Viral Medsos
HOAKS Virus Corona, Menyebar Lewat Keringat di Kaleng Makanan, Berikut Sanksi Penyebar Info Palsu
Disebutkan, makanan kaleng tersebut diduga terkontaminasi keringat pekerja yang dimungkinkan mengidap virus corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar sebuah pesan di aplikasi WhatsApp yang berisi informasi mengenai adanya imbauan kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan kalengan produksi China.
Berita viral hari ini - Virus corona menyebar melalui keringat yang menempel di kaleng makanan dari China adalah HOAKS. Penjara dan denda Rp 1 milyar bagi penyebar informasi palsu.
Dilansir dari Kompas.com, info tersebut beredar pada Selasa (4/2/2020).
• Najwa Shihab 2 Tahun Bangun NarasiTV: 17 Tahun Jadi Wartawan, Kayaknya Lebih Banyak Dramanya Ini
Disebutkan, makanan kaleng tersebut diduga terkontaminasi keringat pekerja yang dimungkinkan mengidap virus corona.
Selain itu, dalam pesan juga mengatasnamakan Kedutaan Besar Kuala Lumpur dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Diketahui pesan yang beredar di WhatsApp tersebut memang berisi imbauan kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan kalengan produksi luar negeri, terutama China.
Adapun makanan kaleng tersebut diindikasi mengandung keringat dari pekerja yang diduga terinfeksi virus corona yang mewabah di Wuhan, China.
Tak hanya itu, pesan viral itu juga mengatasnamakan Kedutaan Besar Kuala Lumpur dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
• Veronica Tan Muncul ke Publik Pasca Ahok BTP Muncul dengan Anak Sambung Puput Nastiti Devi
"Innalillahi wa Inna Illaihi roji'un
Assalammu'alaikum Wr Wb
Breaking News : Meneruskan info dr Ibu2 Dubes KBRI KL
Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan pruduksi luar dulu apa pun jenis nya , khususnya produksi luar negeri cina Karena kemungkinan besar pekerja pabrik tersebut pengidap virus carona dan bisa jadi jatuh keringat mereka masuk ke dalam kalengan2 itu , serta virus corona yg saat ini masih jadi masalah besar dunia telah diketahui DepKes dunia sehingga makanan tersebut telah banyak di sita tpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor juga, Setelah terima ini cepat kirim ke saudara2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi makanan apapun yg dari luar..... Demi keselamatan kita semua.Info dr ibu dubes KBRI
(Kementrian Kesehatan RI)
{semoga bermanfaat}.
Mohon bantu share ya..
[WARNING]
Tolong disebar luas kan
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini wabah mematikan hanya butuh penanganan cepat dan masih banyak makanan yg produksi luar
Info:
RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
Nara sumber : Dr. H. Ismuhadi, MPH
Mohon dishare, sayangi keluarga Anda".
• TES KEPRIBADIAN: Makanan yang Paling Kamu Sukai Bisa Ungkap Karakter Anda

Menurut penulusuran Kompas.com, menanggapi adanya pesan tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PPP) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto menegaskan, pesan tersebut berisi informasi yang tidak benar alias hoaks.
"Ini tindakan teroris menyebarkan ketakutan dan mengatasnamakan institusi lain."
"Jelas perbuatan melawan hukum dengan menyebarkan berita salah, tidak berdasar ilmiah dan fakta, dengan tujuan menyebarkan kebencian rasis," ujar Achmad saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Ia menjelaskan, virus corona hanya bisa bertahan hidup di dalam sel yang hidup.
Oleh karena itu, penularan hanya dimungkinkan melalui kontak dekat yang tidak terlindung dengan penderita.
"Virus corona adalah virus influenza, sehingga penularannya melalui percikan ingus/ludah saat bersin dan batuk."
"Dengan demikian, penderita harus memakai masker," lanjut Achmad.
Tak hanya bagi penderita yang diharuskan menggunakan masker, melainkan orang lain di sekitarnya juga disarankan memakai masker dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan minum.
• Veronica Tan Muncul ke Publik Pasca Ahok BTP Muncul dengan Anak Sambung Puput Nastiti Devi

Sanksi bagi penyebar informasi hoaks
Dalam dua minggu terakhir, penyebaran hoaks terkait corona meningkat di media sosial.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan setidaknya 54 informasi hoaks terkait virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China itu.
"Tiga hari yang lalu kami pantau ada 36, hari ini sudah hampir dua kali lipat konten hoaks dan disinformasi yang disebarkan," kata Menkominfo Johnny G Plate dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2020).
Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau peredaran konten hoaks dan disinformasi, serta melakukan penindakan melalui aparat penegak hukum.
Berdasarkan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) disebutkan bahwa "Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik".
Jika ditemukan adanya indikasi pelanggaran terhadap pasal tersebut, maka mereka dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Pasal 45A ayat (1) UU ITE.
Di dalam pasal itu disebutkan bahwa "Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar".
"Kami tak segan lakukan tindakan atas penyebaran hoaks dan mendorong penegak hukum mengambil langkah tegas," kata Johnny Plate.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com
Subscribe Youtube Tribun manado Official