Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksin Virus Corona

WHO: Vaksin Virus Corona Akan Tersedia 18 Bulan Lagi, 400 Lebih Peneliti Turun Tangan

Tedroz mengatakan selama menunggu waktu itu, penanganan dan pencegahan harus tetap dilakukan maksimal.

Editor: Frandi Piring
Pixabay
Ilustrasi - Ilmuwan China isolasikan Vaksin untuk virus Corona. 

Namun, hingga kini belum ada temuan kasus corona di Indonesia.

Hal ini rupanya membuat badan kesehatan dunia yang dinaungi PBB, WHO merasa heran.

Tak hanya itu, tidak adanya laporan kasus virus corona di Indonesia membuat ahli Harvard merasa khawatir.

Mereka khawatir virus corona sudah menyebar di Indonesia tetapi tak terdeteksi.

Hubei Daily Pasien laki-laki positif virus corona tengah asyik membaca buku saat dirawat.
Hubei Daily Pasien laki-laki positif virus corona tengah asyik membaca buku saat dirawat. ((Hubei Daily))

Pasalnya, pihaknya menilai, jika hal tersebut benar terjadi maka virus akan membentuk epidemi yang lebih besar.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, hingga kini, negeri Thailand yang cukup dekat dengan Indonesia telah melaporkan 25 kasus.

Sementara Indonesia sama sekali belum melaporkan adanya wabah.

“Indonesia telah melaporkan nol kasus, dan Anda akan mengharapkan telah melihat beberapa kasus,” ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch di Harvard TH Chan Scool of Public Health, sebagaimana dikutip VOA News.

Penelitian para ahli Harvard sendiri didasarkan pada perkiraan jumlah rata-rata penumpang pesawat yang terbang dari Wuhan ke kota-kota lain di seluruh dunia.

Asumsinya, semakin banyak penumpang maka berarti ada kemungkinan penularan kasus virus corona.

"Kasus-kasus yang tidak terdeteksi di negara mana pun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara itu yang dapat menyebar di luar perbatasan mereka,” jelasnya.

Penelitian itu merupakan satu dari tiga penelitian terbaru yang mengatakan bahwa virus mungkin telah sampai di Indonesia.

Meski demikian, ketiga penelitian terbaru itu sendiri diakui tak melalui proses ilmiah normal yang ditinjau oleh ahli dari luar.

Namun, menurut peneliti yang dihubungi oleh VOA, penelitian tesebut menurut mereka masuk akal.

WHO Beri Peringatan

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved