Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

TERUNGKAP Arti Sudut Tajam dalam Tulisan Tangan Siswi SMP Pembunuh Bocah, Ada Sinyal Butuh Bantuan

Terungkap arti sudut tajam dalam tulisan tangan siswi SMP berinisial NF pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Editor: Alexander Pattyranie
Kolase Foto Tribunmanado/foto Kompas.com/Antara
Polisi Temukan Papan Curhat di Kamar ABG yang Bunuh Bocah: Ada Gambar Wanita dan Tulisan Mengerikan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap arti sudut tajam dalam tulisan tangan siswi SMP berinisial NF pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Makna tulisan ini diungkap grafolog Deborah Dewi.

Ia menemukan hal yang tidak beres terhadap NF.

Dilansir oleh tayangan video di akun YouTube Talk Show TvOne, Deborah Dewi mengungkapkan makna gambar fiksi yang dibuat NF.

"Sebetulnya sinyal untuk dia butuh bantuan sudah terlihat," kata Deborah Dewi

Selain itu, Deborah juga menemukan indikasi lain yang ada di balik gambar tersebut.

Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Grafolog Deborah Dewi melihat tanda-tanda pada tulisan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. (Kolase YouTube Talk Show tvOne, TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Ada tiga hal, pertama yakni grafik dari tulisan tersebut yang selalu berubah.

"Selain dari gesture grafiknya, ketika dalam sebuah tulisan tangan setiap kali menulis arahnya selalu berubah secara ekstrem, selalu yah, tidak hanya sekali dua kali, " kata Deborah.

Selain itu, ukuran dan bentuk tulisan yang dibuat oleh NF selalu berubah-ubah.

"Kemudian ukuran dan bentuknya selalu berubah, ditambah ada sudut tajam yang tidak lazim muncul, " kata Deborah Dewi.

Deborah juga menjelaskan arti sudut tajam yang dimaksud tidak pernah diajarkan dalam sistem pendidikan.

"Tidak diajarkan dalam sistem pendidikan manapun, contoh unsur segitiga dalam huruf T huruf Y, tidak ada satupun sistem pendidikan yang mengajarkan itu," katanya.

Deborah menekankan, bila tiga kombinasi tersebut muncul dari anak lain, maka orang tua wajib untuk waspada. 

"Kalau ada tiga kombinasi, jadi jangan hanya dicomot satu yah, tiga kombinasi itu muncul selalu muncul ditambah dengan gambar,

ketika ada pengulangan berarti pola terbentuk, gambar yang dibuat didominasi mimik sedih,

itu harusnya bisa menjadi red alert, atau alarm untuk para orang tua mulai waspada," kata Deborah Dewi.

Deborah Dewi menekankan bahwa temuan tulisan dan gambar buatan siswi SMP yang bunuh bocah 5 tahun ini sudah cukup menjadi tanda waspada.

"Saya tidak membuat diagnosa mendalam tapi temuan ini cukup untuk menjadi tanda waspada bagi orang tua, kalau menemukan di tulisan tangan maupaun gambar yang dibuat anak sudah waktunya diskusi dengan psikolog," katanya.

Fakta Siswi SMP Bunuh Anak 6 Tahun: Taruh Mayat Korban di Lemari hingga Gambar Misterius di Buku Catatan
Fakta Siswi SMP Bunuh Anak 6 Tahun: Taruh Mayat Korban di Lemari hingga Gambar Misterius di Buku Catatan (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Pelaku sering menonton film Chucky

Melansir Kompas.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, NF kerap menonton salah satu film yakni Chucky yang mengisahkan tentang boneka pembunuh dan populer pada tahun 1980-an.

"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Sabtu (7/3/2020).

Polisi mendapat pengakuan tersebut saat memeriksa NH secara mendalam dan hati-hati usai menyerahkan diri.

Apalagi di usianya yang masih anak-anak.

Sikap kooperatif NF juga membuat polisi menemukan fakta-fakta baru.

Kepada polisi, kata Yusri, NF juga mengaku punya hasrat untuk membunuh orang lain.

Kebetulan, APA lah yang saat itu sedang berada di rumahnya.

"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari ini dia sudah tidak bisa menahan lagi," kata Yusri.

Tes kejiwaan dan penelitian otak pelaku

Pelaku telah menjalani tes kejiwaan tahap pertama di RS Pori Kramat Jati.

Dalam prosesnya, tim dokter melempar sejumlah pertanyaan terstruktur yang bertujuan untuk menggali sosok NF lebih dalam.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.

Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.

"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku). Kalau semuanya dikenalkan rame-rame belum tentu, anak ini kalau dikerubutin rame-rame kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," pungkasnya.

Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal.

Hal itu diharapkan bisa membuat pelaku terbuka kepada tim dokter.

"(Pemeriksaan) awal ini tentu tidak semua kita tanyakan secara langsung ya, jadi perlahan-lahan. Karena pertanyaan yang bertubi-tubi juga membuat orang enggak nyaman. Jadi nanti dia kurang kooperatif," katanya lagi.

Terbukti, ketika diberi pertanyaan dan diajak berdialog oleh tim dokter, pelaku diakui masih mau menjawabnya dengan tenang.

dr. Rianna pun mengaku bahwa pelaku tampak kooperatif ketika kejiwaannya diperiksa.

"Sekarang sih masih kooperatif," imbuh dr. Rianna.

Selain melakukan pemeriksaan wawancara, pelaku pembunuhan bocah 6 tahun juga akan diperiksa bagian otaknya.

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan kasus NF bukan hal baru dalam ranah psikiatri jiwa forensik.

Dalam kasus tersebut, kurangnya atau tak punya empati menjadi penyebab seseorang tega menyakiti hingga membunuh orang lain.

Siswi SMP pelaku pembunuhan bocah 6 tahun jalani tes kejiwaan
Siswi SMP pelaku pembunuhan bocah 6 tahun jalani tes kejiwaan (Tribun Jakarta)

"Ada (orang puas setelah membunuh). Karena bicara tentang pertumbuhan bagian otaknya, yang membuat rasa baik hati, menolong, empati itu tumbuh atau tidak," kata Hastry di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (11/3/2020).

Empati adalah kemampuan seseorang untuk ikut merasakan penderitaan orang lain disertai tindakan membantu sesama.

Kepribadian hingga bagaimana kemampuan seseorang bersosialiasi di lingkungan pun ikut mempengaruhi tindakan.

"Kalau dia terlalu candu, maniak atau inginnya nonton terus seperti itu lama-kelamaan memang mempengaruhi dia," ujarnya.

Selain itu tim dokter juga melakukan pemeriksaan terhadap orang terdekat lainnya.

Pemilihan orang yang dilibatkan dalam pemeriksaan tergantung pada pertimbangan tim dokter psikiatri jiwa forensik.

"Menonton yang menyeramkan atau membahayakan perkembangan jiwanya, seperti itu. Lingkungan keluarganya dilihat juga," tuturnya.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi/Afitria Cika, TribunnewsBogor.com)

BERITA TERPOPULER :

 Jawaban Siswi SMP Itu Selalu Masuk Akal, Polisi Libatkan 10 Dokter untuk Ungkap Kejiwaan

 Lowongan Kerja PT Indofood, Cari 110 Posisi di Seluruh Indonesia, Lulusan SMA SMK D3 S1, Cek Link

 Suami Gantung Diri & Istri Minum Racun, Ditemukan Surat Wasiat: Di Dompet Bapak Ada Uang

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Grafolog Ungkap Tulisan Tangan Siswi SMP Pembunuh Bocah: Berubah Ekstrem, Ada Sudut Tajam Tak Lazim

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved