Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Menhan Prabowo Tak Ingin Dana Prajurit Jadi Korban Akibat Korupsi di PT Asabri

Prabowo tak ingin dana prajurit jadi korban menyusul adanya kasus dugaan korupsi di PT Asabri (Persero).

Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Riezqi Yovanda
Menhan Prabowo Subianto hadiri open house Luhut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Prabowo tak ingin dana prajurit jadi korban menyusul adanya kasus dugaan korupsi di PT Asabri (Persero).

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. 

Ia mengatakan, kalau ada masalah korupsi harus diselesaikan segera.

"Tidak boleh ada korban dana prajurit," ujar Dahnil kepada awak media di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/01/2020).

Dahnil mengatakan, Prabowo hanya mempunyai satu kepentingan pasca-munculnya kasus dugaan korupsi di Asabri, yakni dana prajurit tetap aman.

"Oleh sebab itu, kepentingan Pak Prabowo hanya satu hal, agar dana prajurit tetap aman," kata dia.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/1/2020). (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Dahnil menjelaskan, Prabowo juga meminta para prajurit agar tetap tenang.

Dia memastikan bahwa tidak ada masalah dengan dana prajurit yang tersimpan di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.

"Kemarin kita dapat laporan dari Menteri BUMN (Erick Thohir), dan Asabri, baru saja saya menerima teman-teman Asabri.

Oleh sebab itu, prajurit harus tetap tenang dan enggak ada masalah dengan ini," kata Dahnil.

Sebelumnya, isu kasus dugaan korupsi di Asabri mencuat ke publik bermula dari pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tak tanggung-tanggung, Mahfud menyebut nilainya pun tidak kalah besar dengan kasus dugaan korupsi di perusahaan asurani milik negara lainnya, PT Jiwasraya (Persero), yakni mencapai Rp 10 triliun.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/01/2020) lalu.

Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019.

Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved