Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita TNI

Gugur di Medan Tugas, Kopda Anumerta Dwi Purnomo Kru Heli MI-17, Mendapat Kenaikan Pangkat

Kopda Anumerta Dwi Purnomo merupakan salah satu kru helikopter MI-17 yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Juni 2019 lalu.

Editor: Rizali Posumah
KOMPAS.COM/SUKOCO/kolase
Kopda Anumerta Dwi Purnomo merupakan salah satu kru helikopter MI-17 yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Juni 2019 lalu. 

Tim tiba di lokasi puing Heli MI-17 pada Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT.

Tim juga berhasil menemukan 12 jenazah anggota TNI yang menjadi awak dan penumpang di sekitar lokasi puing helikopter.

Sebanyak 10 jenazah dapat teridentifikasi dari seragam dan atribut yang dikenakan.

Namun, dua jenazah anggota belum dapat teridentikasi karena sudah dalam keadaan tidak utuh.

Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim baru bisa mengevakuasi 12 jenazah pada Sabtu kemarin.

Proses evakuasi juga tidak mudah dan tim meminta izin kepada masyarakat sekitar karena lokasi jatuhnya helikopter itu selama ini dianggap sebagai tempat yang sakral atau keramat.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi menyampaikan seluruh jenazah korban jatuhnya heli MI-17 tersebut dievakuasi ke Bandara Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, dengan menggunakan tiga unit helikopter.

"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan 2 unit heli Penerbad dan 1 unit heli PT Intan Angkasa," kata Dax.

Dari Oksibil, selanjutnya diterbangkan ke Sentani.

Setelah itu, seluruh jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk kemudian dilakukan proses identifikasi di RS Marthen Indey.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan helikopter milik TNI AD MI-17 yang hilang kontak delapan bulan lalu ini diduga kuat murni mengalami kecelakaan karena faktor cuaca.

Dari pemeriksaan Flight Data Record (FDR) helikopter yang ditemukan diharapkan dapat diketahui penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.

"Saya perkirakan pilot sudah berusaha membawa helikopter ke lokasi semula. Tetapi, karena situasi cuaca yang berkabut di daerah pegunungan saat itu, sehingga pilot memutuskan kembali. Tetapi, saat memutar heli terjadi insiden kecelakaan menabrak gunung," ujar Herman Asaribab.

Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang datang menjenguk jenazah di RS Bhayangkara, Jayapura.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan, tim Identifikasi (DVI) telah memeriksa 9 dari 12 jenazah penumpang dan awak helikopter Mi-17V5 TNI AD yang jatuh di Pegunungan Mandala.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved