Siswi SMK Bolmong Dibully
Soal Pelecehan Siswi SMK di Bolmong, Kapolres Katakan Semua yang Terlibat Akan Diperiksa
Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana menyatakan, akan memeriksa semua yang terlibat dalam kasus pelecehan siswi SMK di Bolmong, Sulut.
Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana menyatakan, akan memeriksa semua yang terlibat dalam kasus pelecehan siswi SMK di Bolmong, Sulut.
Meski begitu, Kapolres menegaskan, bahwa pihaknya hati-hati dalam menangani kasus yang dilakukan oleh lima teman sekelas korban.
"Kami berhati-hati dalam menangani masalah ini, karena semuanya masih dibawah umur," kata dia.
Menurut Kapolres, para siswa yang melakukan pelecehan tersebut tak tepat disebut pelaku tapi anak yang berhadapan dengan hukum.
"Status mereka anak berhadapan dengan hukum," ujar dia.
Dikatakan Kapolres, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.
Semua yang terlibat dipanggil untuk diperiksa.
Untuk sanksi, kata dia, akan mengacu pada UU perlindungan anak.
"Pasal 82 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak," kata dia.
Kepsek Terpukul
Peristiwa viralnya video pelecehan seksual terhadap siswanya membuat Kepala Sekolah (Kepsek) SMK di Bolmong, Sulawesi Utara, merasa terpukul.
Ia mengaku sulit tidur semalam gara-gara memikirkan kasus tersebut.
Tampak ia letih dan matanya memerah.
Bersama seorang guru, dirinya memenuhi pemeriksaan di Polsek Bolaang.
"Minta maaf pak saya belum bisa kasih komentar, saya terpukul," kata dia kepada Tribun Manado di kantor Polres Bolmong, Selasa (10/3/2020). (art)
Sahabat Akrab
Lima anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan korban seorang siswa SMK di Bolmong dalam video viral pelecehan seksual ternyata adalah sahabat akrab.
"Mereka kawan sekelas," kata Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana.
Sebut Indra, pengakuan lima anak itu dan korban, perbuatan itu hanya candaan.
Korban tak merasa apa apa sampai kemudian video itu viral.
"Seorang siswa perempuan berinisial NR menaruh video itu di story WA nya kemudian tersebarlah," kata dia.
Sebut Kapolres pihaknya akan menelusuri penyebar video tersebut.
Kasat Reskrim Polsek Bolaang AKP M Ali Tahir membeber peran kelima siswa tersebut.
Seorang siswa wanita. berinisial RS (17) merekam video itu.
Siswa pria N (17) memegang kaki korban.
PS (16) siswa pria memegang lengan kiri korban dan NR (17), siswa wanita, memegang lengan kanan korban.
Tangan yang meraba alat sensitif korban milik dua siswi wanita yakni PN (17) dan NR (17).
Korban sendiri berinisial R (17).
"Pengakuannya mereka hanya bercanda," kata dia.
Ungkapnya, keberatan datang dari orang tua korban setelah video itu viral. (art)
Kata Kapolres Bolmong Terkait Kasus Video VIral
Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana menyatakan, pihaknya hati-hati dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap seorang siswi sebuah SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut oleh lima teman sekelasnya.
"Kami berhati-hati dalam menangani masalah ini, karena semuanya masih dibawah umur," kata dia.
Menurut Kapolres, para siswa yang melakukan pelecehan tersebut tak tepat disebut pelaku tapi anak yang berhadapan dengan hukum.
"Status mereka anak berhadapan dengan hukum," ujar dia.
Dikatakan Kapolres, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.
Semua yang terlibat dipanggil untuk diperiksa.
Untuk sanksi, kata dia, akan mengacu pada UU perlindungan anak.
"Pasal 82 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak," kata dia.
Tanggapan Kepala Dinas Pendidikan Sulut
Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan tanggapan terkait video kasus perundungan (bullying) kepada siswa perempuan.
dr Grace Punuh menyampaikan, turut prihatin dengan video viral terkait bullying terhadap pelajar perempuan itu.
Kejadian yang sangat meresahkan masyarakat itu diduga terjadi di sebuah institusi pendidikan di Kabupaten Bolmong, Provinsi Sulut.
"Kami turut prihatin, akan dicek dan ditelusuri siswa sekolah mana," kata Kadisdik Sulut melalui pesan singkat kepada Tribun Manado, Selasa (10/03/2020).
Ia mengimbau, supaya kejadian yang menyedihkan itu tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
"Peran guru, kepala sekolah dan pengawas harus bersinergi," jelasnya.
Tutur dia, sekolah memiliki tata tertib yang harus ditaati oleh semua siswa.
"Setiap sekolah ada tata tertib untuk siswa dan harus ditindaklanjuti," pungkasnya. (Ang)
• 4 FAKTA Video Pelecehan Siswa di Bolmong, Ngaku Hanya Iseng Hingga Diperiksa Polisi