Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Akibat Virus Corona Multimart Tikala Tidak Lagi Memesan Kelelawar

Yusrin Ajunu karyawan di Multimart saat ditemui, Senin (24/2/2020), yang letaknya di jalan Daan Mogot, Tikala Baru, Tikala, Manado, Sulawesi Utara.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Maickel Karundeng
fistel mukuan/tribun manado
Akibat Virus Corona Multimart Tikala Tidak Lagi Memesan Kelelawar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Multimart Tikala tidak lagi menjual Kelelawar atau Paniki akibat dari maraknya Virus Corona.

Yusrin Ajunu karyawan di Multimart saat ditemui, Senin (24/2/2020), yang letaknya di jalan Daan Mogot, Tikala Baru, Tikala, Manado, Sulawesi Utara.

Terlihat di sekitaran tempat jual ikan daging tidak lagi tersedia ikan jenis Paniki atau kelelawar.

Terlihat juga saat dikunjungi tidak ada pembeli daging.

Yusrin mengatakan, Paniki di toko ini dijual perkilo Rp. 94.000 dan per ekor sampai empat atau lima ons.

"Perkilo paniki dijual Rp. 94.000 perkilo, sedangkan satu ekor beratnya sampai empat atau lima ons perekor yang ditimbang dengan sayapnya," kata Yusrin.

Ia juga bilang biasanya kalau ada persediaan yang dijual sebelum maraknya virus corona bisa terjual sampai sepuluh ekor tiap harinya.

"Sekarang dengan maraknya virus corona pelanggan sangat kurang sekali pembeli sehingga kemarin masih ada sisa beberapa ekor yang sudah tidak baik di konsumsi jadi dibuang," tambahnya.

Ia juga tidak tahu darimana dibelinya paniki ini, tapi sebelumnyacselaluvada pemasokan tapi sekarang yang dia ketahui tidak lagi memesan untuk paniki.

Ia perkirakan, kemungkinan sebelum virus corona hilang belum akan memesan untuk menjual paniki.

Kerugian penjualan paniki di toko ini diperkirakan sampai sekitar Rp 500.000 perhari, karena setiap hari rata-rata sepuluh ekor terjual per ekor diperkirakan lima ons dengan harga Rp. 94.000 perkilo berarti sepuluh ekor sampai lima kilo.

Tony tukang parkir di Multimart mengaku beragama nasrani dan memakan paniki.

Ia katakan dengan tegas kehidupan manusia semuanya sudah takdir dan diatur oleh Tuhan.

"Saya jago makan paniki dan tidak takut makan, dengan virusnya tapi kalaupun sudah ajal menjemput karena bukan hanya melalui makanan tapi takdir," kata Tony.

Ia juga bilang, hanya satu yang kita percaya bukan cuma karena paniki lalu meninggal tapi sudah diatur waktunya oleh Tuhan.(fis)

 Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret

Terpisah

Penjualan Paniki atau Kelelawar di Freshmart tetap normal. Pembelinya selalu ada dan berjalan seperti biasa, seperti di Freshmart di jalan Daan Mogot, Tikala Baru, Tikala, Manado, Sulawesi Utara.

Risky Mandagi selaku pramuniaga di Freshmart saat dikunjungi sedang mengatur Paniki atau Kelelawar, Senin (24/2/2020).

Virus corona yang mengguncang dunia telah terjadi di Wuhan Cina, diduga berasal dari hewan jenis kelelawar.

Di Manado Paniki adalah makanan orang Kristen suku Minahasa khususnya dan tidak berdampak bagi penjualannya di Freshmart.

Paniki dijual digabungkan dalam satu tempat pendingin di bersama daging lainnya diantaranya daging Anjing, Babi dan ayam.

Risky mengatakan, perkilo paniki dijual dengan harga Rp 78.800.

"Satu ekor sudah dipotong sayapnya sekitar dan ditimbang empat sampai lima ons perekor, kalau sudah dibeli sayapnya tidak ditimbang langsung dikasih saat membeli badannya," kata Risky.

Memang selama Tribun Manado berada di lokasi tidak ditemui masyarakat yang ingin membeli paniki.

Risky mengaku kalau diambilnya paniki ini dia tidak tahu dimana, hanya dari suplayer yang tahu tapi dia tidak ada di tempat sekarang.

"Pembeli setiap hari biasa saja seperti yang lalu-lalu tidak ada dampaknya dari virus corona yang lagi berbahaya sekarang," tambahnya.

Terlihat Risky tidak takut saat pegang paniki ini, baginya walaupun ada virus corona biasa saja tapi kalau ada pembeli dia melayani seperti biasa begitu juga kalau mengaturnya.

Ia juga katakan yang diketahui kalau ada acara biasanya di hari Minggu banyak paniki yang dibeli masyarakat yang beracara.

Terlihat paniki ada lima ekor yang dipajang diberikan di wajan untuk diletakan di tempat pendingin. 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved