Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tambang Bakan

PETI Bakan Bergejolak, Warga Minta Pengusaha Angkat Kaki, Legislator Bolmong Maklumi Aksi Warga

Ratusan warga Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, memblokir jalan masuk menuju lokasi PETI Bakan, Senin (20/1/2020) pagi

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Warga Bentangkan Spanduk menolak pengusaha tambang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan warga Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, memblokir jalan masuk menuju lokasi PETI Bakan, Senin (20/1/2020) pagi.

Mereka minta pengusaha tambang hengkang dari Bakan.

Amatan Tribun Manado, massa memasang palang dari bambu. Para penambang yang hendak masuk dicegat.
Massa juga membentangkan  spanduk berisi  penolakan terhadap pengusaha tambang di sekitar  jalan masuk lokasi PETI.

Nujul Mokodompit perwakilan warga mengatakan, warga kecewa dengan ulah pengusaha
tambang yang hanya mengeruk keuntungan pribadi dan tidak peduli dengan masyarakat sekitar.

BREAKING NEWS - Warga Bakan Minta Pengusaha Luar Angkat Kaki

"Mereka yang dapat uang banyak sedang kalau bencana longsor kita yang tanggung," kata dia.

Menurunyanya, aksi kali ini adalah ekspresi dari ketidakpuasan warga atas ketidakadilan yang
terjadi selama ini. Warga, kata dia, sudah tiba di puncak kesabaran.

"Kami minta mereka segera hengkang dari sini," kata dia.

Asisten RM J&T Kairagi: Barang Banyak Masuk Apalagi Waktu Natal 2019

Anggota Dewan Bolmong Febrianto Tangahu memaklumi aksi warga. Sebut dia, selama ini, aktivitas pengusaha dari luar lebih banyak mudaratnya.

"Mereka cari uang di sini sedang warga yang kena ruginya," katanya.

Pantauan Tribun, salah satu nama yang ditolak warga adalah om Tole.

Nama Tole ditulis dalam sejumlah spanduk. Diketahui Om Tole adalah pemain utama dalam usaha tambang
liar di Bakan.

Lucinta Luna Lagi Diterpa Isu Transgender, Kali Ini Muncul Surat Perjanjian di Atas Materai

Informasi yang dihimpun Tribun aksi pemalangan tersebut diawali perselisihan
antara Ar warga setempat dengan Om Tole.

Om Tole sebagai pemilik lahan sedang Ar pemilik lubang di lahan tersebut.

Keduanya terlibat pemasalahan material. Kemudian Om Tole memberhentikan Ar. Tole lantas meminta aparat kepolisian menjaga lubang milik Ar.

Sang Ibu Tega Merebut Suami Putrinya yang Baru Menikah 2 Bulan, Bahkan hingga Punya Anak

Akibatnya para pekerja Ar terusir dari tempat tersebut.

Sakit hati, Ar dan warga kemudian melakukan pemortalan.

Aksi warga tersebut mendapat kawalan ketat aparat kepolisian. Jelang tengah hari warga membubarkan diri. (art)

Siswa SMA Bunuh Begal karena Lindungi Pacar Ternyata Punya Istri Anak, Kini Didakwa Seumur Hidup

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved