Teriak Minta Tolong Dokter di Wuhan Tangani Pasien Virus Corona, Kelelahan dan Terpaksa Pakai Popok
Dokter kebanyakan memeriksa pasien tanpa peralatan layak, atau terpaksa terus memakai perlengkapan yang sama di saat mereka harus menggantinya
"Katanya cara itu tak berguna. Namun tak ada opsi lain," paparnya.
"Permintaan tolong"
Selain kurangnya peralatan, menangani pasien yang terus bertambah dan mengawasi mereka selama 24 jam menguras banyak tenaga.
"Mereka kelelahan," ucap dokter dari sebuah rumah sakit, di mana dia menceritakan ada temannya yang menangani 400 pasien dalam waktu delapan jam.
Si sumber mengisahkan bagaimana koleganya itu menangani "pasien yang langsung cepat meninggal, sehingga tidak bisa mereka selamatkan".
"Mereka jelas mendapat banyak tekanan," ujar si dokter anonim, yang menambahkan pihaknya kini membuka bagian psikologi untuk melakukan pengawasan.
Sementara ada dokter lain yang menuturkan mereka mendapat permintaan tolong dari warga Wuhan yang terlalu takut untuk pergi keluar.
"Kami bias mendengar permintaan tolong mereka. Namun tangan kami juga terikat. Tak ada yang bisa kami lakukan," cetus dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Dokter yang Rawat Pasien Virus Corona: Kelelahan hingga Pakai Popok"