Kelelawar Biang Virus Corona, Jadi Kuliner Khas di Sulut, Instansi Saling Lempar Soal Pengawasan
Di Sulawesi Utara, Kelelawar atau disebut Paniki malah jadi kuliner khas yang cukup digandrungi masyarakat.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hewan kelelawar diduga jadi biang merebaknya Virus Corona.
Di Sulawesi Utara, Kelelawar atau disebut Paniki malah jadi kuliner khas yang cukup digandrungi masyarakat.
Kelelawar bebas diperjual belikan di pasar besar yang ada di Sulut.
Hewan yang satu ini pun masih belum tersentuh pengawasan, bahkan kabar merebaknya Virus Corona belum ada penanganan khsuus soal kelelawar.
Instansi pemerintah saling lempar tanggung jawab mengurusi kelelawar.
Dinas Pertanian dan Peternakan misalnya, menurut Kepala Dinas Novly Wowiling kelelawar bukan hewan yang jadi objek pengawasan dinasnya.
"Kalau kelelawar tidak dibudidayakan, kan bukan hewan ternak, kelelawar itu liar," kata dia.
Meneurut dia yang mengurus hewan liar lebih lekat tupoksinya ke Dinas Kehutanan.
Dinas Kesehatan pun urung mengurusi kelelawar, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Dr Steaven Dandel mengatakan, dinasnya mengurus manusia. Bukan kelelawar
"Yang berhak kasih keterangan Dinas Peternakan karena kaitan dengan pengawasan satwa liar," katanya. (ryo)
• PERHITUNGAN Kerugian Yang Dialami Bali Karena Adanya Penyebaran Virus Corona