Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Susi Susanti Ungkap Sulitnya Tim Bulu Tangkis Indonesia Dapat Visa untuk Turnamen

Meski mengikuti turnamen menjadi agenda rutin, bukan berarti PBSI mendapat kemudahan dalam mengurus visa

Editor: Finneke Wolajan
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, pada partai ketiga melawan Korea pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Rabu (12/2/2020) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI) Susy Susanti mengungkap kendala yang dihadapinya saat pembuatan visa atlet.

Para pebulu tangkis Indonesia setiap tahun mengikuti banyak turnamen di luar negeri.

Meski mengikuti turnamen menjadi agenda rutin, bukan berarti PBSI mendapat kemudahan dalam mengurus visa.

Susi Susanti
Susi Susanti (Internet)

"Terkait visa aneh-aneh lagi. Ada yang tidak mendapat izin, padahal PBSI mendapat surat undangan dari penyelenggara.

Kedutaan terkadang tidak mempermudah mengurus visa saja, padahal kami kan bertugas," kata Susy ditemui BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.

"Meski tugas negara masih dipersulit. Kondisi ini hampir terjadi setiap tahun.

Tahun lalu, Ketut (Ni Ketut Mahadewi Istarani) satu jam sebelum berangkat baru keluar visa UK. Padahal, kami menggunakan visa super atau prioritas," tutur Susy.

"Kami dengar, bukan kesalahan dari kami. Visa biasa sudah dapat, tetapi visa prioritas malah terlambat."

Setelah kejadian tersebut, Susy mengatakan bahwa pihaknya sampai harus mengontak langsung perwakilan duta besar London.

"Jadi, sebetulnya kami banyak pusing mengurus hal seperti itu pada last minute," ucap Susy.

"Contohnya setelah kami pulang dari Manila. Hanya berapa hari kerja, kami sudah kirim surat undangan.

Tetapi, tetap juga susah mendapat visa, sedangkan ke Indonesia gampang banget visanya," ucap Susy.

Kesulitan ditemukan saat mengurus ke kedutaan Inggris dan Jerman yang mengalami penolakan.

"Kami berharap mengurus visa dibantu, seperti Kemenlu (Kementrian Luar Negeri), dubes yang ada Indonesia (Jerman, Australia, Amerika, UK) untuk pembuatan visa schengen," ujar Susy.

"Kami sampai pernah lewat jalur menko polkam (Wiranto saat menjabat sebagai menteri) sewaktu Iran karena banyak kejadian.

Saat itu, kami sudah bayar hotel, tetapi atlet village berada jauh dari mana-mana. Di lapangan banyak kendala. Tetapi, ini kebutuhan poin atlet dan tugas negara."

Saat ini, para pebulu tangkis elite tengah mempersiapkan diri pada All England Open 2020 yang akan digelar pada 11-15 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris.

Artikel ini tayang di Bolasport.com

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved