Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Khawatir Kabur ke Luar Negeri, Pendeta Tersangka Pencabulan Dijemput Paksa

HL pendeta yang jadi tersangka pencabulan terhadap jemaatnya di Surabaya dijemput polisi, Sabtu (7/3/2020).

Editor: Rizali Posumah
tribun medan
Ilustrasi Cabul 

TRIBUNMANADO.CO.ID - HL pendeta yang jadi tersangka pencabulan terhadap jemaatnya di Surabaya dijemput polisi, Sabtu (7/3/2020).

Hal itu dilakukan karena polisi mendapatkan informasi bahwa HL akan terbang ke luar negeri.

HL dijemput paksa saat berada di rumah rekannya di kawasan Perumahan Pondok Candra, Kecamatan Waru Sidoarjo.

"Kami tidak ingin pelaku melarikan diri, karena kami mendapatkan informasi pelaku akan terbang ke luar negeri untuk menghadiri undangan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pitra Ratulangi, di Mapolda Jatim, Sabtu siang.

HL dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka setelah penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan saksi, serta gelar perkara.

Penyidik juga memeriksa korban dan barang bukti yang ada.

"Pendeta HL kita naikkan statusnya sebagai tersangka, kemarin sudah kami periksa sebagai saksi," jelasnya.

Hasil pemeriksaan, pelaku mencabuli korban sejak 2005 hingga 2011 atau sejak korban masih berusia 10 tahun.

Korban adalah anak didik pelaku di lingkungan gereja tempat korban dididik pengetahuan agama.

Penyidik menjerat tersangka dengan Undang-undang (UU) Perlindungan Anak Pasal 82 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan atau Pasal 264 KUHP dengan ancaman hukuman 7-9 tahun.

Sebelumnya diberitakan, pendeta di salah satu gereja di Surabaya dilaporkan ke Polda Jatim karena diduga mencabuli jemaatnya.

Aksi tersebut diduga dilakukan dalam rentang waktu cukup lama, sejak korbannya berusia 10 tahun hingga berusia 26 tahun.

Korban IW melaporkan apa yang dialaminya ke Polda Jatim, 20 Februari 2020, didampingi JL selaku juru bicara keluarga, dengan surat laporan nomor LPB/155/II/2020/UM/SPKT.

"Keluarga melaporkan ke polisi karena korban mengalami trauma berat, dan ini tidak pantas dilakukan oleh tokoh agama," kata JL, saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (3/3/2020).

Pesan Horor Remaja Pembunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar: Aku akan Mencoba Tertawa

VIDEO Orang Tua Bocah 6 Tahun yang Tewas Dibunuh Siswi SMP Menangis Histeris

Ibu dari bocah 6 tahun yang jadi korban pembunuhan siswi SMP inisial NF (15) menangis histeris. 

Video tangis sang ibu ini tersebar di media sosial.

Tangisnya pecah saat mengetahui sang anak sudah meninggal dunia.

Apalagi, anaknya itu dibunuh oleh teman mainnya di rumah dengan cara yang sadis.

Tampak di video yang diposting Tribunnews.com, wanita itu tampak duduk lemas sambil bersandar ke suaminya.

Ia terus memaksa ingin bertemu dengan anaknya.

Namun, sang suami berulang kali mengingatkannya untuk tenang dan ikhlas melepas kepergian sang anak.

Di sela tangisnya, ia mengingat kalau putrinya itu belum minum obat.

Ia menyebut kalau dirinya sudah membelikan obat untuk sang anak.

"Polisinya udah bilang tadi, tapi kan Nena belum minum obat," kata wanita itu sambil terus menangis.

"Kamu sayang kan? (kepada korban)," tanya suaminya sambil berusaha menenangkan.

"Iya (sayang), tapi kan Nena udah dibeliin obat, Nena belum minum obat," kata wanita itu lagi.

Sang suami pun kembali mengingatkan istrinya agar sadar dan ikhlas.

"Kalau kamu sayang harus ikhlas, gak boleh ngomong gitu," kata suaminya.

"Mau ke sana (melihat korban)," kata wanita itu berusaha berdiri.

"Iya nanti kalau udah tenang ke sana," kata suaminya lagi.

"Nggak mau ayah, maunya sekarang aja," katanya sambil memaksa.

Ini videonya:

Pelaku dikenal Cerdas dan Berprestasi

Selain pintar menggambar di sekolah, siswi SMP yang membunuh bocah 6 tahun di rumahnya juga dikenal pintar di bidang olahraga.

Hal itu terungkap dari temuan polisi di rumah pelaku, NF (15) yang menemukan dua piala tenis meja di kamarnya.

Ketua RW di sekitar rumahnya pun membenarkan kalau NF sering juara lomba tenis.

