Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Masyarakat Natuna Tolak WNI dari Wuhan, Minta Ditempatkan di Lepas Pantai dalam Kapal

WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, rencananya bakal dikarantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

Editor: Alexander Pattyranie
KOMPAS.com/Anton Abdul Karim
KRI TNI AL (Ilustrasi). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China, rencananya bakal dikarantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

Namun, masyarakat Kabupaten Natuna menolak kedatangan mereka.

Masyarakat Kabupaten Natuna berunjuk rasa menuntut pemindahan lokasi karantina WNI dari Wuhan, Minggu (02/02/2020).

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi mengemukakan, massa aksi meminta WNI dari Wuhan dikarantina di Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI.

Mereka mendesak KRI tersebut kemudian ditempatkan di lepas pantai.

"Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan dan kecemasan warga karena saat ini masyarakat Natuna sudah cemas dan resah," ungkap Haryadi.

Enam poin tuntutan

Masyarakat Kabupaten Natuna terus melakukan unjuk rasa menolak WNI dari Wuhan, China dikarantina di Kabupaten Natuna. Bahkan belakangan unjuk rasa tersebut nyaris anarkis saat beberapa warga membakar ban mobil dan diletakan ditengah jalan menunu bandara.
Masyarakat Kabupaten Natuna terus melakukan unjuk rasa menolak WNI dari Wuhan, China dikarantina di Kabupaten Natuna. Bahkan belakangan unjuk rasa tersebut nyaris anarkis saat beberapa warga membakar ban mobil dan diletakan ditengah jalan menunu bandara.(DOK WARGA NATUNA)

Selain poin tersebut, massa aksi juga menyampaikan lima poin tuntutan lainnya.

Yakni pemerintah daerah diminta dapat menjadi penyambung lidah pada pemerintah pusat.

Mereka diminta menyampaikan aspirasi masyarakat Natuna.

Kemudian, poin ketiga, masyarakat Natuna meminta pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi berupa jamninan kesehatan seperti posko layanan darurat dan cepat.

Hal itu dilakukan agar masyarakat memperoleh layanan kesehatan.

Keempat, pemerintah diminta mendatangkan psikiater untuk masyarakat Natuna.

"Saat ini tidak fisiknya saja yang kena, namun mentalnya juga kena terkait kegiatan ini," paparnya.

Menkes berkantor di Natuna

Petugas medis mengarahkan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang telah disemprot cairan disinfektan setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.
Petugas medis mengarahkan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang telah disemprot cairan disinfektan setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.(ANTARA FOTO/KEMENTERIAN LUAR NEG)

Masyarakat meminta Menteri Kesehatan berkantor id Natuna selama 14 hari proses karantina dan observasi di Natuna.

Mereka juga mengharapkan, segala bentuk kebijakan pemerintah pusat yang akan dilakukan di Natuna terlebih dahulu disosialisasikan ke masyarakat setempat.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved