Jakarta Hari Ini
HUJAN Jakarta Hari Ini, Cek Lokasinya Sesuai Prakiraan Cuaca Dari BMKG, Ada Siang dan Malam
Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui situsnya bmkg.go.id pada prakiraan cuaca di Jakarta Kamis 27 Februari 2020
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siang nanti akan terjadi hujan lokal di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Hal itu sesuai dengan prakiraan cuaca BMKG untuk Kamis 27 Februari 2020.
Sementara beberapa wilayah di Jakarta akan berawan. Daerah itu yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Sedangkan masih sesuai dengan prakiraan cuaca BMKG, hujan masih akan terjadi malam nanti di Jakbar, Jaksel, dan Kepulauan Seribu.
Tiga daerah lainnya yakni Jakpus, Jaktim, dan Jakut diprediksi berawan.
Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui situsnya bmkg.go.id pada prakiraan cuaca di Jakarta Kamis 27 Februari 2020 menyampaikan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Jakut, Jakbar, dan Jakpus pada dini hari.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakut, Jakbar, dan Jakpus pada dini hari," tulis BMKG dalam situsnya.
Secara keseluruhan dari prakiraan cuaca di Jakarta Kamis 27 Februari 2020, rentang suhu udara Jakarta berkisar 24-32 derajat Celsius.
Sementara itu prakiraan cuaca di Bodetabek Kamis 27 Februari 2020 siang nanti, hujan ringan terjadi di Bogor, Depok, dan Bekasi, sedangkan Tangerang diprediksi berawan.
Sebaliknya pada prakiraan cuaca di Bodetabek Kamis 27 Februari 2020 malam nanti, hujan ringan terjadi di Bogor, hujan lokal di Tangerang, sedangkan Depok dan Bekasi diprediksi berawan.
Pada prakiraan cuaca di Bodetabek Kamis 27 Februari 2020 dini hari nanti, hujan ringan terjadi di Bogor, Depok, dan Bekasi, sedangkan Tangerang diprediksi berawan.
Pihak BMKG pada prakiraan cuaca di Bodetabek Kamis 27 Februari 2020 tidak menyampaikan peringatan dini potensi hujan di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Berdasarkan prakiraan cuaca di Bodetabek Kamis 27 Februari 2020, suhu udara di Bogor 21-31 derajat Celsius, Depok 22-31 derajat Celsius, Tangerang 24-31 derajat Celsius, dan Bekasi 22-31 derajat Celsius. (*)
Musim Hujan hingga Februari 2020
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem terutama di wilayah Jabodetabek, Provinsi Banten dan Jawa Barat hingga Februari 2020.
Imbauan tersebut merujuk data yang disampaikan Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Agus Wibowo mengungkapkan prediksi cuaca ekstrem 2020 tersebut akan terjadi pada 11-15 Januari, akhir Januari 2020 dan pertengahan Februari 2020.
"Puncak hujan diprediksi akan terjadi pada Februari nanti," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).
Guna mencegah meluasnya dampak kejaidan yang ditimbulkan akibat hujan ekstrem, pihaknya meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Provinsi (BPBP) untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
"Lakukan aksi penguatan kesiapsiagaan dan peringatan dini," papar dia.
Menurutnya, peringatan dini dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan atau inspeksi sarana prasarana untuk mencegah terjadinya banjir.
Adapun penting diperhatikan untuk mengecek saluran air, pompa, tanggul-tanggul kritis, pintu air, dan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
Sementara itu, Agus mengimbau untuk mengambil langkah-langkah penguatan kesiapsiagan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi banjir dan tonah longsor.
"Menyiapkan sumber daya dan sistem informasi daera terutama pada daerah berkumpulnya masyarakat, seperti tempat wisata, rumah sakit, pasar, dan fasilitas umum lainnya," katanya lagi.
