News
Respon Cepat Presiden Jokowi atas 6 Anak Jadi Yatim Piatu Dalam Sehari: Pemerintah Menjamin
Tak ingin masa depan keenam anam yatim piatu tersebut suram, Presiden Jokowi langsung ambil tindakan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Jokowi kirim utusan untuk beri pastikan pendidikan enam anak yatim piatu di Balikpapan.
Tak ingin masa depan keenam anam yatim piatu tersebut suram, Presiden Jokowi langsung ambil tindakan.
Presiden Jokowi ambil tindakan atas nasib pilu enam anak yatim piatu di Balikpapan.
Nasib enam anak yatim piatu dalam sehari ini rupanya benar-benar menyedot perhatian publik.
Tak hanya masyarakat, kini nasib pilu enam anak yatim piatu asal Balikpapan tersebut telah sampai ke telinga Presiden Jokowi.
Lewat utusan Menteri Pnedidikan Nabiel Makarim, Abdul Kahar, Presiden Jokowi memastikan kelanjutan pendidikan untuk keenam anam yatim piatu tersebut.
• Christian Bautista Puji BCL saat Konser Bersama: Dia Wanita yang Kuat
Tepat hari ini, Minggu (1/3/2020) Abdul Kahar datang menyambangi keenam anak yang tak beribu dan ayah ini di rumah neneknya di Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan.
Kehadiran Abdul Kahar dan rombongan ini disebutkan untuk mewakili Presiden Jokowi dan pemerintah yang ada.
Setibanya di kediaman Wa Ode dan Mustafa, kakek dan nenek keenam anak tersebut, utusan Presiden ini mengaku turut prihatin atas musibah yang terjadi.

Jadi kedatangan saya ke sini untuk mewakili pemerintah.
Tentunya kami sangat menyayangkan dengan kepergian kedua orangtua anak-anak ini.
Anak-anaknya masih kecil-kecil," ujarnya.
Selain menyambangi keenam bocah ini, Abdul Kahar juga mewakili Kemendikbud untuk memberikan bantuan pendidikan kepada keenam bocah yatim piatu di Balikpapan.
Abdul Kahar mengakui kisah pilu enam anak yatim piatu ini begitu menyedot publik setelah viral di berbagai media sosial.
Termasuk kabar tersebut sampai pula di telinga Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga berpesan agar masa depan khususnya pendidikan keenam anak tersebut dapat terus berjalan meski kedua orangtuanya kini sudah tiada.
• Gara-gara Aksi Mikhayla Joget, Mertua Nia Ramadhani Sampai Takut, Istri Ardi Bakrie Sontak Tertawa
"Sehingga begitu beredar informasi itu di berbagai sosial media, oleh Presiden Jokowi langsung merespon dan memesan kepada Kemendikbud bahwa keenam anak ini dipastikan bahwa pendidikannya harus berkelanjutan.
Jangan sampai karena orangtuanya tiada, lantas pendidikannya juga terbengkalai," tambahnya.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa Jaminan pendidikan.
"Dipastikan anak-anak ini mendapatkan Kartu Indonesia Pintar ( KIP ).
Makanya hari ini (1/3/20) saya datang, saya bantu apresiasi dari pemerintah untuk memberikan jaminan pendidikan kepada anak-anak ini.

Jadi intinya sebenarnya itu dan kami ingin memastikan bahwa KIP anak-anak ini bisa digunakan di SD, SMP, SMA," lanjutnya.
Abdul Kahar mengatakan jika keenam bocah yatim piatu ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi, mereka juga akan mendapatkan jaminan itu.
"Ya kalau anak-anak ini Insya Allah kepengen kuliah, ndak ada masalah.
Karena sekarang juga KIP, program Indonesia pintar ini sedang melaunching juga tahun ini adanya KIP kuliah.
Insha Allah kalau anak-anak ini ingin kuliah, pemerintah akan hadir mendampingi mereka," pungkasnya.
Ia menyampaikan bahwa ini adalah respon cepat Kemendikbud RI.
"Jadi ini adalah respon cepatnya Kemendikbud ya, atas perintah Presiden sehingga Mas Menteri ( Nadiem Makariem ), langsung hari libur pun diminta datang kesini," tuturnya.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jokowi Merespon Kondisi 6 Bocah Yatim Piatu di Balikpapan, Ini Pesan Presiden kepada Kemendikbud

