Banjir Bandang Sangtombolang
Pengamat Sebut Banyak Faktor Picu Banjir Bandang Bolmong, Paling Dominan Pembalakan
Terjadi musibah banjir bandang yang menimpa di Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut).
Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi musibah banjir bandang yang menimpa di Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (04/03/2020).
Hal ini mendapat tanggapan dari Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) saat dihubungi tribunmanado.co.id.
"Kita fair saja karena apa yang terjadi di Bolmong itu bukan faktor tunggal saja, banyak faktor yang menyebabkan banjir bandang itu," kata Robby Rempas, Dosen Fakultas Kehutanan UDK.
Ia menambahkan, jadi analisisnya harus secara komprehensif dan banyak orang mengira karena penebangan tetapi itu banyak faktor.
"Yang dominan karena memang adanya pembalakan sebab bukan rahasia lagi kalau di daerah sana banyak pembalakan liar atau illegal logging," jelas dia.
Lanjutnya, karena 60 persen bencana itu disebabkan aktifitas manusia yakni mencakup illegal logging, pembalakan liar dan faktor lain.
"Harus lihat juga karakteristik sungai itu dan daerah bencana itu apakah dekat sungai," ucap Robby.
Ia mengatakan, hal ini dikarenakan yang pasti daerah dekat sungai lebih berpotensi terkena bencana banjir.
"Kemudian maklum bulan-bulan begini curah hujan tinggi pada Januari sampai April," ungkapnya.
Dosen UDK itu menuturkan, bisa dilihat lagi daerah terdampak bencana mungkin daerah resapan air atau tempat penyimpanan air kemudian dijadikan pemukiman.
"Karena itu tempat resapan air mau tidak mau kalau terjadi kelebihan curah hujan bisa banjir apalagi Sungai Sangkup sering meluap," sebutnya.
Ia menegaskan, penyebab banjir bukan faktor tunggal tetapi 60 persen karena aktivitas manusia sehingga perlu kesadaran dan harus bijak dalam beraktivitas.
"Dari sisi kajian lingkungan banyak penyebab bukan faktor tunggal saja tetapi penyebab yang saling terkait di situ," ujar dia.
Robby menyebut, faktor paling besar karena aktivitas manusia jadi diperlukan kebijaksanaan dan harus sadar diri.
"Bisa illegal logging atau mungkin daerah situ ada tambang, perlu bijak dan sadar," tuturnya.
Dosen Fakultas Kehutanan tersebut mengimbau, kepada pemerintah dan berbagai pihak meluangkan waktu duduk bersama untuk melihat penyebab-penyebab musibah.
"Yang paling penting lihat dulu korban karena ada korban dan harus duduk bersama semua stakeholder membahas persoalan ini agar tidak terjadi di tahun-tahun depan," terangnya.
Pungkas Robby Rempas, intinya yang paling utama ada kesadaran dalam pelestarian lingkungan dan semua pihak harus terlibat dalam melihat bencana yang terjadi di Bolmong.
(Tribunmanado.co.id/Dewangga Ardhiananta)
BERITA TERPOPULER :
• PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA SMK, Penghasilan Besar, Buka & Daftar di Link Ini!
• Promo Serba Rp 5 Ribu Alfamart Mulai Hari Ini Hingga 15 Maret, Ada Juga Promo KFC Beli 1 Gratis 1
• Intip Fasilitas Rumah Baru Raffi Ahmad yang Dibeli di Samping Kediamannya, Disiapkan Untuk Sosok Ini
TONTON JUGA :