumnya melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Scott Morrison dan anggota kabinet lain selama beberapa jam di Sydney, Selasa (10/3/2020).
Minggu sebelumnya Dutton berada di Washington dan bertemu Jaksa Agung AS, William Barr dan anak perempuan Donald Trump, Ivanka Trump.
Sebelumnya sejumlah pejabat negara dari berbagai negara juga diketahui turut terinfeksi virus coronya penyebab Covid-19.
Pejabat negara lain Antara lain Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries, Kepala Staf Militer Italia Salvatore Farina, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar, Menteri Perindustrian Iran Reza Rahmani dan Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi.
Jumlah itu masih bisa ditambah dengan Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Mohammad Mirmohammad, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam, dan Menteri Kebudayaan Perancis Franck Riester.
Virus corona penyebab Covid-19 hingga saat ini telah menginfeksi 145.267 orang di seluruh dunia, sebanyak 5.530 orang meninggal dunia.
Namun, sekitar 70.000 pasien virus corona dapat disembuhkan. Tak hanya itu, penutupan kota di hampir 40 negara menjadikan sekitar 400 juta pelajar di negara terdampak corona harus belajar dari rumah.
(Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin/Luthfia Ayu Azanella)
• Menhub Budi Karya Sempat Dirawat karena Tifus Setelah Dinyatakan Positif Corona
Selain Virus Corona, Ini 7 Virus Saluran Napas Lainnya
Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Reviono, Sp.P (K), menerangkan awalnya ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui dapat menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat.
Kedua jenis coronavirus tersebut, yakni Middle East espiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Servere Acute Respiratori Syndrome (SARS-CoV).
Kemudian, pada 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) China Contry Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Pada 7 Januari 2020, China mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus yang kini dikenal sebagai Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Selain pneumonia, Covid-19 diketahui bisa juga menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat lain, seperti brokiolitis.
Namun, menurut dokter yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut, gejala berat yang disebabkan oleh virus corona tergolong jarang.
Dia pun membandingkan dampak infeksi virus corona dengan virus saluran napas lain terkait penyakit yang ditimbulkan, termasuk dari segi intenstiasnya.
Berikut daftarnya:
1. Virus corona
Sering: Commond cold atau batuk pilek
Jarang: Pneumonia, bronkiolitis
Baca juga: Makan Prasmanan atau Nasi Boks, Mana yang Lebih Aman Cegah Penularan Virus?
2. Rhinoviruses
Sering: Commond cold atau batuk pilek
Jarang: Pneumonia pada anak
3. Respiratory syncytial virus
Sering: Pneumonia, bronkiolitis pada anak
Jarang: Pneumonoa pada orang tua dan immunocompromised (masalah kekebalan)
4. Parainfluenza viruses
Sering: Croup atau infeksi pernapasan pada anak yang membuat saluran napas terhalang, infeksi saluran pernapasan bawah pada anak
Jarang: Trakebronkitis atau nflamasi jalan napas utama (trakea dan bronkus), infeksi saluran pernapasan bawah (ISPA) imunoc
5. Adenoviruses
Sering: Commond cold, faringitis atau penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx)
Jarang: Pneumonia pada anak, ISPA imunoc
6. Influenza A viruses
Sering: Influenza
Jarang: Pneumonia pada orang sehat
7. Influenza B viruses
Sering: Influenza
Jarang: Pneumonia
8. Enteroviruses
Sering: Acute undifferentiated illnes (gejala akut tidak spesifik)
Jarang: Pneumonia
dr. Reviono berpendapat penyebaran infeksi akibat virus bukan hanya merupakan ancaman yang berarti di bidang penyakit, tapi juga di bidang sosial dan juga ekonomi masyarakat.
"Fasilitas pelayanan kesehatan harus mengimplementasikan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi pada kasus infeksi pernapasan ini," jelas Reviono saat diwawancarai Kompas.com belum lama ini.
Sementara, masyarakat harus mendapat sosialisasi dari sumber yang tepat agar proaktif dalam membantu mengendalikan penyakit akibat virus corona.
• Virus Corona di Indonesia, Gubernur Khofifah Putuskan Tidak Meliburkan Sekolah, Ini Alasannya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Penyakit Akibat Virus Corona dengan 7 Virus Saluran Napas Lainnya" dan Pejabat Negara di Dunia yang Positif Virus Corona: Dari Menhub Indonesia Hingga Menkes Inggris.