Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info CPNS 2020

Panitia Temukan Peserta Pakai Jimat saat Tes CPNS, dari Rajah hingga Pasir Dibungkus Kain Putih

Panitia menemukan barang diduga jimat milik peserta saat pelaksanaan tes seleksi CPNS.

Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA VIA KOMPAS.COM
Temuan berupa dua buah benda yang diduga adalah jimat yang dibawa dua peserta berbeda saat tes SKD CPNS 2019 di Semarang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Panitia menemukan barang diduga jimat milik peserta saat pelaksanaan tes seleksi calon

pegawai negeri sipil (CPNS) di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Jawa Tengah.

Saat itu ada dua temuan jimat pada saat body checking berupa koin yang dibalut kertas rapal dan bentuk ketapel dari kayu.

"Kejadiannya hari Senin dan Selasa lalu. Terus jadi viral," kata Ketua Pelaksana Seleksi CPNS dari Universitas Dian Nuswantoro

Semarang, Mohamad Sidiq, saat ditemui Kompas.com di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Kamis (06/02/2020).

Selain di Semarang, kejadian serupa juga terjadi di Surabaya.

Panitia seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, juga menemukan beragam jimat.

Jimat tersebut memiliki banyak bantuk dan rupa, bak dari kertas hingga pasir.

Dugaanya, jimat tersebut diyakini dapat membantu meloloskan proses seleksi kompetensi dasar (SKD) tersebut.

"Ada beragam, mulai dari jimat jenis rajah, uang dan kertas yang ditulis huruf arab, pasir yang dibungkus kain putih

hingga jimat pengasihan," kata Koordinator Lapangan Panitia Daerah Seleksi CPNS Kemenkumham Jatim,

Ketut Akbar saat dikonfirmasi, Kamis (06/02/2020).

Barang-barang tersebut akhirnya disita oleh panitia. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, peserta hany

diperkenankan membawa kartu peserta ujian dan kartu tanda penduduk.

Mengapa ada jimat saat tes CPNS?

Ilustrasi tes CPNS
Ilustrasi tes CPNS(KOMPAS/LASTI KURNIA)

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menjelaskan, hal itu mencerminkan eksistensi

budaya lama (jimat/mitos) di tengah masyarakat modern masih terjaga.

Namun, menurut Drajat, eksistensi tersebut juga menimbulkan pertanyaan sendiri, apakah hal itu tanda kegagalan

ilmu pengetahuan modern?.

"Jimat itu produk budaya masyarakat yang turun temurun. Terjadi di semua kalangan. Pejabat hingga masyarakat biasa.

Ternyata hal itu masih dilakukan di zaman sekarang, khususnya di kalangan generasi muda yang ikut tes CPNS,

yang nota bene dari kalangan terpelajar," kata Drajat.

"Mereka (para peserta) sebetulnya sudah tahu, jika tes CPNS sudah menggunakan sistem komputerisasi, yang mungkin

dirasa sulit ditembus. Untuk menambal rasa kurang percaya diri itu, mereka menggunakan jimat," tambahnya.

Drajat lalu menegaskan, hal yang penting bagi peserta adalah mempersiapkan tes dengan belajar keras dan tidak

menggantungkan nasib dengan jimat. 

Yang penting belajar

Ilustrasi belajar
Ilustrasi belajar(SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Senada dengan Drajat, psikiater dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Dr Andri,SpKJ, peserta yang membawa

jimat adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk menyelesaiakan masalah.

"Saat seseorang rasa kepercayaan diri itu tinggi, maka ketika dia (peserta) mengerjakan sesuatu juga akan

mengaktifkan sistem saraf pusatnya, memori-memorinya yang sudah ada sebelumnya," katanya.

"Jadi, dalam kasus ini, bukan jimatnya yang membantu, namun orang tersebut sudah belajar sebelumnya," tambah Andri.

Namun, Andri mengakui, hal ini sulit untuk dibuktikan secara ilmiah. Alasannya, jimat itu lebih dominan

untuk kepercayaan diri.

Tidak dikenai sanksi

Panitia Seleksi Daerah Kabupaten Madiun menggeledah calon peserta tes CPNSD yang akan mengikuti ujian kompetensi dasar awal November 2018.
Panitia Seleksi Daerah Kabupaten Madiun menggeledah calon peserta tes CPNSD yang akan mengikuti ujian kompetensi dasar awal November 2018. (Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)

Sementara itu, menurut Sidiq, peserta yang diketahui membawa jimat tidak mendapat sanksi diskualifikasi.

"Kami juga tidak menanyakan kegunaannya untuk apa karena untuk menjaga perasaan peserta tersebut," terangnya.

Sidiq menjelaskan, kedua jimat tersebut berupa kertas yang bertuliskan arab gundul serta ketapel yang dibalut

kain berwarna merah.

Lalu, kertas yang bertuliskan arab gundul tersebut ditemukan pada peserta tes pada Senin (3/2/2020) untuk sesi 1.

Jimat bertuliskan arab gundul tersebut, imbuhnya ditemukan pada saku celana salah satu peserta.

Seperti diketahui, Udinus Semarang menggelar tes SKD untuk tujuh daerah di Jawa Tengah dari 27 Januari

hingga 15 Februari 2020.

Ketujuh daerah tersebut antara lain Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Batang,

Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Wonosobo.

(Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata)

BERITA TERPOPULER :

Siapa Sangka, Penangkal Virus Corona Ternyata Tanaman Asli Dari Indonesia

Dikawal 6 Anggota Kopassus, Ternyata Ayah Iqbaal Ramadhan Bukan Orang Sembarangan

BNI Angkat Bicara soal Saldo Rekening King of The King Senilai Rp 720 Triliun yang Jadi Viral

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Jimat Saat Tes CPNS, Ahli: Yang Penting Belajar"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved