Berita TNI
Gugur di Medan Tugas, Kopda Anumerta Dwi Purnomo Kru Heli MI-17, Mendapat Kenaikan Pangkat
Kopda Anumerta Dwi Purnomo merupakan salah satu kru helikopter MI-17 yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Juni 2019 lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu kru helikopter MI-17 yakni Kopda Anumerta Dwi Purnomo (30) mendapat kenaikan pangkat.
Kopda Anumerta Dwi Purnomo merupakan salah satu kru helikopter MI-17 yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Juni 2019 lalu.
Komandan Kodim 0804 Letkol Czi Chotman Jumei Arisandi yang memimpin langsung upacara pemberangkatan jenazah di rumah duka mengatakan, Dwi Purnomo yang gugur dalam tugas sebelumnya berpangkat prajurit kepala naik satu tingkat menjadi kopral dua anumerta.
“Sebelumnya almarhum pangkatnya praka, tetapi karena gugur di medan tugas dinaikkan satu tingkat menjadi kopral dua anumerta,” ujar Jumei, Selasa (18/02/2020).
Keluarga Kopda Anumerta Dwi Purnomo juga lebih memilih memakamkan di pemakaman umum desa setempat dibandingkan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Yudonegoro Magetan.
Keluarga beralasan, lokasi tempat pemakaman umum desa lebih dekat dibandingkan dengan TMP Yudonegoro.
“Almarhum punya hak dimakamkan di makam pahlawan, dari keluarga inginnya dimakamkan di pemakaman umum. Mau tidak mau kami mengikuti maunya keluarga,” imbuh Jumei.
Kopda Anumerta Dwi Purnomo merupakan salah satu kru helikopter MI-17 milik Penerbangan TNI AD yang dilaporkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, saat menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (28/6/2019).
Helikopter yang tengah melakukan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Ditemukan di Ketinggian 1.200 Kaki
Jenazah 12 TNI yang merupakan awak serta penumpang helikopter MI-17 ditemukan oleh Tim Yonif 751 Raider TNI di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Sabtu (15/2/2020).
Jenazah berhasil dievakuasi setelah tim melakukan pendakian ke pegunungan dengan ketinggian 1.200 kaki.
Evakuasi baru bisa dilakukan oleh tim karena terjalnya medan menuju titik temuan puing heli yang berada di ketinggian lebih 1.200 kaki.
Tim lebih dulu mendirikan posko atau base camp di ketinggian 1.200 kaki dan melakukan pendakian pendakian selama lima jam agar bisa menuju titik keberadaan heli.
Sementara, puing-puing heli tersebut berada di tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat.