Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terawan Hati-hati Jemput 78 WNI: Karantina di Kapal Pesiar Jepang

Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Terawan Agus Putranto masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap 78 orang warga negara Indonesia

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Terawan Agus Putranto masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap 78 orang warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dikarantina akibat terpapar virus Corona di atas kapal pesiar Jepang, Diamond Princess.

Terawan bersikap hati-hati. Dia siap berangkat ke Jepang untuk menjemput para WNI tersebut. Namun, tentunya jika hasil pemeriksaan menyatakan ke-78 awak kapal itu negatif virus Corona. Ia juga siap berkoordinasi dengan pemerintah Jepang untuk melakukan visi kemanusiaan itu.

Menteri Edhy: Tenggelamkan Kapal Asing

"Kalau itu negatif, saya juga akan ke sana. Mengecek dan juga menjemputnya. Menkes yang ke sana. Tapi saya koordinasi dulu, diperkenankan nggak secara protokoler kenegaraan. Karena kita selalu menghargai hubungan antarnegara," ucap Terawan saat jumpa pers di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2).

Namun demikian, katanya, "Kita tunggu hasil PCR-nya. Hasil pemeriksaannya." Reaksi berantai polimerase (PCR = polymerase chain reaction) merupakan suatu teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA (Asam deoksiribonukleat) secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat sehingga memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan DNA.

Terawan juga memastikan WNI yang berada di kapal Jepang tersebut dalam kondisi sehat. Namun, pemerintah Indonesia butuh sertifikasi atau bukti tertulis mereka memang benar-benar sehat untuk keperluan dalam negeri.

"Kami butuh sertifikasi. Sehingga kalau di sini nanti sehat dan baik, ngapain diobservasi lagi? Sudah cukup kalau sehat. Karena itu dipastikan lagi bagi kita apakah diperkenankan untuk melakukan pengecekan dan penjemputan," kata Terawan.

Sementara Australia akan mengevakuasi 200 warganya dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di lautan, dekat wilayah Jepang sejak 5 Februari lalu. "Australia akan mengevakuasi lebih dari 200 warga yang ada di atas kapal pesiar yang terkena virus corona yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang," ujar Perdana Menteri Scott Morrison kepada wartawan di Melbourne, Senin.

Morrison mengatakan semua warga Australia akan dijemput pada Rabu (19/2) mendatang. Selanjutnya lebih dari 200 warga itu akan mengikuti masa karantina selama 14 hari, di utara Australia.

"Bagi mereka yang lebih dari 200 warga Australia yang akan kembali ke Australia, kami harus melakukan masa karantina selama 14 hari lebih lanjut," kata Morrison.

Sementara pemerintah Amerika Serikat telah mengevakuasi sekitar 400 warganya dari Diamond Princess mengunakan pesawat sewaan, Minggu (16/2). Adapun pemerintah Kanada, Italia, Korea Selatan dan Hong Kong telah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi warganya yang menjadi penumpang kapal pesiar itu.

Virus corona telah terjangkit kepada 356 penumpang kapal pesiar Diamond Princess. Terdapat 3.700 penumpang, dan kapal dikarantina sejak 5 Februari lalu di pelabuhan Yokohama, dekat Tokyo, Jepang.

Bupati Kamaru Minta Desa yang Punya Potensi Hutan Mangrove Diubah Jadi Objek Wisata

Seorang pejabat kesehatan AS pada Minggu kemarin, mengatakan 40 orang warga negeri Paman Sam telah terinfeksi dan akan dirawat di Jepang.
Virus Corona diduga bermula terjangkit dari Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, Desember 2019. Informasi terbaru pasien wabah virus Corona atau Covid-19 sejak mewabahnya hingga Senin (17/2) siang, korban meninggal dunia 1.770 orang tersebar di enam negara.

Kasus kematian ditemukan di China dengan angka 1.765 jiwa, Jepang, Hong Kong, Filipina, Perancis dan Taiwan masing-masing dengan 1 korban jiwa. Berikut perincian korban virus Corona hingga Senin (17/2) hingga pukul 14.30 WIB. Terdapat 71.233 kasus terinfeksi, dan 10.561 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.

Dilansir dari China Global Television Network (CGTN), sejumlah kematian di luar wilayah daratan seperti satu orang di Hong Kong, satu orang Jepang, satu orang Perancis, satu orang Filipina, dan yang terbaru seorang pasien di Taiwan.

Otoritas Taiwan melaporkan, pasien tersebut adalah pria berusia 61 tahun, tidak memiliki riwayat perjalanan ke China. Ia juga dinyatakan tidak kontak langsung dengan pasien positif korona lain, namun memiliki riwayat penyakit diabetes dan hepatitis B. Dikutip dari Channel News Asia, Otoritas Taiwan sejauh ini mengonfirmasi ada 20 kasus virus corona di wilayahnya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved