Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemulangan Mantan ISIS

Eks Teroris Bongkar Tipu Daya ISIS pada Jokowi, Ingin Pulang Untuk Beraksi Seperti Kejadian 2019 Ini

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dirinya menolak pemulangan tersebut.

Editor: Frandi Piring
NET
Anggota perempuan ISIS. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rencana pemulangan lebih dari 600 Warga Negara Indonesia (WNI) eks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diwacanakan akan dipulangkan ke Tanah Air menjadi polemik.

Diketahui, banyak pihak yang menolak pemulangan WNI eks ISIS tersebut.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dirinya menolak pemulangan tersebut.

Penolakan mengenai hal tersebut, memungkinkan dipicu pada kejadian 2019 lalu untuk menjaga kewaspadaan.

Pasalnya, dua orang teroris mengelabui pemerintah dan akhirnya melakukan aksi teror.

Terkait hal itu, mantan teroris Sofyan Tsauri turut memberikan tanggapannya.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dirinya menolak pemulangan tersebut.

"Beberapa bulan sebelum ini, sekitar 3 bulan, 4 bulan yang lalu, saya juga dihubungi oleh rekan di Suriah yang berjuang di sana."

"Mereka menginformasikan kepada saya bahwa di Kota Idlib itu ada beberapa pengungsi yang mereka ingin pulang ke Indonesia," kata Sofyan, dikutip Tribunnews.com dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Jumat (7/2/2020).

Presiden Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS
Presiden Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS (Kolase Tribun Manado/Tribunnews.com)

Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan alasan mengapa mereka ingin dipulangkan.

Alasan tersebut di antaranya adalah, ada perempuan yang suaminya sudah meninggal.

Selain itu, para WNI eks ISIS tersebut juga sudah tidak memiliki paspor.

"Mereka ingin pulang karena mereka sudah kehabisan bekal dan dalam kondisi yang mencekam."

"Karena hampir setiap hari pesawat dari Rusia dan Suriah juga membombardir daerah yang disebut Kota Idlib itu," ungkap Sofyan.

Kemudian Sofyan menjelaskan soal kekhawatirannya jika mereka dipulangkan ke Indonesia.

"Yang kita khawatirkan sebetulnya bentuk pragmatisme atau opportunity."

"Artinya mereka berpura-pura mengadakan tauriyah atau kitman atau disebut juga taqiyyah."

"Mereka berpura-pura menyesal lalu mereka masuk, ini yang kita khawatirkan," ungkapnya.

Mantan Teroris Sofyan Tsauri
Mantan Teroris Sofyan Tsauri (Tangkap Layar YouTube Talk Show TVOne)

Sofyan kemudian memaparkan beberapa kasus yang terjadi saat WNI eks ISIS dideportasi dari Turki ke Indonesia.

"Sebelumnya sejak 2015 ada misalnya berangkat Muhammad Aulia warga Aceh yang berangkat ke Afganistan."

"Tahun 2019, lalu ada Ruli dan Ulfa mereka 2017 ketemu saya di Kemensos waktu itu, mereka dideportasi, akhirnya mereka 2019 mengadakan bom bunuh diri di Filipina," ungkapnya.

"Nah dari kejadian-kejadian ini mengkhawatirkan kami semua," tegasnya.

Tanggapan Jokowi dan Mahfud MD Soal Wacana Pemulangan WNI eks ISIS

Pemerintah belum mengambil keputusan soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke tanah air.

Diketahui, lebih dari 600 WNI eks ISIS diwacanakan akan dipulangkan ke Indonesia.

Wacana pemulangan ratusan WNI eks ISIS tersebut menuai perdebatan banyak pihak.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (TWITTER @JOKOWI)

Terkait dengan hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara.

Jokowi menuturkan, sampai saat ini pembahasan soal wacana pemulangan WNI eks ISIS masih dalam proses.

"Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan dan nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan (rapat terbatas)."

"Semuanya masih dalam proses, plus dan minusnya," kata Jokowi seperti dikutip dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (6/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan, dirinya sebenarnya menolak pemulangan WNI eks ISIS.

"Kalau bertanya kepada saya, ini belum ratas ya, saya akan bilang tidak, tapi masih dirataskan," tegas Jokowi.

Jokowi menuturkan, untuk mengambil keputusan terkait pemulangan WNI eks ISIS perlu perhitungan yang matang.

Selain itu, harus dicari dampak negatif dan positif dari pemulangan WNI eks ISIS tersebut.

"Kita kan pastikan semuanya harus lewat perhitungan, kalkulasi, plus dan minusnya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, keputusan terkait jadi atau tidaknya pemulangan WNI eks ISIS akan diambil saat rapat terbatas.

"Semuanya dihitung secara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam rapat terbatas," terangnya.

Foto ini diambil dari sebuah video propaganda yang diunggah ke internet pada 8 Juni 2014 oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperlihatkan para pejuang kelompok itu menaiki kendaraan bak terbuka di dekat kota Tikrit, Irak, Rabu (11/6/2014). Pasukan ISIS berkonvoi setelah sebelumnya merebut kota Mosul dari tangan pasukan pemerintah Irak.
Foto ini diambil dari sebuah video propaganda yang diunggah ke internet pada 8 Juni 2014 oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperlihatkan para pejuang kelompok itu menaiki kendaraan bak terbuka di dekat kota Tikrit, Irak, Rabu (11/6/2014). Pasukan ISIS berkonvoi setelah sebelumnya merebut kota Mosul dari tangan pasukan pemerintah Irak. (Kompas.com)

Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukan), Mahfud MD.

Mahfud menuturkan, soal pemulangan WNI eks ISIS saat ini memang belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan.

"Teroris pelintas batas itu akan dipulangkan atau tidak belum diputuskan," kata Mahfud.

Hal tersebut lantaran, pemulangan WNI eks ISIS terdapat manfaat dan mudharatnya masing-masing.

"Mulai dari mudharatnya, kalau dipulangkan itu nanti bisa menjadi virus baru terorisme karena dia jelas-jelas pergi ke sana menjadi teroris," terang Mahfud.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Mantan Teroris: Saya Khawatir Ini Modus Pura-pura Menyesal, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/08/soal-pemulangan-wni-eks-isis-mantan-teroris-saya-khawatir-ini-modus-pura-pura-menyesal?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved