Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Corona Hapus Otimisme Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani tak begitu yakin akan terjadi perbaikan ekonomi tahun 2020. Sebaliknya, ia bahkan mulai khawatir

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Instagram @smindrawati
Sri Mulyani masuk majalah Forbes sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia 

“Risiko bisa sangat unpredictable dan sangat volatile sehingga semua negara wajib selalu mewaspadai dan menyediakan instrumen kebijakan untuk bisa terus menjaga momentum pertumbuhan namun juga tidak buta terhadap environment yang sangat tidak pasti,” tutur Sri.

Terjadinya peristiwa-peristiwa meningkatnya tensi AS vs Iran,  tensi politik akibat proses pemaksulan Presiden Donald Trump di AS, hingga terjadinya wabah Virus Korona, membuat keyakinan (confidence) terhadap perekonomian menjadi melemah. Keyakinan yang melemah itu dikhawatirkan akan memengaruhi keputusan investasi, yang diharapkan menjadi salah satu sumber utama perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 ini.

“Sekarang ini, battle terberat kita adalah menjaga confidence di tengah volatilitas dan risiko yang meningkat,” sambungnya.

Seperti yang diketahui,  pertumbuhan investasi yang tecermin dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) struktur PDB Indonesia mengalami pelemahan yang signifikan sepanjang 2019 jika dibandingkan dengan 2018.

Pertumbuhan investasi yang sempat hampir menyentuh 8% pada kuartal I-2018 terus merosot menjadi hanya 4,21% pada kuartal III-2019. Kemenkeu memproyeksi, pertumbuhan investasi pada kuartal IV-2019 sebesar 4,75 sehingga dengan demikian pertumbuhan investasi untuk tahun 2019 secara penuh hanya 4,74%.

Dengan kinerja pertumbuhan investasi yang demikian, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2029 (full year) hanya sebesar 5,05%.

Sementara tahun ini, target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% disokong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Begini Harapan Olly kepada Pengurus APDESI

“Indonesia perlu terus membaca dan melihat apa saja yang menjadi potensi pertumbuhan ekonomi, juga apa saja yang menjadi titik rawan untuk kita jaga agar tidak menimbulkan spill-over ke dalam perekonomian kita,” tutur Sri Mulyani.

106 Orang Meninggal karena Corona

Jumlah korban meninggal akibat wabah virus Corona terus bertambah. Hingga Selasa (28/1), jumlah korban yang meninggal dunia mencapai 106 jiwa. Jumlah ini meningkat sejak sebelumnya 81 korban meninggal dunia. Angka ini tersebar di seluruh penjuru China.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (28/1), total jumlah kasus virus Corona di China meningkat hingga 4.515 kasus per Senin (27/1). Komisi Kesehatan China menyatakan jumlah kasus virus Corona meningkat hingga 2.835 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Mereka juga menyatakan terdapat hampir 7.000 kasus dugaan yang menunggu konfirmasi.

Wabah virus Corona membuat pemerintah China menunda awal semester musim semi untuk sekolah dan universitas di seluruh penjuru negara tersebut. Saat ini siswa sedang menjalani libur Tahun Baru China dan Kementerian Pendidikan China belum menyampaikan kapan tanggal kegiatan belajar-mengajar dimulai. Namun demikian, Kementerian Pendidikan China mengatakan institusi pendidikan akan beroperasi kembali berdasarkan kasus demi kasus.

Selain itu, penyelenggara sekolah diminta mengeluarkan instruksi kepada para peserta didiknya. Siswa diimbau tidak keluar rumah, tidak berkumpul, dan tidak berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang dipusatkan.

Komisi Kesehatan Nasional China juga meningkatkan upaya menangani wabah virus Corona. Mereka menambah 6.000 tenaga medis yang dikerahkan untuk mengatasi wabah virus Corona di Wuhan, Hubei.

Dari Singapura, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi dua kasus baru virus Corona di negaranya. Hal ini membuat kasus orang yang tertular virus Corona di Singapura menjadi tujuh orang. Dua orang terakhir adalah warga negara China yang berasal dari Wuhan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved