News
Rocky Gerung Terbahak-bahak saat Said Didu Sindir Soal Keberadaan Maruf Amin di Pemerintahan Jokowi
Sejumlah rekam jejak kerja Kabinet Indonesia Maju jadi pusat perhatian sejak keduanya dilantik pada 23 Oktober 2019 silam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin memasuki hari ke-100 pada Kamis, 30 Januari 2020.
Sejumlah rekam jejak kerja Kabinet Indonesia Maju jadi pusat perhatian sejak keduanya dilantik pada 23 Oktober 2019 silam.
Bahkan, figur publik seperti Rocky Gerung, M. Said Didu, dan Hersubeno Arief turut memberikan komentarnya.
Said Didu memberikan sindiran perihal keberadaan Maruf Amin di pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung tertawa terbahak-bahak saat mendengarnya.
• Info BMKG: Prakiraan Cuaca di 33 Kota Besar Besok, Jumat 31/1/2020: Wilayah Ini Hujan Disertai Petir
Rocky Gerung sendiri menguraikan soal misteri kenapa Jokowi bisa kembali terpilih menjadi presiden di periode keduanya ini.
"Orang bingung, untuk menerangkan 'Pak Jokowi kan dipilih dua kali selama 10 tahun'. Itu misterinya," ungkap Rocky Gerung seperti dilansir pada video kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis 30 Januari 2020.
"Benar. Kan artinya rakyat memberikan persetujuan dong," imbuh Hersubeno Arief.
Setelah itu, Rocky Gerung menguraikan tiga hal soal kegagalan Jokowi selama menjadi pemimpin negara.
"Lima tahun pertama, gagal."
"Ekonomi bertumbuh tidak sesuai seperti yang dijanjikan."
"Keakraban sosial tidak terjadi."
"Kemampuan negara untuk membiayai dirinya sendiri pun enggak bisa tuh. Jadi itu artinya gagal kan," kata Rocky Gerung.
Rocky lalu menjelaskan dua alasan Jokowi bisa kembali terpilih di periode 2019-2024 ini.
"Tapi kenapa masih terpilih? Maka cuma ada dua kemungkinan."
"Apa pemilih kita betul-betul sudah dungu. Atau pemilihannya curang? Nah saya percaya publik kita cerdas."
"Dan yang curang adalah pelaksanaan pemilu," ungkap Rocky Gerung.
Berdasarkan dugaannya itu, Rocky meyakini borok di Pemilu 2019 akan terbongkar beberapa tahun ke depan.
"Yang beginian itu nanti akan dibuka mungkin tiga empat tahun ke depan."
"Dan mereka yang terlibat itu pasti akan disidang oleh pemimpin baru nanti."
"Nah saya ingin agar mahasiswa tetap memelihara ide harapan."
• Dandim Nyatakan 6 Hektare Eceng Gondok Telah Diangkat

"Kita ingin republik ini diinvestasikan ulang, sebagai hak untuk menikmati keadilan bersama," pungkas Rocky Gerung.
Sebelum video tersebut ditutup, Said Didu memberikan komentar perihal ucapan Hersubeno Arief soal 100 hari Jokowi-Maruf Amin.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN itu tampak menyinggung sosok Maruf Amin dengan nada sinis.
Menurutnya, dia tak pernah mendengar nama Maruf Amin lagi di pemerintahan Jokowi.
"Memang masih perlu enggak sih menyatakan Maruf Amin? Kan saya enggak pernah dengar lagi dia," celetuk Said Didu.
Sindiran itu membuat Rocky Gerung tertawa terbahak-bahak.
• Siswa SD Negeri 1 Motoboi Besar Histeris Lihat Sekolahnya Terbakar
Singgung Pernyataan Yasonna Laoly Soal Tanjung Priok

Sebelumnya, Rocky sempat menyebut 100 hari pemerintahan Jokowi sebagai 100 hari kebohongan baru.
"Jadi tumpukan persoalan itu, yang saya sebut 100 hari artinya kita menghitung 100 hari kebohongan baru," terangnya.
Menurutnya, visi misi Jokowi terkait pemerintahan bersih, efektifk, dan terpercaya belum berhasil dilakukan.
"Jangankan saya yang melihat dari atas, yang dari bawah pun langsung merasakan itu."
• Masih Berproses di DPP, PDIP Perkirakan Bakal Keluarkan SK Bakal Calon Bupati Pada Akhir Februari
Rocky lantas menyinggung ucapan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
Seperti diketahui, Yasonna sempat menyebut Tanjung Priok sebagai daerah sarang kriminal.
"Rakyat Tanjung Priok langsung merasa bahwa itu ada ketidakadilan," ujar Rocky.
"Yang diucapkan oleh Menteri Yasonna Laoly yang menuduh Tanjung Priok jadi sarang kriminal," tambahnya.
Rocky menyebut, persoalan sosial tidak ada kanalisasinya.
Hal tersebut lantaran saat ini partai oposisi, yakni Partai Gerindra berada di dalam pemerintahan dan menjadi koalisi Pemerintahan Jokowi.
"Jadi bahayanya seluruh potensi kriminal sosial itu yang seharusnya ditangkap oleh oposisi."
"Supaya oposisi menghasilkan pikiran alternatif nggak terjadi, karena oposisi ikut mencari suaka di istana kan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com
Subscribe Youtube Tribun manado Official