Dua Tahun Menanti, 6 Ruangan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Erpak Mulai Dibangun
Menurut Ondang enam bangunan ruang kelas akan berlangsung selama tiga bulan, dengan bandrol Rp 1.2 miliar.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penantian panjang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung dan SDN Erpak Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir akhirnya happy ending, Kamis (5/3/2020).
Keinginan dan kerinduan enam unit bangunan ruang kelas yang di bongkar untuk kepentingan jalan tol Manado Bitung, akhirnya bakal di bangun lagi oleh pihak Jasa Marga melalui pihak ketiga, yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung.
"Pekerjaan pembangunan ruang kelas ini tidak ada uang mukanya, tidak sama dengan proyek pemerintah ada 30 persen dana baru kerja. Ini kerjakan dulu baru kalau ada progresnya baru dibayarkan," jelas Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung usai peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas di SDN Erpak.

Bangunan kelas yang akan di bangun, diawali dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Julius Ondang, PT Jasamarga Manado Bitung, Gorbachev Sihombing dan Kepala Sekolah SD Negeri Erpak, Misfaritje Tatoda serta Pdt Veronika Ondang Porajow yang memimpin ibadah.
Menurut Ondang enam bangunan ruang kelas akan berlangsung selama tiga bulan, dengan bandrol Rp 1.2 miliar.
Ondang yang digadang menjadi calon wali kota Bitung menyampaikan, terima kasih kepada pihak PT Jasamarga Manado Bitung yang kembali membangun enam ruangan kelas yang dibongkar akibat pembangunan jalan tol Manado-Bitung.
"Sudah dua tahun kita mengidam-idamkan ruangan kelas yang baru, hari ini harus bisa terealisasi," tambahnya.
Ia berharap dengan dibangunnya kembali enam ruangan kelas, ada tanggungjawab moral bagi tenaga pendidik di sekolah itu, yakni meningkatkan mutu pendidikan mengingat era kompetitif dengan persaingan SDM.
Dia berharap enam ruangan kelas ini rampung sebelum tahun ajaran baru atau proses penerimaan siswa baru dan saya yakin bakal banyak peminat untuk mendaftar.
Gorbachev dari pihak Jasa Marga mengatakan, bersyukur pembangunan bisa mulai dilakukan dengan peletakan batu pertama dan minta maaf karena proses mengganti ruangan kelas yang dibongkar terlalu lama hingga mengakibatkan aktifitas belajar mengajar terganggu.
"Mewakil tol Manado-Bitung, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kami menargetkan pembangunan enam ruangan kelas yang baru selesai dalam tiga bulan," kata Gorbachev.
Dirinya juga menyatakan, proses ganti rugi enam ruangan kelas mengalami kendala dan butuh proses lama akibat lambannya appraisal menetapkan harga ganti rugi.
"Kami menunggu lama penilaian dari appraisal dan itu kendala utamanya karena aturannya kami melakukan ganti rugi sesuai dengan perhitungan appraisal. Tanpa hitungan itu, kami tidak bisa mendapatkan anggaran untuk melakukan ganti rugi," tandasnya.
Pembangunan itu dilakukan setelah dua tahun ratusan siswa harus berdesak-desakan dalam lima ruangan yang tersisa dengan jumlah siswa setiap kelas 40 sampai 50 orang. (crz)
• Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret