Tahun Baru Imlek
DAFTAR Acara di Jakarta Dalam Rangka Tahun Baru Imlek, Masih Akan Berlangsung Beberapa Hari Kedepan
Pemprov DKI Jakarta menggelar sejumlah kegiatan saat tahun baru Imlek. Ini daftar kegiatan sejak sebelum hari H hingga setelahnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Daftar kegiatan yang digelar Pemprov DKI Jakarta saat Tahun Baru Imlek. Masih akan berlangsung dalam beberapa hari kedepan.
Kegiatan dalam rangka Tahun Baru Imlek di Jakarta sudah dilaksanakan sejak sebelum hari imlek dan berlangsung setelahnya.
Lihat daftar kegiatan-kegiatan di Jakarta pada Tahun Baru Imlek.
1. 15 Januari 2020 - 5 Februari 2020: Chinese Food Festival di Thamrin 10.
2. 23 - 24 Januari 2020 pukul 17.00-19.00 WIB: Liong (Barongsai), Tanjidor dan Gambang Kromong di depan Grand Hyatt dan Taman Dukuh Atas.
3. 23 Januari 2020 – 9 Februari 2020 : Dekorasi ornamen perayaan Imlek dan sejarah 12 Shio di Stasiun MRT Bundaran HI, Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun MRT Blok M, dan Stasiun MRT Lebak Bulus.
4. 24 Januari 2020 – 9 Februari 2020: Lampion Kolaborasi dan Wishing Tree di Thamrin 10.
5. 25 Januari 2020: Barongsai di Thamrin 10.
6. 26 Januari 2020: Barongsai di Car Free Day.
7. 26 Januari 2020 pukul 19.00 WIB: Wayang Potehi di Thamrin 10.
8. 1 Februari 2020: Penampilan Koko Cici.
9. 2 Februari 2020: Penampilan Stand Up Comedy.
10. 3 Februari - 9 Februari 2020: Festival Peranakan (Bakmie Legendaris dan makanan khas Peranakan) di Thamrin 10.
11. 8 Februari 2020: Penampilan Wushu di Thamrin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan parade Barongsai di Food and Creative Park Thamrin 10, Jalan Sudirman, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (26/10/2020) pagi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang digelar DKI dengan sejumlah komunitas.
Parade Barongsai ini berlangsung di arena Car Free Day (CFD), mulai dari Thamrin 10 hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Selaras dengan makna Tahun Baru Imlek yaitu semangat persatuan, Pemprov DKI Jakarta mendukung terlaksananya beragam hiburan, parade, serta ornamen khas Negeri Tirai Bambu di sejumlah sudut kota, juga sebagai wujud akulturasi kebudayaan di Jakarta.
Anies mengatakan, parade Barongsai ini menjadi bagian dari upaya menghidupkan festival sesuai dengan budaya dan tradisi yang akan lebih rutin serta diperluas cakupan penyelenggaraannya ke depan di Jakarta.
“Tujuan kami menghidupkan festival sesuai dengan budaya dan tradisinya.
Jadi, tahun ini kami mulai dengan ada peringatan perayaan Tahun Baru Hijriyah, itu ada festival Muharram.
Kemudian, sekarang ada Tahun Baru Imlek ada Jakarta Imlekan,” kata Anies di Thamrin 10 pada Minggu (26/10/2020).
Anies mengatakan, pemerintah sifatnya hanya memfasilitasi rangkaian acara ini dengan menyiapkan fasilitas umum.
Sementara untuk kegiatan acaranya disusun oleh masyarakat dan komunitas dari kaum Tionghoa.
“Ini semua dikerjakan secara kolaborasi. Bukan hanya pemerintah saja tapi pemerintah dengan unsur masyarakat.
Peran dari kami adalah menyiapkan fasilitas umumnya, kemudian, komunitas (masyarakat) itu kegiatannya,” ujarnya.
Pada kesempayan yang sama, Anies juga menyapa para pengunjung yang hadir di area Food and Creative Park Thamrin 10. Kata dia, Pemprov DKI Jakarta akan lebih giat mengadakan acara di Thamrin 10.
“Di Thamrin 10 ini adalah lahan kota yang dikonversi menjadi pusat kuliner, pusat kegiatan seni budaya, yang dari waktu ke waktu berdasarkan event yang beda-beda.
Ini kami mulai dari Desember 2019 kemarin dan sekarang ini menjadi salah tempat kegiatan Jakarta Imlekan,” jelasnya.
Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual DKI Jakarta, Hendra Hidayat mengatakan, semarak perayaan Jakarta Imlekan ini dimulai sejak Rabu (15/1/2020) sampai Minggu (9/2/2020).
Kata dia, acara ini digelar karena selaras dengan makna Tahun Baru Imlek yaitu semangat persatuan.
“Pemprov DKI Jakarta mendukung terlaksananya beragam hiburan, parade, serta ornamen khas Negeri Tirai Bambu di sejumlah sudut kota,” kata Hendra Hidayat.
Menurut dia, hal ini juga sebagai wujud akulturasi kebudayaan di Jakarta. Apalagi sejumlah bentuk fisik akulturasi kebudayaan Tionghoa di Indonesia telah hadir sejak lama.
Di antaranya penampilan budaya, baju adat, makanan dan arsitektur. Untuk penampilan budaya misalnya Wayang Kulit Cina Jawa, Gambang Kromong.
Sedangkan baju adat seperti Batik Lasem Cina, Kebaya Encim, Baju Pengantin Puti Cina. Kemudian untuk makanan ada Soto, Lontong Cap Gomeh, Siomay, Bakmi, Bakpao, Capcay), dan arsitektur ada Masjid Cheng Ho, Masjid Al Imtijaz.
Akulturasi kebudayaan itulah yang akan dihadirkan di perayaan Imlek tahun ini. “Saya berharap warga dapat turut menikmati hiburan yang disuguhkan sepulang kerja. Ada festival makanan khas Negeri Tirai Bambu yang juga bisa dinikmati bersama kerabat dan keluarga,” ujar Hendra. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: