Termasuk Corona, Ini Alasan Kenapa Virus dari Kelelawar Sangat Mematikan
Dalam beberapa tahun terakhir dunia menghadapi kemunculan wabah virus seperti seperti SARS, MERS, EBOLA, hingga yang terbaru 2019-nCoV.
Ketika ditantang oleh virus yang meniru Ebola dan Marburg, respons berbeda dari garis sel ini sangat mencolok. Sementara garis sel monyet hijau cepat kewalahan dan terbunuh oleh virus, sebagian dari sel-sel kelelawar rousette berhasil menutup diri dari infeksi virus, berkat peringatan dini interferon.
Pada sel rubah terbang hitam Australia, respon imun bahkan lebih berhasil dengan infeksi virus melambat secara substansial. Selain itu, respons interferon kelelawar ini tampaknya memungkinkan infeksi berlangsung lebih lama.
Brook and Boots sedang merancang model evolusi penyakit yang lebih formal di dalam kelelawar untuk lebih memahami penyebaran virus ke hewan lain dan manusia.
"Sangat penting untuk memahami lintasan infeksi agar dapat memprediksi kemunculan dan penyebaran serta penularan," kata Brook.
• Tidak Ada Virus Corona di Indonesia, Menkes: Seharusnya Disyukuri, Bukan Dipertanyakan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona sampai Ebola, Kenapa Virus dari Kelelawar Sangat Mematikan?".