Elektabilitas Prabowo Kalahkan Menteri Lain: Ini Hasil Survei Capres 2024
Hasil Survei Indo Barometer menunjukkan tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Hasil Survei Indo Barometer menunjukkan tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres pada Pilpres 2024.
• Diamalkan Oleh Nabi Ayub, Berikut Doa Meminta Kesembuhan dari Sakit
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Prabowo Subianto unggul (43,1 persen), disusul Mohammad Mahfud MD (6,9 persen), dan Erick Thohir (5,8 persen)," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat memaparkan hasil surveinya di Century Park Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Selanjutnya pada posisi keempat disusul oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (2,7 persen), posisi kelima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (1,8 persen), dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,7 persen) pada posisi keenam.
Adapun di posisi ketujuh dan kedelapan ditempati oleh Kepala BIN Budi Gunawan (0,7 persen) dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (0,1 persen). Sementara itu sebanyak 37,3 persen responden tak menjawab.
• Warga Jepang Dikabarkan Terjangkit Virus Corona di Indonesia, Kemenkes: Belum Ada Data ID Orangnya
Survei nasional ini dilaksanakan pada 9 – 15 Januari 2020 di 34 provinsi. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Kendati Pemilu 2024 masih cukup jauh, namun sejumlah lembaga survei sudah mulai ancang-ancang untuk meneropong kriteria capres-cawapres yang diprediksi memiliki elektabilitas tinggi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan, salah satu alasan masyarakat memilih kandidat capres-cawapres yaitu dengan melihat kebiasaan mereka dalam bekerja.
Berdasarkan hasil survei PPI dan Politika Research Consulting (PRC), sebanyak 45,2 persen responden memilih sosok capres dan cawapres yang lebih banyak mengunjungi warga dan melihat masalah di lapangan.
Sementara, sebanyak 29,7 persen memilih sosok yang dianggap lebih tanggap dalam mengatasi masalah darurat (29,7 persen). "Kalau parpol mau mengusung capres, cari yang paling sering blusukan dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat," kata Adi saat memaparkan hasil survei gabungan di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Menurut Adi, tidak sedikit calon presiden yang cukup populer di berbagai sosial media, namun pada kenyataannya di level akar rumput justru memiliki elektabilitas rendah. "Itu karena mereka kurang berinteraksi dengan masyarakat," ujar dia.
Selain kebiasaan kerja, PPI dan PRC juga memonitor sejumlah kriteria lain seperti kepribadian, kriteria sosiologis, moral, latar belakang profesi, jenis kelamin, suku, dan agama. Dari aspek kepribadian, sosok yang jujur dan anti korupsi,tegas dan berani dalam mengambil tindakan diprediksi akan memiliki elektabilitas tinggi.
Sementara dari aspek latar belakang, mereka yang berasal dari kalangan profesional, tokoh agama, dan TNI (15,2 persen) diprediksi cukup dijagokan masyarakat. Sedangkan dari aspek agama dan suku, masyarakat cenderung lebih memilih sosok pasangan muslim, namun tidak mempersoalkan latar belakang suku manapun.
• Prabowo & Anies Baswedan Bersaing jadi Capres Terkuat 2024, PDIP Sediakan Stok Pengganti Jokowi
"Yang menarik dari sosok agama ini, ada kesan publik rindu dengan sosok ini," tutur Adi.