Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Antisipasi Virus Corona, Dinkes Mitra Keluarkan Surat Edaran Waspada

Pasalnya saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mitra bersiap untuk mengantisipasi virus Corona.

Penulis: Giolano Setiay | Editor: Maickel Karundeng
Gio/tribun manado
Antisipasi Virus Corona, Dinkes Mitra Keluarkan Surat Edaran Waspada 

TRIBUNMANADO.CO.ID -- Munculnya nama Virus Corona yang dikabarkan dari Negara Cina, mencuat hingga ke Sulawesi Utara (Sulut). Bukan hal yang tidak mungkin masuknya virus tersebut ke tanah Toar dan Lumimuut.

Hal ini dinilai dari banyaknya turis Cina yang keluar masuk di Sulut sebagai wisatawan mancanegara.

Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) diketahui telah mengeluarkan surat edaran terkait virus tersebut yang dapat menyerang masyarakat sekitar pada umumnya.

Rasa antisipasi juga terlihat di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

Pasalnya saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mitra bersiap untuk mengantisipasi virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Helny Ratuliu mengatakan, pihaknya telah menghimbau dan mengeluarkan edaran waspada disetiap puskesmas dan pemerintah kecamatan dan desa, agar mengantisipasi virus ini masuk ke tanah Patokan Esa.

Saat dikonfirmasi  Jumat (24/1/2020) di Kantor Dinkes Mitra, Ratuliu berkata sampai saat ini terpantau belum ada virus tersebut masuk di wilayah Minahasa Tenggara.

"Belum ada yang namanya Virus Corona menjalar masuk ke Minahasa Tenggara," ujar Ratuliu.

Akan tetapi antisipasi terkait virus tersebut, terus ditingkatkan pihak Dinkes.

"Antisipasinya sendiri, kami pihak Dinkes telah mengeluarkan edaran kewaspadaan disetiap puskesmas yang tersebar di seluruh Minahasa Tenggara," tukas Helny.

Ia menambahkan, tak hanya puskesmas saja yang bisa berperan dalam mencegah virus tersebut.

Pemerintah juga turut dilibatkan untuk menghimbau kepada masyarakat seperti apa bahaya virus tersebut.

"Tak hanya di Puskesmas saja yang diberikan himbauan waspada terkait virus tersebut. Edaran itu juga telah diberikan disetiap Kecamatan dan Desa. Sehingga bisa saling berperan aktif untuk menghimbau kepada masyarakat, agar bisa lebih tau apa dampak dari Virus tersebut bila diserang," jelas Kadis Dinkes.

Ia berharap dengan adanya langkah cepat terkait edaran tersebut. Masyarakat bisa lebih menjaga diri untuk menghindari pemicu munculnya virus tersebut.

"Bukannya tidak mungkin untuk masuk di Minahasa Tenggara, akan tetapi tidak ada salahnya kita coba mencegah dengan gaya hidup sehat serta selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dan pemerintah akan terus memantau sejauh mana beredarnya virus tersebut dan akan diinformasikan lagi bila ada masalah serius," tutup Ratuliu. (Ano)

Perlahan-lahan, misteri yang melingkupi virus corona mulai terkuak.

Hasil analisis genetika mengungkapkan bahwa virus corona yang mewabah di Wuhan, China, dan kini sudah mencapai berbagai negara di dunia kemungkinan berasal dari ular.

Virus corona ini memang pertama kali mewabah di pasar makanan laut di Wuhan.

Namun, perlu diketahui bahwa pasar tersebut tidak hanya menjual makanan laut, tetapi juga hewan-hewan liar hidup lainnya, seperti kelelawar, ular, kelinci, dan marmut.

Seorang perempuan melintas di depan pasar ikan di Kota Wuhan, China, yang ditutup terkait dugaan sebagai lokasi awal merebaknya virus misterius di negara itu, Minggu (12/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Seorang perempuan melintas di depan pasar ikan di Kota Wuhan, China, yang ditutup terkait dugaan sebagai lokasi awal merebaknya virus misterius di negara itu, Minggu (12/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. (AFP/NOEL CELIS)

Hal ini membuat para ahli kebingungan mengenai dari hewan mana virus corona jenis baru ini berasal.

Untuk menjawabnya, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Wei Ji dari Peking University of China melakukan perbandingan genom antara lima sampel virus yang baru dengan 217 virus serupa yang didapatkan dari berbagai spesies.

Rupanya, virus corona baru ini secara genetik paling mirip dengan virus yang terdapat pada ular, meskipun ia juga mirip dengan virus pada kelelawar.

Temuan ini membuat para ahli meyakini bahwa virus corona jenis baru yang sedang mewabah ini kemungkinan berasal dari ular.

Meski demikian, seperti diungkapkan oleh Haitao Guo dari University of Pittsburgh in Pennsylvania yang menelaah studi ini,

temuan tersebut masih berupa spekulasi dan membutuhkan eksperimen lebih lanjut.

Petugas mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Petugas mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Peter Rabinowitz dari University of Washington in Seattle juga sependapat.

Dia berkata bahwa kemiripan virus jenis baru dengan virus pada ular dan kelelawar mungkin bisa dijelaskan demikian:

virus berasal dari ular, tetapi kemudian bergabung dengan virus pada kelelawar dan membentuk virus jenis baru yang sedang mewabah.

Dugaan Rabinowitz ini bukan sesuatu yang mustahil karena di pasar makanan laut Wuhan, ular memang biasa dikurung dalam jarak dekat dengan kelelawar.

Setelah bergabunglah, ujar Rabinowitz, virus corona jenis baru kemudian masuk ke pernapasan manusia.

"Ini baru spekulasi, tetapi jika virus ada pada sekresi atau feses ular, bisa jadi ia kemudian menguap dan dihirup (oleh manusia) jika ada cukup banyak ular dan cukup banyak manusia," katanya.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology.

 Mengenal Kota Wohan Sumber Virus Corona, Daerahnya Terbesar Ke-7 Dunia, Didominasi Pekerja Migran

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Peneliti Duga Virus Corona China Berasal dari Ular yang Dijual di Pasar, https://bogor.tribunnews.com/2020/01/24/peneliti-duga-virus-corona-china-berasal-dari-ular-yang-dijual-di-pasar?page=all.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved