Sulawesi Utara
Uskup Rolly Pimpin Misa Pemakaman Pastor Rares, Ini Riwayat Hidup Pastor Rares!
Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC memimpin misa pemakaman Pastor Frans Rares MSC.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
Anak-anak dalam keluarga Rares Mogie adalah sebagai berikut:
1) Bobie Ronald Rares (Kel. Rares Mongdong)
2) Fransiscus Rares
3) Fritz Imanuel Rares (alm) (Kel. Rares-Salmon)
4) Lucia Beatrix Rares (Kel. Sondakh-Rares)
5) Kristian Herold Rares (Kel. Rares-Endang)
Setelah selesai pendidikan TK dan SD Katolik Santo Fransiskus Kakaskasen (1965), Frans masuk Seminari Menengah "Fransiskus Xaverius" Kakaskasen, yang waktu itu masih menerima lulusan SD, dan selesai pada tahun 1972.
Selesai pendidikan di Seminari, Frans dan teman-teman seangkatannya masuk Seminari Tinggi Pineleng untuk Program Filsafat (1973-1975).
Setelah menyelesaikan studi Filsafat, Frans masuk Novisiat MSC di Karanganyar dan mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat MSC pada tanggal 3 Desember 1976.
Setelah berkaul pertama, ia dan teman-teman seprofesi kembali ke Pineleng untuk Studi Teologi.
Pada tanggal 16 Desember 1980, ia mengikrarkan kaul kekalnya sebagai seorang MSC, dan pada tanggal 29 Juni 1981, ia ditahbiskan sebagai imam di Gereja Katedral Manado oleh Mgr. Theodorus Moors, MSC.
Penugasan
P. Frans menjalani perutusan sebagai seorang imam baru/neomis di Paroki Saumlaki (Tanimbar) sebagai pastor pembantu (1981-1982).
Selesai masa neomis, Frans diutus untuk menjalani tugas belajar di Universitas Leuven, Belgia untuk bidang Sejarah Gereja (1982-1983).
Pada tahun 1983-1988, Frans bertugas di Propinsialat MSC, Jakarta sebagai Sekretaris dan Bendahara Provinsi.
Selanjutnya pada tahun 1988-1991, P. Frans bertugas di Paroki Maria Bintang Laut, Ambon, dan pada tahun 1991-1996 ia menjadi Pastor Paroki "St. Ignatius" Manado.
Setelah selesai bertugas di Paroki Ignatius, dalam masa cutinya, pada tanggal 5 November 1996, ia mengalami kecelakaan akibat sengatan arus listrik di rumah keluarga, Kakaskasen.
Dalam peristiwa itu, sopir kakaknya meninggal di tempat.
Adiknya (Frits Imanuel) meninggal di RS setelah dirawat 1 minggu dan P. Frans kemudian dikirim ke Singapura untuk perawatan lanjut.