Kabar Terbaru Banjir Sangtombolang
Pasca Banjir Bandang, Kian Mulai Bisa Tersenyum, DP3A Gelar Trauma Healing Bagi Anak Korban Banjir
Bersama puluhan anak korban bencana banjir lainnya, dia menyanyi, tertawa mendengar cerita lucu dan makan coklat dengan lahap.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejenak Kian Paputungan (7) melupakan penderitaannya.
Bersama puluhan anak korban bencana banjir lainnya, dia menyanyi, tertawa mendengar cerita lucu dan makan coklat dengan lahap.
Kian tengah mengikuti program trauma healing yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolmong di tenda pengungsian.
Program tersebut digelar untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak pasca bencana.
Seperti orang tuanya, mereka menderita.
Kehilangan rumah, sahabat serta tak bisa sekolah.
Seperti halnya Kian.
Ia nyaris saja tewas digulung arus.
Beruntung, ada pohon besar yang menahan tubuh kecilnya.
Ibunya kemudian berhasil meraih Kian.
Namun ia luka luka. Sekujur kakinya terluka parah karena terhantam batang pohon.
Sebelum trauma healing, Rian menjalani pemeriksaan kesehatan.
Ia berteriak - teriak saat kakinya diobati dokter.
Menurut dokter, kian tidak hanya sakit fisik, tapi juga batin.
"Ia susah tersenyum," kata dia.
Tapi pasca trauma healing, Kian mulai bisa melempar senyum.
Alif bocah lainnya tangannya masih kotor saat mengikuti kegiatan tersebut.
Sebelumnya ia bersama sang ibu mengais barang berharga dari lumpur.
Mencari buku pelajarannya, ia kecewa karena sudah musnah tak bersisa.
Kadis DP3A Bolmong Farida Mooduto mengatakan, trauma healing dilakukan sejak Rabu.
"Rabu pagi kami melayat ke korban meninggal Musdalifa, kemudian anak-anak kita kumpulkan di tenda pengungsian lantas
gelar trauma healing," katanya.
Sebut dia, trauma healing dilakukan untuk memulihkan kondisi psikis anak anak yang goncang pasca bencana.
Dalam trauma healing, anak anak diajak menyanyi dan bergembira. (art)
• Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret