Warga Sekitar PT Conch Khawatir Terkait Masuknya 30 TKA Cina, Minta Dipulangkan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masuknya 30 Tenaga Kerja Asing dari Cina ke PT Conch, Lolak, Bolmong, menerbitkan kekhawatiran bagi warga sekitar.

"Ini mengkhawatirkan kami," kata Alun warga Inobonto. Dia meminta agar para TKA itu dikarantina untuk antisipasi virus Corona atau dipulangkan.

"Kami minta ada tindakan tegas dari instansi terkait," kata dia.

Senada dikatakan Suharjo Makalalag, warga sekitar lainnya. Ia heran mengapa
mereka bisa lolos. "Segera pulangkan atau karantina," kata dia.

• Begini Kondisi Bocah Tiongkok yang Diisolasi di RUSP Kandou karena Diduga Terserang Virus Corona

Kami waswas," kata Jeremia Budiman, Kepala Lingkungan di Kelurahan Inobonto 1.

Beberapa waktu lalu, Camat setempat mengistruksikan warga untuk memakai masker serta penutup mata untuk mengantisipasi penularan virus corona.

Beberapa warga mematuhi imbauan itu. "Kalau memang keadaan sudah gawat ya kami pakai," kata dia.

Irma warga lainnya juga sedikit khawatir.

• Sulut United Bakal Uji Tanding Lawan Bhayangkara FC atau PSM Makasar di Manado

Pasalnya jarak mess karyawan Conch dan perkampungan warga sangat dekat.
"Khawatir sih tapi tak berlebihan," kata dia.

Sebut dia, sebelum heboh corona, pekerja Cina biasa lalu lalang di kampung.
Namun kini tidak lagi.

"Biasa mereka lari sore, tapi kini tak pernah lagi," katanya.

Para pekerja Cina, sebut dia, hanya terlihat lalu lalang di kampung saat hari minggu.
"Saat itu masuk gereja," kata dia.

• Ini Daftar CASN Yang Lulus Passing Grade di Bolsel

Sebut dia, semenjak Desember, belum tampak pekerja Cina yang masuk ke Conch.
Ia beroleh info mereka akan kembali dalam waktu dekat.

"Itu yang bikin kita waswas," katanya.

Ia meminta adanya tes kesehatan bagi pekerja yang bakal masuk tersebut.

Kadis Kesehatan Bolmong Erman Paputungan mengakui adanya kekhawatiran
masyarakat sekitar Conch. Hal itu wajar saja.

"Tapi di sini saya tegaskan, 30 TKA tersebut sudah diperiksa, mereka dalam keadaan baik baik saja, suhu tubuh mereka normal dan akan menjalani karantina selama 14 hari," katanya.
Ia meminta warga untuk tidak khawatir berlebihan. (art)

• Pertumbuhan Ekonomi Sulut 2019 Tumbuh Melambat 5,66 Persen, Imbas Turunnya Harga Minyak Kelapa