Hobi Bersepeda? Hati-hati, Bisa Picu Masalah Genital Bagi Perempuan
Tak hanya saat khusus hendak berolahraga, namun tak sedikit yang menjadikan sepeda sebagai pengganti alat transportasi harian
Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling, menyarankan agar pembengkakan labia dikonsultasikan ke dokter.
"Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil.
Masalah lain adalah mati rasa pada vagina.
Pada tahun 2006 ada sebuah hasil studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale dan dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.
Dalam penelitian itu ditemukan,bersepeda lebih dari 160 kilometer dalam satu pekan bisa menyebabkan penurunan pada sensitivitas organ intim.
Temuan tersebut juga menunjukkan, peningkatan rasa sakit dan mati rasa akan memicu disfungsi seksual, yang artinya kemampuan orgasme menurun.
Bahaya infeksi pada organ kewanitaan yang juga ditemui adalah thrush, infeksi jamur.
Gejalanya antara lain rasa terbakar saat buang air kecil atau nyeri saat bercinta.
Secara umum infeksi ini mudah diobati, tapi dalam beberapa kasus perlu dikonsultasikan dengan dokter ginekologi.
Infeksi lain yang bisa disebabkan oleh bakteri jahat adalah infeksi saluran kemih, atau sistitis.
Infeksi ini menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, dan menyengat saat buang air kecil.
Lalu, jika sistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
Tapi, semua risiko itu bisa dicegah.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan organ intim.
Posisi bersepeda adalah kuncinya, dengan menjaga postur tetap tegak bisa mencegah pembengkakan.
Selain itu, pilihlah sadel yang tepat jika memang ingin bersepeda rutin.
Lalu, jangan segan berinvestasi untuk celana khusus untuk bersepeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Bersepeda Bisa Picu Problem Seksual pada Wanita"