Orangtua Mati Bersamaan, 6 Anak Yatim Piatu Menolak Diadopsi: Jangan Kasih Kami ke Orang Lain Nek
Tak hanya mendapat respon dari Presiden Jokowi, enam anak ini juga mendapat kepedulian dari masyarakat.
Bahkan ada pula yang berniat untuk mengadopsi mereka.
Sayangnya keenam anak ini justru tak ingin diasuh oleh orang lain selain kakek dan neneknya.
Meski kini kedua orangtuanya telah tiada, namun keenam anak yatim piatu ini masih ada harapan hidup bersama kakek dan neneknya.
Keinginan pilu yang disampaikan oleh sulung dari mendiang Siti Haryanti dan Yahya Mardani ini diceritakan sang nenek pada awak media yang menyambangi kediamannya.
Wa Ode Rusdiana masih ingat betul bagaimana permintaan cucunya untuk tidak diadopsi orang lain setelah ayah dan ibunya meninggal.
"Nek, jangan kasih kami ke orang lain ya, kami mau sama nenek aja," ujar Wa Ode menirukan permintaan sang cucu.
Bahkan si sulung ini juga sudah memikirkan akan ikut siapa jika nanti sang kakek dan nenek telah tiada.
Tetap dengan pendiriannya, Ali Mardani si sulung ini tetap tak ingin diadopsi orang lain jika kelak kakek dan nenek meninggal.
Ia mengatakan akan tinggal bersama anak bungsu sang nenek saja.
"Kalau nenek meninggal kami tinggal sama Nabil (anak bungsu Wa Ode dan Mustafa) aja," tambahnya.
Ali Mardani yang kini masih duduk di kelas tiga, masih memiliki lima adik yang masih kecil-kecil.
Anak kedua bernama Alika Mardani yang berada di bangku kelas 1 SD dan kini telah berusia 8 tahun.
Anak ketiga bernama Alifa Alfira Mardani berusia 6 tahun.
Diuangkapkan oleh sang nenek yaitu Wa Ode, bahwa Alifa akan menempu Pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar pada tahun 2020 ini.
Anak keempat bernama Aldo Lilah Mardani kini berusia 4 tahun, dan anak kelima yakni Dira Naura Mardani berusia 2 tahun, serta anak terakhir yang bernama Syafayanti Bulan Mardani yang saat ini berusia 38 hari.
Wa Ode mengungkap bahwa keenam cucunya akan tetap tinggal bersama dirinya.
"Dari kecilnya mereka sudah hidup dengan saya, saya yang mengurus mereka mulai bayinya. Jadi saya sudah biasa ngurus jualan sambil ngurus cucu-cucu saya," pungkasnya.
Kondisi 6 bocah yatim piatu di Balikpapan
Berita sebelumnya. Begini kondisi 6 bocah yatim piatu di Balikpapan pasca kedua orangtuanya meninggal dunia
Kisah enam orang bocah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur terbilang cukup pedih sekaligus mengharukan.
Ke enam bocah tersebut diantaranya ada yang baru berusia paling tua kurang lebih 11 tahun dan paling muda berusia 1 bulan 7 hari.
Tak bisa dipungkiri, bocah dengan usia seperti ini tentu saja masih sangat haus akan pemberian belaian tangan dan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Namun takdir justru berkata lain, kedua orangtua para bocah tersebut justru telah lebih dulu memenuhi panggilan Ilahi.
Ayah para bocah itu bernama Yahya Hardani (33) dan ibunya bernama Siti Hardiyanti Ode (26).
Keduanya meninggal dunia di hari yang sama dan hanya berselang beberapa jam saja pada Minggu (23/2/2020) siang lalu.
Tidak diketahui secara jelas apa penyakit yang diderita oleh kedua orangtua bocah malang itu, sehingga mengakibatkan keduanya merenggang nyawa.

Sementara itu, ke enam bocah yang kini menjadi yatim piatu itu saat ini rawat oleh nenek dan kakeknya yang tidak lain merupakan orangtau kandung dari almarhumah ibunda para bocah itu.
Saat disambangi wartawan Tribunkaltim.co di kediamannya yang terletak di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan pada Selasa (25/2).
Keenam bocah tersebut tampak terlihat jelas wajahnya mereka yang masih terlihat sangat polos, seolah kebingungan lantaran melihat banyak orang yang datang silih berganti,
sambil membawa oleh-oleh dan memeluk bahkan mengendong mereka sambil menangis tersedu-sedu.
Tak satupun diantara enam bocah itu yang terlihat murung, begitupula dengan balita yang berusia 1 bulan 7 hari tampak tenang-tenang saja saat digendong oleh banyak orang.
Para bocah ini tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit ditengah bangunan rumah warga lainnya.
Sementara para bocah tersebut terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus mempepeti kakek dan neneknya.
Wajah sering tampak kehilangan anak semata wayangnya tak bisa disembunyikan oleh Mustafa (53) dan Wa Ode Rusdiana (52), yang merupakan kakek nenek dari para bocah malang ini.
• KRONOLOGI, Ojol Tewas Bakar Diri dengan Anaknya Dalam Rumah, Sering Ancam Bunuh Diri Kepada Istri
Air mata keduanya terus mengalir saat menceritakan kisah anak kesayangannya itu sebelum meninggal dunia.
Kondisi para cucunya menjadi hal yang paling menyedihkan bagi nenek dan kakek para bocah itu.
"Tidak sakit, dia kan belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil ini yang baru berusia 1 bulan 7 hari ini.
Dari situ dia juga sering periksa di puskesmas katanya tensinya itu tidak stabil. Tapi pas hari Minggu kemarin itu dia mengeluh katanya pusing," kata Wa Ode Rusdiana, Ibu kandung almarhumah Siti Hardyanti.
Sementara itu, Mustafa ayah kandung almarhumah Siti Hardyanti juga menceritakan dirinya sempat berupaya melakukan pertolongan kepada putrinya,
dengan cara berlari menghubungi pihak puskesmas untuk melihat kondisi putrinya.
"Kemarin itu saya sempat lari-lari ke puskesmas itu minta mobil ambulan untuk mengantar putri saya ke rumah sakit.
Tapi dari sekian puskesmas malah tanya saya usianya berapa dan marah-marah di sana.
Anak saya ini sudah sekarat jangan tanya usia lagi segera kita tolong bawa anak saya ke rumah sakit," jelasnya sambil menangis.
Tak banyak hal yang diceritakan oleh kakek dan nenek para bocah tersebut.
Mereka hanya terus menangis dan terus menangis sambil memeluk para cucunya itu.
Sementara warga yang berdatangan terlihat tak sedikit diantaranya memberikan dukungan moril
dan memberikan bantuan berupa sembako, uang santunan maupun pakaian dan pampers untuk kebutuhan para bocah tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kabar Pilu 6 Anak Yatim Piatu Dalam Sehari Sampai ke Telinga Presiden, Utusan Jokowi Lakukan Ini