News
TERUNGKAP Fakta Polisi yang Tewas Dikeroyok Massa, Disangka Begal dan Dilempari Batu hingga Botol
ggota polisi Brigadir Ahmad Jamhari Tewas setelah dilempari batu dan botol di Lampung Tengah pada Senin (3/2/2020) dini hari.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa fakta terungkap terkait tewasnya seorang polisi yang dikeroyok massa.
Anggota polisi Brigadir Ahmad Jamhari Tewas setelah dilempari batu dan botol di Lampung Tengah pada Senin (3/2/2020) dini hari.
Ia sempat dibawa ke puskesmas namun nyawanya tidak tertolong.
• Bangkai Babi Gegerkan Penatih di Tengah Kasus Demam Babi Afrika di Denpasar, Diduga Ulah Peternak
Berikut, fakta polisi disangka begal Tewas setelah dilempari batu dan botol.
1. 18 orang ditangkap
Seorang polisi disangka begal hingga kemudian dilempari batu dan botol oleh massa.
Brigadir Ahmad Jamhari Tewas setelah mendapat perawatan di puskesmas.
Polres Lampung Tengah telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka dalam kasus yang terjadi di Seputih Banyak, Lampung Tengah tersebut.
Seluruh pelaku merupakan warga Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.
Mereka ditangkap setelah Polres Lamteng dan Polda Lampung melakukan penyelidikan.
"Setelah kita lakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), 18 orang ini kita tetapkan sebagai tersangka atas meninggalnya korban Brigadir Ahmad Jamhari di Kampung Restu Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Senin (3/2/2020) lalu," kata Kapolres Lamteng Ajun Komisaris Besar I Made Rasma, saat melakukan gelar perkara, Rabu (5/2/2020).
2. Teriakan pengendara
Made Rasma menambahkan, para pelaku melakukan pengeroyokan karena tersulut teriakan sejumlah warga, yang melintas di tempat kejadian perkara.
"Para pelaku saat kejadian masih ramai di acara organ tunggal."
"Mendengar teriakan sejumlah pengendara lalu mereka mendekat ke tempat kejadian perkara," ujar Made Rasma.