Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Banjir Bandang di Bolmut

BREAKING NEWS! 2 Warga Bolmut Yang Dilaporkan Hilang Berhasil Ditemukan

Keduanya ditemukan oleh warga ketika berjalan pulang ke desanya, Kamis (5/3/2020) di Kelurahan Bintauna.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
BREAKING NEWS! 2 Warga Bolmut Yang Dilaporkan Hilang Berhasil Ditemukan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua warga asal Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut), Provinsi Sulawesu Utara (Sulut) bernama Abdul Rahman Belembele (40) dan Rukiat Laurestabo (40) yang dilaporkan hilang saat banjir bandang, akhirnya ditemukan.   

Keduanya ditemukan oleh warga ketika berjalan pulang ke desanya, Kamis (5/3/2020) di Kelurahan Bintauna. 

Dari informasi yang diterima Tribun Manado, keduanya dilaporkan hilang saat banjir bandang melanda Bolmut, Rabu (4/3/2020) kemarin.

UPDATE! Akses Jalan Trans Sulawesi di Bolmut Tak Bisa Dilalui Akibat Banjir Bandang
UPDATE! Akses Jalan Trans Sulawesi di Bolmut Tak Bisa Dilalui Akibat Banjir Bandang (Istimewa/Facebook)

Saat dilaporkan hilang, keduanya sedang berada di kebun bersama kedua istrinya.

Warga yang menemukan keduanya langsung membawa mereka ke Puskesmas Bintauna untuk mendapat perawatan.

Kapolres Bolmut, AKBP Eko Kurniawan membenarkan informasi tersebut.

"Iya benar sudah ditemukan dan korban sekarang sudah dirawat di Puskesmas Bintauna," bebernya. (Nie)

 Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret

Pengamat Sebut Banyak Faktor Picu Banjir Bandang Bolmong, Paling Dominan Pembalakan

Terjadi musibah banjir bandang yang menimpa di Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (04/03/2020).

Hal ini mendapat tanggapan dari Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) saat dihubungi tribunmanado.co.id.

"Kita fair saja karena apa yang terjadi di Bolmong itu bukan faktor tunggal saja, banyak faktor yang menyebabkan banjir bandang itu," kata Robby Rempas, Dosen Fakultas Kehutanan UDK.

Ia menambahkan, jadi analisisnya harus secara komprehensif dan banyak orang mengira karena penebangan tetapi itu banyak faktor.

"Yang dominan karena memang adanya pembalakan sebab bukan rahasia lagi kalau di daerah sana banyak pembalakan liar atau illegal logging," jelas dia.

Lanjutnya, karena 60 persen bencana itu disebabkan aktifitas manusia yakni mencakup illegal logging, pembalakan liar dan faktor lain.

"Harus lihat juga karakteristik sungai itu dan daerah bencana itu apakah dekat sungai," ucap Robby.

Ia mengatakan, hal ini dikarenakan yang pasti daerah dekat sungai lebih berpotensi terkena bencana banjir.

"Kemudian maklum bulan-bulan begini curah hujan tinggi pada Januari sampai April," ungkapnya.

Dosen UDK itu menuturkan, bisa dilihat lagi daerah terdampak bencana mungkin daerah resapan air atau tempat penyimpanan air kemudian dijadikan pemukiman.

"Karena itu tempat resapan air mau tidak mau kalau terjadi kelebihan curah hujan bisa banjir apalagi Sungai Sangkup sering meluap," sebutnya.

Ia menegaskan, penyebab banjir bukan faktor tunggal tetapi 60 persen karena aktivitas manusia sehingga perlu kesadaran dan harus bijak dalam beraktivitas.

"Dari sisi kajian lingkungan banyak penyebab bukan faktor tunggal saja tetapi penyebab yang saling terkait di situ," ujar dia.

Robby menyebut, faktor paling besar karena aktivitas manusia jadi diperlukan kebijaksanaan dan harus sadar diri.

"Bisa illegal logging atau mungkin daerah situ ada tambang, perlu bijak dan sadar," tuturnya.

Dosen Fakultas Kehutanan tersebut mengimbau, kepada pemerintah dan berbagai pihak meluangkan waktu duduk bersama untuk melihat penyebab-penyebab musibah.

"Yang paling penting lihat dulu korban karena ada korban dan harus duduk bersama semua stakeholder membahas persoalan ini agar tidak terjadi di tahun-tahun depan," terangnya.

Pungkas Robby Rempas, intinya yang paling utama ada kesadaran dalam pelestarian lingkungan dan semua pihak harus terlibat dalam melihat bencana yang terjadi di Bolmong.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved