Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Jakarta

Ray Rangkuti Berang Sikap Sekda DKI yang Tidak Berempati ke Korban Banjir, Harusnya Anies Begini

Persoalan banjir Jakarta terus menjadi perbincangan berbagai kalangan terutama elit politik di negeri ini. Apalagi dengan adanya

Editor: Aswin_Lumintang
monitorday.com
Ray Rangkuti - Pengamat Politik bicara soal sikap Sekda DKI terkait korban banjir Jakarta 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Persoalan banjir Jakarta terus menjadi perbincangan berbagai kalangan terutama elit politik di negeri ini. Apalagi dengan adanya oknum pejabat yang terkesan tak berempati ke korban banjir.

Terkait hal ini, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti memberi sindiran pedas pada Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

Sekda DKI Jakarta Tuai Kecaman, Pernyataan Dinilai Tak Berempati dengan Minta Warga Nikmati Banjir
Sekda DKI Jakarta Tuai Kecaman, Pernyataan Dinilai Tak Berempati dengan Minta Warga Nikmati Banjir (kolasetribunmanado/tribunnews)

Hal itu lantaran perkataan Saefullah soal banjir.

Saefullah mengatakan bahwa kondisi banjir di Jakarta agar dinikmati saja.

Perkataan Saefullah tersebut mengundang reaksi dari Ray Rangkuti.

Ray Rangkuti menganggap Saefullah tidak ada rasa empati.

Terlebih pada korban banjir yang tidak sedikit jumlahnya.

Menurut Ray Rangkuti, perktaan Saefullah itu menyinggung masyarakat Jakarta.

Dampak Virus Corona di Cina Sebabkan Proyek Besar di Sulut Tertunda

Chord Gitar dan Lirik Lagu Rapsodi - JKT48

Paus Fransiskus Tiba-Tiba Batuk dan Bersin-bersin Setelah Salaman dan Cium Umatnya, Kenapa?

Mereka yang menjadi korban banjir dan kehilangan sanak saudaranya bisa saja sangat sakit hati mendengar ucapan Saefullah.

Ray menilai ucapan Saefullah tidak pantas.

Tidak seharusnya berkata seperti itu, mengingat persoalan banjir saat ini sedang sensitif.

"Yang dibuat pernyataanya memperlihatkan tidak ada empati Pemprov DKI Jakarta terhadap para korban banjir," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Menurut Ray, pernyataan yang dilontarkan Sekda DKI justru menambah masalah bagi Pemprov DKI yang sampai saat ini belum terlihat dalam menyelesaikan persoalan banjir.

"Ini berlipat, mereka tidak menyelesaikan masalahnya tapi malah diberi 'hadiah' dengan ucapan seperti itu empati yang kurang terhadap para korban," katanya.

Ray menyayangkan pernyataan Sekda DKI yang dinilai dinilai bukan merupakan porsi semestinya.

Bagi Ray, seorang yang menjabat sebagai Sekda hanya dapat berbicara yang sifatnya administratif.

"Sebetulnya sekda enggak boleh bicara itu, sekda administratif. Seperti hal teknis, misal berapa pompa sudah dikerahkan, kemudian jumlah korban berapa itu bolehlah," ucapnya.

Bahlan, jika pernyataan tersebut tak mewakili, semestinya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat menegurnya.

"Saya kira kalau pernyataan tidak mewakili Gubernur Anies, harus menegur Sekda itu.

Karena Sekda membuat pernyataan blunder di masyarakat," tutupnya. (TribunNewsmaker/*)

Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Komplek Polri Pondok Karya Mampang Prapatan tidak luput dari genangan banjir Jakarta, Selasa (25/2/2020). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Banjir merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak hari Minggu, 23 Februari 2020.

Berdasarkan informasi yang beredar, 55 rukun warga (RW) di Jakarta terendam air banjir.

Daerah tersebut tersebar di 36 kelurahan di 23 kecamatan.

Usut punya usut, banjir yang melanda ibu kota kali ini disebabkan curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung, luapan Kali Item, luapan Kali Sunter, dan luapan Kali Semongol.

Ketinggian air banjir di 55 RW yang terendam pun beragam.

Mulai dari 5 sentimeter sampai 120 sentimeter.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, banjir tidak hanya terjadi di Jakarta.

Ia menjelaskan, bencana banjir juga melanda berbagai kota di Provinsi Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Saefullah berujar agar kondisi banjir di Jakarta dinikmati saja.

"Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang-nya, Jakarta, Bogor (di) Jawa Barat di berbagai kotanya, Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu. Jadi dinikmati saja. Itu kan soal manajemen air," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2/2020).

"Tubuh kita ini dua pertiga persen air. Sering keluar air, kan banyak, bisa dari kepala, atau mana, air mata saja harus ada manajemen, tergantung situasi," lanjut dia.

Menurut Saefullah, semua gubernur yang menjabat di Jakarta selalu mengalami banjir tiap tahun.

Dia meminta semua pihak memberi kesempatan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk menuntaskan tugasnya memimpin Ibu Kota, termasuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta.

"Kan sudah disampaikan oleh Bang Yos (mantan Gubernur DKI Sutiyoso) juga, tidak ada satu pun gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya, setiap tahun di musim banjir pasti banjir," ujar dia.

Menurut Saefullah, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies selalu berupaya mengantisipasi banjir dengan mengeruk got, saluran penghubung, kali, sungai, hingga waduk.

Pengerukan itu, kata Saefullah, akan lebih digencarkan tahun ini.

"Di akhir 2020 ini, arahan Pak Gubernur itu akan kami lakukan pengerukan untuk persiapan beberapa tahun ke depan," kata Saefullah. 

 
Pemprov DKI juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengeruk 13 sungai di Jakarta. 

Sebab, 13 sungai itu berada di bawah wewenang BBWSCC.

"Kemarin oke sekali kok Kepala BBWSCC-nya.

"'Ya sudah kalau ada pendangkalan suatu tempat dari 13 sungai itu, DKI bikin surat, lalu kami izinkan (pengerukan) itu, enggak ada masalah'," ucap Saefullah menirukan pernyataan Kepala BBWSCC Bambang Hidayah.

Saefullah menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta memiliki manajemen yang baik untuk mengatasi banjir.

Pemprov DKI tidak pernah menetapkan status darurat banjir di Jakarta.

"Yang perlu diingat, kami tidak pernah menetapkan keadaan darurat. Artinya apa? Kami bisa mengelola dan manajemen barokah yang dikeluarkan melalui hujan ini kami manage dengan baik, enggak perlu keadaan darurat, semua kami kerjakan," ujar dia.  (TribunNewsmaker/ *)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekda DKI: Banten, Jateng, Jatim Juga Banjir, Dinikmati Saja".

Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sumber: Kompas.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved