Wabah Virus Corona
Satu WNA di Surabaya Diduga Terjangkit Virus Corona, Ini Hasil Pemeriksaan Dokter
Setelah dilakukan pemeriksaan, Pihak dokter RSUD Dr Soetomo memastikan bahwa pasien bersangkutan negatif virus corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkembangan informasi mengenai adanya seorang warga negara asing yang diduga terjangkit virus corona atau atau 2019-nCoV.
Warga negara asing (WNA) tersebut dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya karena diduga terjangkit virus corona.
Info terkini bahwa WNA tersebut negatif Virus Corona.
Awalnya diduga WNA tersebut terkena Virus Corona karena yang bersangkutan mengalami sejumlah gejala terjangkit seperti batuk-batuk.
Namun setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan, pihak dokter RSUD Dr Soetomo memastikan bahwa pasien bersangkutan negatif virus corona.
Bagaimana penjelasannya? Berikut 5 fakta WNA diduga terjangkit virus corona di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
1. Dipastikan Negatif Virus Corona, ini Hasil Rontgen
Seorang WNA yang dirawat di RSUD Dr Soetomo karena diduga terjangkit virus corona berakhir melegakan.
Pasalnya, pihak rumah sakit memastikan pasien bersangkutan negatif terinfeksi virus Novel Corona atau 2019-nCoV.
Humas RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian menjelaskan hasil foto rontgen masih belum mengarah bahwa WNA itu terjangkit virus corona.
Meskipun demikian ia mengungkapkan pihaknya masih memberikan perawatan intensif kepada pasien tersebut sebagai langkah antisipasi.
"Jadi itu flu, tapi belum mengarah ke flu Wuhan itu," ujarnya saat dikonfirmasi surya.co.id, Minggu (26/1/2020).
2. Hasil Interview dengan Pasien
Tak hanya melakukan pemeriksaan dan melihat hasil rontgen, tim dokter juga turut memberikan pertanyaan kepada pasien bersangkutan.
Dua pertanyaan yang diajukan kepada pasien ternyata tidak masuk pada kriteria orang yang terinfeksi virus corona.
Pertanyaan yang diberikan yakni seputar perjalanan pasien ke China serta awal mula mengaami gejala-gejala flu.
"Jadi tim mengajukan sejumlah pernyataan seputar kapan ia terakhir kali berkunjung ke China, serta kapan terakhir berinteraksi secara langsung dengan orang China," ujarnya .
"Dua pertanyaan itu tidak masuk. Dia datang dari China tanggal 5 (Januari) dan dia baru batuk-batuk seminggu yang lalu," imbuhnya.
3. Langkah RSUD Dr. Soetomo Antisipasi Pasien Terjangkit Virus Corona
Sementara itu, RSUD Dr Soetomo telah menyiagakan ruang isolasi untuk mengantisipasi jika ditemukan pasien terinveksi virus Novel Corona atau 2019-nCoV.
Wakil Direktur Penunjang Medik, dr Hendrian D Soebagjo SpM mengungkapkan ruang isolasi saat ini dalam keadaan kosong. Ruang ini hanya digunakan jika ada penyakit yang sangat menular.
"Kewajiban kami menerima rujukan tingkat nasional. Tetapi sejauh ini belum ada (pasien terinveksi Corona), kalaupun ada akan kami siapkan ruang isolasi.
Ada 8 tempat tidur dan ada cadangan ruangan juga,"urainya pada SURYA.co.id, Minggu (26/1/2020).
Iapun berharap agar virus ini tidak menjadi wabah besar di Jatim, pasalnya pemerintah juga sudah melakukan barikade turis yang datang dari negara yang terindikasi terinveksi virus.
"Tim medis kami sudah siap dari penyakit infeksi dan tropical disease sejak peristiwa flu burung. Tim ini tidak bubar karena masih beraktivitas,"pungkasnya.
4. Antisipasi di Bandara oleh Pemprov Jatim
Di lain sisi, Pemprov Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dengan memperketat bandara bagi arus masuknya warga, terutama dari luar negeri.
Virus corona yang diduga berasal dari Wuhan China bagian Tengah, dilaporkan sudah menyerang dan menimbukan korban jiwa di beberapa negara seperti Asia, Amerika dan Eropa.
Penegasan soal peningkatan kewaspadaan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Wisuda Sarjana Universitas Darul Ulum (Undar), Jombang, Minggu(26/1/2020).
Dikatakan Emil Dardak, selain mempersiapkan seluruh rumah sakit di Jatim dengan segala peralatan medis dan tim isolasinya, pemprov juga telah meminimalisasi penyebaran virus baru yang mematikan ini masuk ke wilayah Jatim melalui bandara.
"Bu Gubernur sudah ke Bandara untuk pengecekan scanner yang bisa mendeteksi incoming penumpang yang mungkin memiliki indikasi seperti itu," terangnya.
Emil juga meyakini batasan-batasan titik imigrasi, utamanya di Jawa Timur juga sudah dilengkapi dengan lintas batas (cross border) untuk setiap tamu luar negeri yang akan masuk ke wilayah domestik.
Meski sejauh ini, di Jawa Timur belum ditemukan kasus yang positif Corona itu.
"Segala langkah sudah kita antisipasi, dan sejauh ini belum ada indikasi (virus corona masuk Jatim). Tapi kita tetap harus waspada sampai ada petunjuk lebih lanjut," terang suami artis Arumi Bachsin ini.
5. Gejala Virus Corona
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, virus corona adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa, hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS).
Menurut WHO, tanda-tanda infeksi Virus Corona termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.
Dalam kasus Virus Corona yang lebih parah, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian
Untuk diketahuipula, demam juga bisa mengakibatkan kejang-kejang. kejang terjadi saat ada peningkatan suhu tubuh, biasanya di atas 38 derajat celcius.
Kejang demam biasanya berupa:
Tidak sadar saat kejang, setelah kejang kesadaran biasanya kembali
Kekakuan pada kaki atau tangan
Kaki atau tangan kelojotan
Mata mendelik, atau berkedip-kedip
Artikel ini telah tayang di surya.co.id
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: