Bupati James Sumendap Copot Camat Ratatotok, Ini Penjelasan Mantan Camat
Bupati James mengungkapkannya saat dikonfirmasi tadi malam Rabu (11/3/2020) di kediaman Rimba Lamet Ratahan, Mitra.
Penulis: Giolano Setiay | Editor: Maickel Karundeng
"Banyak program yang akan kita lakukan untuk pembangunan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Untuk itu saya berharap agar semua yang ada, bisa terus meningkatkan potensi untuk bersinergi bersama membangun Mitra lebih hebat lagi dengan bergerak cepat," tandas JS dalam arahannya.

Lepas dari itu, JS sempat menyentil Camat Ratatotok. Pasalnya, menurut informasi, terkait program Senin (9/3/2020) lalu yakni Gerakan Cinta Bumi di perkebunan Alason Ratatotok, tak sesuai dengan yang dipinta Bupati.
Kekecewaan muncul dari Bupati Mitra.
Dimana yang seharusnya jadwal pelaksanaan pecanangan Gerakan Cinta Bumi yang harusnya di perkebunan Batu Gelas. Namun saat pelaksaannya kemarin, berubah di perkebunan Alason.
Sebetulnya kami akan menunjukan kepada Dunia, kepada masyarakat dan Kepada Gubernur Sulwesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD), bahwa lokasi kerusakan lingkungan yang luar biasa ada di Ratatotok.
"Jujur saja ibu Camat, kemarin itu saya sedih dan menangis. Saya seperti di tipu," tandas JS disela-sela MusrembangKab.
Ia mengatakan, dirinya semalam telah meminta maaf sama Tuhan dan bilang saya ingin melakukan sesuatu.
Alhasil karena ada sesuatu yang terjadi, lokasi yang menjadi terget dipindahkan.
"Saya perjelas, dampaknya nanti akan dirasakan 1,2 tahun kedepan bahkan 10 tahun kedepan. Besok hari saja, bila dia hujan. Mitra bakal ada kuburan masal di 9 desa yang ada di Ratatotok, akibat kehancuran lingkungan," tandas JS
James menambahkan ada satu kebanggaan yang perlu disampaikan. Yakni kepada pihak Polres Mitra.
"Saya sangat senang dan bangga kepada pak Kapolres. Karena telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan Police Line dibeberapa areal pertambangan," tegas Bupati.
Langkah itu sudah sangat tepat. Kalau di biarkan pertambangan liar dengan melakukan alat berat.
Dampaknya nanti, akan dirasakan bukan saat ini, tapi nanti kepada anak cucu kita.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Camat Ratatotok Nortje Wulur mengatakan, perubahan tempat penanaman dikarenakan adanya beberapa masukan dari para aparat desa, Hukum Tua serta Asisten 2 Sekdakab.
Bahwa lokasi awal, terlalu jauh dari jalan raya. Dan bisa dipastikan masa yang akan tembus ke lokasi hanya sedikit.