Berita Internasional
Pemerintah Rusia Siapkan Rp 100 Juta bagi Setiap Perempuan yang Melahirkan
Pemerintah Rusia mengumumkan insentif keuangan baru untuk mendorong Rusia agar memiliki lebih banyak anak guna meningkatkan populasi.
Mereka takut ketidakpastian keuangan," kata pakar demografi, profesor Evgeny Yakovlev, dikutip dari IBTimes.
Seorang ahli demografi Rusia lainnya bernama Anatoly Vishnevsky mengatakan dia berpikir memberikan insentif keuangan tidak akan meningkatkan angka kelahiran.
Hal ini didasari alasan karena kebanyakan setiap negara industri menyaksikan pola keluarga yang sama yang memiliki lebih sedikit atau tidak punya anak.
"Seluruh gagasan Putin bahwa tingkat kelahiran dapat dikoreksi hanya dengan uang tidak valid," kata Antoly.
Sementara itu, wartawan Rusia Aleksander Zhelenin menyalahkan keruntuhan demografis negara itu pada kondisi ekonomi yang buruk.
“Selama enam tahun terakhir, standar hidup di Federasi Rusia terus menurun, termasuk penurunan pendapatan bagi warga negara, dan memburuknya layanan medis karena penutupan dan penggabungan rumah sakit dan klinik, pemecatan dokter, paramedis dan perawat; sementara tingkat kematian, sebaliknya, telah tumbuh,” tulisnya.
Zhelenin menunjukkan bahwa pada awal 1990-an, resesi di Rusia bertepatan dengan tingkat kelahiran yang menurun.
Pada tahun 1992, ia mencatat bahwa 1,587 juta bayi lahir di Rusia - 912.000 lebih sedikit daripada yang dilahirkan hanya lima tahun sebelumnya.
Pada tahun 1993 hanya 1,378 juta bayi lahir, setelah itu terus menurun hingga 1999 ketika hanya 1,214 juta anak lahir.
Tingkat kelahiran Rusia perlahan pulih sampai hampir 2 juta bayi dilahirkan pada tahun 2014.
Pemerintah Rusia Siapkan Rp 100 Juta
Setiap Perempuan yang Melahirkan
guna meningkatkan populasi
angka kelahiran anak
tribunmanado.co.id
manado.tribunnews.com
9 Virus dan Penyakit Berbahaya yang Mengancam Dunia, Ilmuwan Sebut Covid Berada di Urutan Teratas |
![]() |
---|
Foto Langka, Seekor Penguin Warna Kuning Terlihat Pertama Kali di Atlantik Selatan |
![]() |
---|
Tawaran Donald Trump Kepada Kim Jong Un: Saya Bisa Mengantarmu Pulang Dalam Dua Jam Jika Anda Mau |
![]() |
---|
Sejarah Penjara Guantanamo, Presiden AS Joe Biden Akan Tutup Penjara Termahal di Bumi Ini |
![]() |
---|
Retno Marsudi Bertemu Riyad al-Maliki, Indonesia Beri Palestina Bantuan 2,3 Juta Dollar AS |
![]() |
---|