Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Meninggal 26 Orang, Singapura, Thailand, dan Korsel Positif Terjangkit Virus Corona

Jumlah korban meninggal akibat virus corona 26 orang. Dari 26 korban meninggal itu, 24 kematian terjadi di Hubei, Wuhan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Kolase Tribun Manado
Mulai dari batuk, sesak napas hingga menjadi pneumonia ternyata ciri-ciri terkena virus corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah korban meninggal akibat virus corona terus bertambah.

Hingga Jumat (24/1) kemarin, Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi jumlah korban meninggal akibat

virus corona di negara itu mencapai 26 orang.

Dari 26 korban meninggal itu, 24 kematian terjadi di Hubei, Wuhan.

Adapun dua orang korban meninggal di luar episentrum wabah virus di Wuhan, yakni di provinsi timur laut

Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia dan berjarak 2 ribu kilometer dari Wuhan.

Satu di antaranya adalah seorang pria berusia 80 tahun yang didiagnosis terinfeksi virus corona baru.

Dia meninggal pada 22 Januari 2020.

Hingga kemarin Komisi Kesehatan Nasional China sudah memeriksa 1.072 kasus terduga terinfeksi virus corona.

Dari 1.072 yang diperiksa itu, total yang terinfeksi mencapai 830 orang.

Kemudian dari jumlah 830 itu, 177 di antaranya berada dalam kondisi serius,

sedangkan 34 orang lainnya diklaim sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Korban virus corona tak cuma semakin banyak di China.

Virus yang berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei itu juga telah menyebar ke kota lain, mulai dari Beijing,

Shanghai hingga Hong Kong, bahkan juga ke negara-negara lain.

Kasus penyebaran virus ini telah dikonfirmasi menyebar ke Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan,

Taiwan, Vietnam, Amerika Serikat, serta yang terbaru pekerja India di Arab Saudi.

Di Korea Selatan misalnya. Jumat (24/1) kemarin Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengonfirmasi

adanya kasus kedua dari virus corona di negaranya.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan seorang pria berusia 50-an di Negara Ginseng

itu mulai mengalami gejala saat bekerja di Wuhan pada 10 Januari.

Pria itu kemudian tes setelah kembali ke negara itu awal pekan ini.

Hasilnya, ia dikonfirmasi sebagai kasus virus corona kedua di Korea Selatan.

”Pasien cukup sadar akan situasi di Wuhan ... dan bekerja sama dengan baik dengan permintaan otoritas

kesehatan selama periode pemantauan setelah kembali ke rumah,” kata kementerian itu dalam sebuah

pernyataan.

Corona di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara ada tiga negara yang sudah mengonfirmasi kasus penyebaran virus corona,

yakni Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Singapura mengonfirmasi ada satu kasus virus corona.

Sedangkan Thailand dan Vietnam masing-masing mengonfirmasi dua kasus terjangkit virus

yang juga disebut penumonia Wuhan itu. 

Di Singapura, seorang pria berusia 66 tahun dideteksi terjangkit virus corona pada Kamis (23/1).

Pria itu tiba di Singapura dari Wuhan, China pada Senin (20/1) bersama keluarganya.

Pria itu mengalami sakit tenggorokan, kendati tidak demam selama penerbangan menuju Singapura.

Temuan tersebut membuat aparat Singapura mensterilkan dan menutup kamar di Hotel Shangri-La Rasa

Sentosa yang sempat dihuni pria tersebut.

Empat staf hotel yang sempat memberikan pertolongan pertama dan membawa pasien ke rumah sakit

juga diminta tidak meninggalkan kediaman mereka terlebih dulu.

Wakil Direktur Eksekutif Grup Shangri-La untuk Asia Tenggara dan Australasia, Josef Dolp mengatakan,

pihaknya saat ini tengah menggiatkan proses pembersihan terkait penyebaran virus corona.

Tak hanya itu, mereka juga menempatkan pemindai suhu tubuh untuk memeriksa para tamu dan staf hotel.

Di Vietnam dua warga negara China juga dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Seorang pria yang bermukim di Ho Chi Minh City diketahui terinfeksi virus corona

dari ayahnya yang berlibur ke Vietnam pada 13 Januari lalu dari Wuhan, China.

Sang ayah mendapat perawatan di rumah sakit pada 17 Januari lalu setelah menunjukkan

gejala demam tinggi.

Beberapa hari kemudian, putranya menunjukkan gejala serupa.

Keduanya kemudian dikarantina dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

”Para pasien telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik, demam (mereka) telah berkurang dan

mereka dapat makan sekarang,” kata Dokter Nguyen Ngoc Sang di sebuah pertemuan di rumah sakit Cho Ray di

Kota Ho Chi Minh, dikutip dari AFP.

Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Truong Son mendesak semua tindakan pencegahan untuk

menghindari penyebaran lebih lanjut.

”Kami harus segera menguji setiap kasus yang dicurigai sehingga kami dapat mendeteksi (penyakit) lebih cepat.

Kami tidak ingin itu menyebar ke publik,” kata Nguyen Truong Son.

Sementara di Thailand, Kementerian Kesehatan di negara itu mendeteksi dua kasus misterius menyerupai

SARS yang menginfeksi dua turis asal Wuhan pada Jumat (24/1).

Alat pemindai suhu tubuh yang ditempatkan di bandar Suvarnabhumi pada Senin (13/1) mendeteksi seorang

perempuan berusia 74 tahun menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.

Setelah dibawa ke rumah sakit, perempuan tersebut didiagnoas mengalami pneumonia

yang terkait dengan virus corona.

Sebelumnya, pada Rabu (8/1) lalu dokter mendiagnosa gejala penumonia pada turis asal China lainnya.

Gejala yang ditunjukkan menyatakan pasien tersebut terinfeksi virus corona.

(tribun network/dod/cnn)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved