News
Karena Sebarkan Berita Virus Corona, Jurnalis Warga Ini Menghilang, Diduga Berusaha Dibungkam
Seorang jurnalis warga bernama Chen Qiushi yang melakukan pelaporan kritis soal virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, hilang pada Kamis (6/2/2020)
"Saya di sini memohon kepada semua secara online, terutama teman-teman di Wuhan untuk membantu menemukan Chen dan mencari tahu apa yang terjadi padanya," kata Ibu Chen.
Beberapa jam kemudian, petugas kemanan publik Qingdao, Provinsi Shandong memberitahu orang tua Chen bahwa putranya telah ditahan atas nama karantina.
Namun, petugas itu menolak memberitahu keberadaan Chen saat ini.
• Minum Air Rebusan Kunyit dan Lada Hitam Secara Rutin Bisa Kontrol Kolesterol hingga Diabetes
Kerap Dibungkam
Kerap dibungkam Bukan kali ini saja Chen dibungkam oleh pihak berwenang.
Saat melaporkan aksi protes di Hong Kong pada Agustus 2019 lalu, Chen tiba-tiba dipanggil ke Beijing oleh otoritas China.
Dalam siarannya di Weibo, Chen menentang narasi China yang menyebut pengunjuk rasa di Hong Kong sebagai perusuh dan separatis.
Chen juga berulang kali dipanggil oleh sejumlah departemen pemerintah untuk diinterogasi.
Tak hanya itu, semua akun media sosialnya pun kemudian dihapus. Semenjak saat itu, ia banyak menunjukkan diri ke publik.

Akan tetapi, ia kembali pada awal Oktober dalam sebuah video yang diunggahnya di YouTube dan bersumpah untuk terus berbicara.
"Karena kebebasan berbicara adalah hak dasar warga negara yang ditulis dalam pasal 35 UU China.
Saya perlu bertahan karena saya pikir ini adalah hal benar untuk dilakukan, tak peduli berapa banyak tekanan dan hambatan yang saya temui," kata Chen dalam unggahan videonya itu.
Pada malam tahun baru Imlek, alih-alih berkumpul dengan keluarganya, Chen justru pergi ke Wuhan.
• Terkait Sebagai Saksi Investasi Bodong MeMiles, Judika Belum Juga Penuhi Panggilan Polisi
Sejak saat itu, ia menjadi mata bagi banyak orang luar yang ingin mengikuti situasi nyata di Wuhan.
Beragam potret pasien virus corona di banyak rumah sakit ia tampilkan dalam videonya.
Chen hanya memiliki masker dan sepasang kacamata untuk perlindungan dirinya.
"Saya takut, saya berhadapan dengan virus corona di depan saya dan penegak hukum China di belakang saya," kata Chen dalam video yang direkam pada 30 Januari 2020.
"Tapi saya akan tetap semangat. Selama masih hidup, saya akan melanjutkan laporan di kota ini. Saya tak takut mati," sambungnya.