Menilik adanya informasi mengenai curah hujan ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Jabodetabek hingga pertengahan Februari 2020, pihak BPBD berkoordinasi dengan BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas PU Provinsi, TNI/POLRI dan tokoh lain untuk menyebarkan informasi peringatan dini bahaya banjir.
Apalagi informasi tersebut harus lekas sampai pada masyarakat yang bermukim di wilayah berisiko tinggi.
Selain itu, Agus juga meminta BPBD untuk mengaktifkan rencana kontingensi menghadapi ancaman banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, serta menyusun rencana operasi yang melibatkan seluruh stakeholder.
Kemudian, menetapkan status darurat bencana dan mengaktifkan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (Posko Provinsi) yang dilengkapi alat komunikasi dan terkoneksi Pusdalops BNPB di Jakarta.
Untuk informasi terkait penanganan darurat bencana, masyarakat dapat menghubungi Pusdalops PB BNPB dengan nomor telepon 08121237575. (Kompas.com)
Beberapa wilayah yang memiliki potensi banjir, rinciannya:
1 Provinsi Banten (Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak)
2 Provinsi DKI Jakarta
3 Provinsi Jawa Barat (Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang)
4 Provinsi Jawa Tengah (Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo)
5 Provinsi DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman)
6 Provinsi Jawa Timur (Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung)
7 Provinsi Sulawesi Selatan (Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Makassar, Palopo, Pare pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajenen Kepulauan, Pinrang, Sidenrang Rappang, Takalar, Toraja Utara, Wajo),
8 Provinsi Sulawesi Tengah (Sigi)
9 Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara),
10 Provinsi Papua (Deiyai, Mamberamo Raya, Nabire, Dogiyai, Mimika, Mamberamo Tengah, Keerom, Paniai)
Prakiraan Cuaca Februari-Maret 2020: Intensitas Hujan Masih Tinggi di 10 Provinsi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengingatkan tentang adanya potensi banjir di sejumlah daerah di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media, Dwi Rini Endra Sari.
Ia mengatakan berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan, perkembangan musim hujan hingga pertengahan Januari 2020, 99 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan.
"Wilayah yang belum masuk musim hujan terdapat di sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan NTT," katanya kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2020).
Hujan intensitas tinggi Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi di bulan Februari–Maret 2020.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengingatkan akan adanya potensi banjir di beberapa wilayah di Indonesia."Di antaranya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua," jelasnya.
Selain itu, ia pun memaparkan ada juga beberapa daerah yang berpotensi cukup tinggi dilanda banjir.
Curah hujan rendah
Sementara itu pada bulan Februari, beberapa wilayah diperkirakan akan mengalami curah hujan rendah, di antaranya adalah Aceh Timur, Sumatera Utara bagian Timur, dan Riau.
Wilayah-wilayah tersebut, imbuhnya, perlu mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan (karhutla).
"Hingga 30 Januari 2020, hotspot terbanyak terpantau di wilayah Riau dengan jumlah 117 titik," ungkap Ririn.
Lebih lanjut, potensi karhutla di wilayah Pesisir Timur Sumatera tersebut tidak terkait dan tidak terpengaruh oleh kebakaran hutan di Australia.
Ririn mengungkapkan, BMKG dalam membuat prakiraan cuaca (dan iklim) diawali dengan melakukan analisis data pengamatan cuaca dan fenomena atmosfer.
Kemudian, analisis Model Numerik Cuaca dan diakhiri dengan pembuatan keputusan akhir oleh prakirawan.
"Data yang digunakan dalam pembuatan perkiraan cuaca (dan iklim) sangat beragam, mulai dari pengamatan, fenomena atmosfer hingga data model numerik cuaca," terang dia.
Ia menjelaskan, meski kondisi iklim tahun 2020 diprakirakan mendekati pola normalnya, BMKG tetap mengharapkan kementerian atau lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cuaca Kamis 27 Februari 2020 Sebagian Jakarta Hujan Siang, Waspada Hujan Petir pada Dini Hari
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: