Ultah Margomulyo, 100 Warga Kerukunan Keluarga Jawa (KKJ) Joget Bareng di Tanjung Merah
Merayakan ultah ke 23, anggota Paguyuban Margomulyo dan Kerukunan Keluarga Jawa (KKJ) menggelar wisata bersama di Pantai Tanjung Merah, Bitung.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Mardi Siswoyo, Ketua Paguyuban Margomulyo, mengatakan acara wisata dan perjamuan makan bersama ini untuk merayakan ulang tahun Margomulyo yang ke 23.
"Kami selalu merayakan ulang tahun paguyuban dengan wisata bersama seperti ini. Tempatnya tidak selalu sama," ungkap Mardi Siswoyo yang sehari-hari dinas di Polres Bitung.
Yang bergabung dalam perayaan kali ini, selain anggota Margomulyo juga anggota paguyuban Sinoman dan Eka Puja yang diketuai Adam Prawiro.
Aminto Santoso, Sekretaris Kerukunan Keluarga Jawa (KKJ) Kota Bitung yang juga Sekretaris Paguyuban Margomulyo, menambahkan, di Kota Bitung ada sekitar 17 paguyuban orang Jawa.

Semua paguyuban itu tergabung dalam wadah yang lebih besar, yakni Kerukunan Keluarga Jawa (KKJ).
Jumlah warga yang tergabung dalam 17 paguyuban ini sekitar 1.833 KK atau sekitar 5.000 jiwa.
"Lewat paguyuban, kami dapat menjalin tali silaturahmi dan persaudaraan," ujar Aminto yang dinas di PT Indofood Kota Bitung ini.
Mardi Siswoyo yang berasal dari Solo, Jawa Tengah, dan Aminto Santoso dari Semarang telah menghuni Kota Bitung sejak 1992.
Meski telah lama tinggal di pulau seberang, rata-rata mereka masih tetap senang melestarikan kesenian dan kebudayaan Jawa.
Itu sebabnya, setiap kali membuat acara, lagu-lagu dan tembang serta gending-gending Jawa selalu terdengar di sela-sela alunan musik pop dan dangdut.
Bahkan, pada saat perayaan Agustusan, KKJ kerap menampilkan reyog Ponorogo lengkap dengan tari jathilannya.
Menurut Sudadi, banyak sekali manfaat bergabung di paguyuban. "Kami dapat saling memperhatikan dan saling membantu ketika ada yang membutuhkan pertolongan," ungkapnya.
Banyak kegiatan rutin yang sudah teragenda di masing-masing paguyuban. "Ada arisan, pengajian, dan lain-lain," ungkap ayah dari dua anak ini.
Bertemu, bertatap muka, berbagi kegembiraan, membuat acara di Pantai Tanjung Merah berlangsung penuh sukacita dan kegembiraan.
Beberapa lagu Jawa campursari membuat bapak-bapak lenggak lenggok goyang pinggul terus. Lupa kalau pernah sakit pinggang.