Gunung Merapi Meletus
Kisah Gunung Merapi Meletus 1961, Dahsyat dan 4 Desa Lenyap dan Terkubur dalam Tanah
Trending tersebut dikarenakan, Gunung Merapi kembali erupsi pada Kamis (13/2/2020)
Desa-desa di luar empat desa ini dihuni kembali dan diberikan kewenangan membuat pemerintahan desa yang baru, karena di tempat tersebut dinyatakan masih cukup mengadakan pemerintah baru.
Sementara empat desa yang disebutkan di awal tulisan, sudah masuk tak layak huni dan dekat dengan Gunung Merapi.
Jaraknya tiga kilometer dari puncak. Semua sudah dinyatakan kosong dan dianjurkan untuk bedol desa.
"Empat desa yang terdampak erupsi tahun 1961 yang ditinggal penduduknya, bedol desa ke Lampung. Empat desa ini terdiri dari Desa Ngimbal, Brubuhan, Desa Ngori dan Kali Gesik," kata Yusuf.
Bekas hunian di eks empat desa itu memang sudah berubah.
Patok-patok batas antar dusun sudah tidak diketahui.
Bekas rumah dan makam tak terlihat lagi, teruruk di dalam lapisan lahar dingin yang tebal.
Kini, bekas wilayah Desa Ngori itu menjadi hamparan pertambangan.
Sementara di luar itu menjadi lahan rakyat. Lahan rakyat yang ditanami sejumlah tanaman untuk penghijauan.
"Sejumlah lahan ditanami dengan tanaman bebas, yang penting disitu ada istilahnya keinginan untuk menghijaukan. Tak termotivasi untuk bisnis atau ekonomi, yang penting terjaga dengan baik.
Kalau patok-patok batas antar dusun, tidak diketahui, karena tersapu lahar waktu itu. Bekas rumah dan makam tak terlihat, teruruk lahar dingin," kata Yusuf.
Yusuf sendiri bercerita saudara dari neneknya yang kembali ke eks desa yang tersapu Merapi itu.
Saudaranya kembali dengan tujuan takziah kepada saudara lain yang meninggal, sekaligus menengok bekas tempat tinggalnya dulu.
Saat datang ke sana, ia sudah tak mengenali lagi di mana rumahnya dulu berdiri.
Semua sudah menjadi hutan dan berubah tak terlihat lagi.