Dilansir dari TribunJakarta, Sabtu (7/3/2020), tetangga tak menyangka NF tega melakukan hal sesadis itu.

Sebab menurut tetangganya, tersangka berinisial NF (15) ini kesehariannya dikenal sebagai anak yang pendiam.

Seperti diberitakan sebelumnya, NF mengakui perbuatannya kepada polisi Jumat (6/3/2020) pagi.

Saat itu NF pamitan dari rumahnya untuk pergi ke sekolah.

Tak langsung ke sekolah, NF malah ganti pakaian yang ia bawa di tasnya dan pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.

Ia mengaku telah melakukan pembunuhan kepada temannya yang masih berusia 6 tahun.

Hal itu sontak membuat geger jajaran kepolisian sektor Tamansari, Jakarta Barat,

Mendengar pengakuan tersebut, Polres Jakarta Pusat kemudian mendatangi rumah NF dan menemukan sesosok mayat di lemarinya dalam kondisi terikat di dalam lemari.

Tak hanya pihak kepolisian, warga sekitar kediaman NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pun kaget adanya kejadian tersebut.

Para tetangga bahkan tak percaya, remaja wanita itu tega membunuh temannya yang masih bocah berinisial APA.

Padahal teman atau korbannya ini masih bertetangga dengan NF.

Tetangga lantas mengungkap kebiasaan NF sehari-hari di rumah.

Melihat keseharian NF di rumah membuat warga semakin tak percaya remaja putri itu tega melakukan hal nekat.

Pasalnya, NF dikenal warga sebagai sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.

"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF dilansir TribunJakarta, Jumat (6/3/2020).

Cerdas dan Berprestasi

Hal itu juga diakui oleh ketua RT setempat, Sofyan.

Sofyan menyebut NF hampir tak pernah terlihat ke luar rumah.

"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.

Meski dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan sebayanya, Sofyan menyebut, NF sosok yang cerdas dan berprestasi.

Dikatakannya, NF bahkan sering memenangkan lomba tenis.

Hal senada turut disampaikan oleh Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo.

Ia menyebut, sempat menemukan dua buah piala kejuaraan tenis meja di kamar NF saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sebenarnya anak ini berprestasi, dia menjuarai kejuaraan tenis meja, ada dua piala di kamarnya," tuturnya.

"Anak ini punya kemampuan cukup luar biasa, tapi kita enggak tahu ini apakah kondisi kejiwaan atau bagaimana, makanya kami selidiki," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya di bidang olahraga, NF nyatanya juga berprestasi di bidang akademik.

Hal ini diutarakan oleh Purwaningsih, kepala sekolah tempat NF bersekolah, ia menyebut, pelaku merupakan murid yang rajin dan pintar di sekolah.

"Dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago gambar juga. Dia memang pintar gambar," ucapnya.

Misteri di Buku Catatan Pelaku

Polres Metro Jakarta Pusat langsung melalukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pembunuhan bocah berusia 6 tahun yang ditemukan tewas dalam kondisi terikat di dalam lemari pakaian.

Dalam olah TKP ini, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti, seperti papan tulis dan buku catatan.

"Di TKP tersebut yang pertama, kami menemukan papan curhat. Anak ini cukup cerdas, berkemampuan bahasa inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).

Dari hasil olah TKP, polisi menduga pembunuhan telah direncanakan sebelumnya olah sang pelaku.

Pasalnya, polisi menemukan sebuah gambar seorang wanita dalam posisi terikat di dalam salah satu buku catatan milik pelaku yang kini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ini.

"Ungkapan perasaan dia tuliskan semua dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini, ini sudah tergambar," ujarnya saat ditemui di tkp.

"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture," tambah sambil menunjukan buku catatan milik korban.

Susatyo mengatakan, pihaknya akan langsung memeriksa dan mempelajari seluruh bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.

Tidak Menyesal

Kepada polisi, NF mengaku tak menyesal telah membunuh bocah 6 tahun tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto menyebut, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku sadar saat melakukan tindakan tersebut dan tak menyesalinya.

"Ini masih dalam pendalaman karena ini sedikit unik. Si pelaku ini dengan sadar diri dia menyatakan telah membunuh dan menyatakan tidak menyesalinya, bahkan merasa puas," kata Heru.

Kini, jenazah korban sendiri telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan autopsi.

 Penelitian Tentang Virus Corona, 25 Ilmuwan WHO Dikirim ke China, Berikut Hasil Laporan Mereka

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul VIDEO Ibu Bocah 6 Tahun yang Tewas Dibunuh Siswi SMP Histeris Panggil Anaknya : Dia Belum Minum Obat. dan "Pendeta Tersangka Pencabulan Dijemput Paksa, Khawatir Kabur ke Luar Negeri".

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved