Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

10 Ibu Lansia Kena Hipnotis Ikut Syuting Produk Susu, Emas dan Uang Tunai Raib Dibawa Lari

Sebanyak 10 ibu lanjut usia di Bekasi menjadi korban hipnotis bermoduskan ajakan syuting acara produk Susu Anlene

Editor: Rhendi Umar
Warta Kota/Muhammad Azzam
Salah satu korban hipnotis, yang bernama Hartiningsih (58) saat ditemui di Sekretariat RW 03, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Senin (3/2/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 10 ibu lanjut usia (lansia) di Bekasi menjadi korban hipnotis bermoduskan ajakan syuting acara produk Susu Anlene dengan dihadiri artis terkenal Ivan Gunawan.

Salah satu korban bernama Hartiningsih (58) mengungkapkan kejadian hipnotis itu terjadi pada Minggu, 16 Februari 2020.

Ketika itu ia diajak salah satu ketua RT untuk ikut serta dalam syuting produk susu Anlene. Tak hanya itu, ia diiming-imingi akan mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.

Dirinya tak ada rasa curiga, sebab yang mengajaknya itu merupakan ketua RT dan tetangga dekatnya.

"Saya engga ada rasa curiga apapun, saya bersepuluh diajak bu RT Tati dan suruh siap-siapa dandan dan pakai pakaian rapih buat ikut syuting," kata dia saat ditemui awak media di kantor RW 03, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, pada Senin (3/2/2020).

Seorang Gadis Ditemukan Dalam Keadaan Sekarat di Kebun Tomat, Polisi Telurusi Facebook

Ia mengungkapkan, sebelum berangkat semua ibu-ibu didata dan disuruh kumpul di rumah ibu RT tersebut.

Ibu-ibu itu dirinya, Edey, Marni, Tati, Tardi, Mina, Surti, Rosso, dan Asmawi, Wulan.

"Di rumahnya kami disuruh buat yel-yel, diberi pengarahan nanti pas syuting. Kita senang-senang becanda-canda gemes mau ketemu Ivan Gunawan," ucap dia.

Dari situ, dirinya bersama ketiga temannya dipanggil dan berangkat terlebih dahulu ke lokasi syuting di Grand Metropolitan Bekasi.

Demi Keamanan, 8 Aplikasi Berbahaya di Ponsel Sebaiknya Dihapus Segera, Informasi Pribadi Terancam

Sedangkan ibu-ibu lainnya masih menunggu di rumah bu RT Tati.

"Dipanggil berempat berikut bu Tati dengan pelakunya itu, akhirnya kami naik grab berenam. Setelah itu kita diturunin di samping mal, bukan didepan mal. Kami disuruh nunggu sebentar di tukang bakso, dia bersama bu Tati ke mal mau fotocopy ktp," sambung dia.

Kemudian, kata Hartiningsih, setelah itu pelaku dan bu RT Tati kembali lagi ke lokasi dirinya bersama teman-temannya duduk.

Pelaku mengabarkan bahwa perhiasan yang dipakai harus dilepas terlebih dahulu karena akan didandani dan diganti pakaian.

"Dia (pelaku) bilang emas yang ada dibadan, yang kita pakai itu harus dibuka. Setelah itu dengan nurutnya, kita buka dan bukan saya sendiri, ada ibu satu lagi (bu Edi). Akhirnya kita buka emas-emas itu dan dimasukan ke tas masing-masing," jelas dia.

Tas keduanya dititipkan kedua temannya yang masih menunggu di tempat kedatangan atau di tukang bakso.

Selang beberapa lama,, pelaku kembali lagi ke lokasi kedua orang itu yang dititipi tas.

"Di situ, pelaku ternyata balik lagi, ambil tas berisi perhiasan yang disuruh dibuka itu. Ada ponsel sama uang tunai," terang dia.

Hartiningsing kehilangan emas 60 gram, dua unit ponsel dan uang tunai Rp 1,5 juta.

"Jika ditotal bisa Rp 30 juta lebih. Sama bu Edi juga segini kerugiannya emas sama uang yang diambilnya," kata dia.

SEJARAH HARI INI: 3 Februari 1953, The Silent World Memoar Penjelajahan Bawah Laut di Terbitkan

Hartiningsing meyakini, dirinya bersama teman-temannya menjadi korban hipnotis. Terutama bu RT Tati, sebab tidak ada rasa curiga sehingga tak memastikan identitasnya.

"Bu Tati itu kan tahu pelaku dari teman kader posyandu kelurahan Mariana. Tapi ya itu karena kena hipnotis kali ya, dia engga tanya nama, enggga nanya nomor HP. Seharusnya kan tanya, dari produk apa, dari tanda pengenal, atau pakai seragam, dan itu tidak sama sekali. Termasuk kami juga kok engga ada rasa curiga ya," kata dia.

Sementara Tati mengungkapkan bahwa dirinya juga ikut menjadi korban hipnotis. Dirinya mengaku bersalah, atas ajakannya sejumlah ibu-ibu dilingkungannya menjadi korban.

"Saya benar-benar engga tahu apa-apa, saya kok bisa nurut aja ya. Saya kenapa bodoh begini ya," ucap dia.

Tati menerangkan dirinya kenal pelaku dari salah satu teman sesama kader posyandu.

"Kalau engga sesama kader saya engga mungkin percaya. Saya tanya lagi, malah dia engga kenal sama orang itu. Saya sampai bilang, kenapa kamu suruh saya kalau kamu aja engga kenal, jadi begini kan," singkat Tati.

Kasus hipnotis ini telah dilaporan pihak kepolisian dan tengah ditangan Polres Metro Bekasi Kota.

"Kita masih selidiki dan buru pelakunya," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi, pada Senin (3/2/2020).

Erna mengungkapkan, pihaknya telah mendatangi lokasi dan memeriksa sejumlah saksi maupun korban.

"Masih kita selidiki ya, jika ada perkembangan kita informasikan," kata dia.

Sebelumnya, diungkap bahwa Polsek Medan Satria berhasil mengungkap kasus pencurian sepada motor menggunakan media bunga mawar untuk menghipnotis korbannya hingga tak sadarkan diri.

Aksi pencurian itu terjadi pada, Jumat, (28/12/2019) lalu, di Ruko Regency Harapan Indah, Kelurahan Pejuang, Kota Bekasi.

Dua pelaku bernama Suhartono (40) dan Aris Nasution (63) kini telah ditahan polisi bersama barang bukti berupa 1 buah baju koko, 5 kopiah, 3 lembar mata uang asing, 1 keris kecil, 1 tasbih, dan 1 unit sepeda motor.

Kedua pelaku juga diringkus pada Kamis, (9/1/2020), di sebuah rumah kontrakan di daerah Bintara Jaya, Bekasi Barat.

Seorang Pria Penggal Kepala Istri, Berjalan Sejauh 1 Kilometer Sambil Membawa Kepala Korban

Menurut Kapolsek Medan Satria Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Agus Rohmat, bahwa pengungkapan ini berdasarkan laporan dari pihak korban berinisial M yang merasa dirugikan.

"Kita berhasil mengungkap kasus pencurian, dan penggelapan sepeda motor dengan modus menghipnotis terhadap korbannya," ujar Kompol Agus kepada awak media, di kantornya Mapolsek Medan Satria, Sabtu (11/1/2020).

Kronologi kejadian berawal saat korban sedang asik memancing bersama anaknya di sekitaran Transera Harapan Indah II, lalu tiba-tiba dihampiri seorang pelaku bernama Suhartono.

Si pelaku mengajak ngobrol dan berpura-pura meminta tolong kepada korban untuk diantarkan guna bertemu dengan orang pintar yang diperankan Aris Nasution.

Korban tak berpikir panjang dengan meminta izin kepada anaknya, lalu menyetujui untuk mengantarkan pelaku Suhartono menuju kawasan Tanah Apit, Kota Bekasi.

Selanjutnya setelah bertemu pelaku Aris. Korban dan pelaku Suhartono diminta untuk memetik dua tangkai bunga mawar di depan Ruko Regency Harapan Indah.

Kemudian korban diminta pelaku Suhartono untuk menginjak satu tangkai bunga mawar tersebut. Dan, satu tangkainya lagi untuk diserahkan ke pelaku Aris.

"Selama itu korban menturuti, lalu pelaku Suhartono ini meminjam sepeda motor korban, selagi korban diperintahkan menginjak bunga mawar dan tidak boleh dilepas," jelasnya.

Pelaku Suhartono yang sudah menerima kunci kontak sepeda motor milik korban lalu pergi menjemput tersangka Aris Nasution dan kabur menghilangkan jejak membawa kendaraan tersebut.

"Selama menginjak bunga mawar itu korban tidak sadar, dia baru benar-benar sadar setelah 30 menit kemudian dan langsung kebingungan," ungkap Kompol Agus.

VIRAL, Seorang Ibu Terinfeksi Virus Corona di Wuhan Saat Melahirkan, Kondisi Sang Bayi Seperti Ini

Sementara, kata dia hipnotis menggunakan media bunga mawar ini dalam mencuri merupakan penemuan modus baru yang pertama kali di kawasan Medan Satria.

Pihaknya pun siap mendalami dan mengintrogasi lebih lanjut terhadap kedua  pelaku, agar tak ada lagi korban yang terkena modus hipnotis seperti ini.

"Ini baru pertama di Medan Satria tapi kita akan dalami lagi aksinya, karena pelaku mengaku sudah melakukan di beberapa tempat seperti di Bekasi, Jakarta Timur dan Bogor," tutur dia.

Adapun, kedua pelaku tersebut akan dijerat dengan menggunakan pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.(M20)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 10 Lansia Satu RT di Bekasi Jadi Korban Hipnotis Modus Diajak Syuting Produk Susu dan Bertemu Artis

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved