PETI di Sulut Banyak Makan Korban Jiwa, Kapolda: Yang Namanya Liar Akan Kami Tertibkan
"Pokoknya yang liar-liar, akan kami tertibkan. Untuk masalah tambang, nantinya akan dibentuk Timsus," tegas jendral bintang dua ini.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tambang liar atau biasa disebut Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Sulawesi Utara, sudah banyak memakan korban.
Hal tersebutpun di respons Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Drs Royke Lumowa MM.
Dikatakan Lumowa kepada awak media, terkait dengan tambang liar atau ilegal, pihaknya akan membentuk Tim Khusus (Timsus), guna meminimalisir, permasalahan tambang yang bisa menyebabkan adanya korban jiwa dan polemik di masyarakat.
Hal itu disampaikan mantan Kakorlantas Mabes Polri itu, usai mengadakan rapat internal di Mapolda Sulut, Rabu (19/2/2020).
"Pokoknya yang liar-liar, akan kami tertibkan. Untuk masalah tambang, nantinya akan dibentuk Timsus," tegas jendral bintang dua yang dikenal akrab dengan awak media itu.
Diketahui permasalahan tambang liar atau PETI ini mulai menjamur, dimana sebagian besar berada di wilayah Bolmong raya, yang juga sudah banyak memakan korban jiwa.
Dari informasi yang didapat wartawan tribunmanado.co.id, beberapa lokasi tambang yang berada di Sulawesi Utara yakni tambang Gunung Potolo, Bakan, Lanud, dan di Motongkat, serta di Ratatotok, diduga sampai saat ini, belum memiliki ijin tambang. (Juf)
• Livia Lombogia: Peran Orangtua Dalam Kesuksesan Anaknya