Pemimpin Gereja Korsel Terancam Pasal Pembunuhan, Disebut Dalang Virus Corona Tersebar
Seorang Pemimpin Gereja Shincheonji Lee Man-hee di Korea Selatan, bertekuk lutut meminta maaf terkait penyebaran virus corona.
Para pemimpin gereja kemudian menghalangi beberapa umatnya untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan pemerintah.
• Curahan Hati Wahono Aditya, Suami Ibu Hamil 7 Bulan Tewas Ditabrak Wanita Belajar Nyetir
Jaksa penuntut langsung menugaskan pemerintah kota Seoul untuk melakukan investigasi, demikian yang diberitakan kantor berita Yonhap.
Wali Kota Seoul, Park Won-soon, mengatakan di akun Facebook-nya jika saja Gereja Shincheonji mau bekerja sama sejak awal, penyebaran virus tidak akan meluas seperti ini.
"Jika mereka secara aktif mengambil langkah-langkah awal, kita bisa mencegah ledakan kasus Covid-19 di Daegu dan Provinsi Gyeongbuk Utara, juga kematian beberapa orang," tulisnya.
Senin (2/3/2020) Korea Selatan mengonfirmasi 599 kasus virus corona baru. Dari total 4.335 kasus, 60 persennya terkait dengan Gereja Shincheonji.
Kronologi penyebaran dari Gereja Shincheonji
Pada 10 Februari 2020, seorang wanita berusia 61 tahun yang merupakan anggota gereja menderita demam dan menghadiri setidaknya empat layanan di Daegu.
Daegu sendiri merupakan kota terbesar keempat di Korea Selatan dengan populasi 2,5 juta jiwa, sebelum wabah merebak.
Saat beribadah, anggota gereja Shincheonji duduk berdekatan di lantai dan berdoa secara luas.
• INFO BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Selasa 3 Maret 2020, Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin
Cara tersebut dianggap para kritikus sebagai "lingkungan ideal" untuk menyebarkan infeksi virus.
Lee sempat mengklaim dirinya sudah dites dan negatif virus corona, dan bersikeras kelompoknya secara aktif bekerja sama dengan pemerintah.
Namun, kini Lee menghadapi dirinya didakwa pasal pembunuhan.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemimpin Sekte Sesat di Korea Selatan Dijerat Pasal Pembunuhan Terkait Penyebaran Virus Corona