Pembunuhan di Manado
POLISI UNGKAP Soal Orang yang Masuk ke Dalam Kamar, Berikut Fakta Penemuan Mayat Suami Istri di Komo
Pihak Polresta Manado, terus melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat pasangan suami istri di indekos
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pihak Polresta Manado, terus melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat pasangan suami istri di indekos, Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020) lalu.
Selain proses autopsi terhadap jenazah ke dua korban, pihak Polresta Manado juga sudah melakukan pemeriksaan sebanyak enam saksi dalam kasus tersebut.
Hal itu diungkapkan Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, kepada awak media.
Sejau ini, katanya, belum di dapati adanya orang ketiga, di luar daripada pasangan suami istri ini yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini.
"Masih dalam proses penyelidikan, jadi belum bisa dipastikan bahwa peristiwanya seperti apa," jelasnya.
Lanjutnya, kalau dari tembusan TKP dan olah TKP, yang dilakukan tim inafis Polresta Manado, bahwa di TKP tidak ada orang luar.
"Sejauh ini ya, kita simpulkan belum ada temuan bahwa ada orang luar yang masuk ke dalam kamar, sampai dengan ditemukannya pasangan tersebut dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Tambahnya, dilihat dari peristiwa ini, bahwa memang peristiwanya tidak ada atau belum kita temukan ada pihak ketiga.
"Kemungkinan besar, ada permasalahan di dalam internal mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," katanya.
Diketahui, kabar kematian pasangan suami istri ini mengangetkan warga Bumi Nyiur Melambai.
Pasalnya, dalam satu kamar ditemukan dua mayat sepasang suami istri yang bersimbah darah.
Sebelumnya kabar beredar jika si wanita yang tewas bersimbah darah di atas ranjang itu tengah hamil.
Namun dari hasil autopsi diketahui ternyata si wanita Rosna Sartika Kandong (27) tak sedang hamil.
Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, untuk informasi korban Dewi Sartika Kandong sementara mengandung, itu tidak benar.
“Karena sempat berkembang bahwa si wanita hamil. Katanya si korban perempuan sempat bilang ke tantenya bahwa dia hamil. Cuma dari hasil pemeriksaan otopsi, yang wanita tidak ditemukan tanda kehamilan,” kuncinya, sambil menambahkan, agar menunggu hasil pengembangan penyidikan selanjutnya
• FAKTA DEMI FAKTA Penemuan Mayat Suami Istri di Komo Terungkap, si Wanita Tak Hamil hingga Hasil CCTV
Hasil CCTV
Diketahui hingga berita ini dimuat, motif dari pembunuhan ini belum bisa dipastikan
Dari keterangan Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan belum ada tanda-tanda keterlibatan orang lain dalam kejadian tersebut.
“Kita belum bisa menemukan adanya tanda-tanda, bahwa ada orang lain yang masuk ke dalam kamar. Artinya memang persitiwa ini masih (hanya) melibatkan kedua korban. Dalam hal ini suami istri tersebut,” paparnya.
Pasalnya dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV), tidak ada aktivitas yang mencurigakan.
“Karena posisi kamar juga terkunci dari dalam. Dan analisa CCTV juga, tidak ada orang yang dicurigai yang masuk ke dalam kos-kosan itu,” tambahnya.
Lanjutnya, polisi sudah meminta keterangan enam orang saksi. Termasuk dua saksi yang menemukan pertama kali. “Dan juga tukang jualan yang ada didekat kos-kosan,”
• FAKTA BARU Penemuan Mayat Suami Istri di Komo, Penjaga Kos Bahas Soal Suara Dalam Kamar
Pengakuan Penjaga Kos
Samuel Kapia (26), penjaga indekos Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya pasangan suami istri yang tewas bersimbah darah, buka suara.
Kepada Tribunmanado.co.id, Samuel menceritakan keseharian Rosna Sartika Kandong (27) dan Gung Akbar dan juga suasana di dalam lingkungan indekos tempat kedua korban tinggal.
Kata Samuel Kapia yang mendapat shift jaga indekos dari pukul 08.00-17.00 Wita itu, antara Gung Akbar dan Rosna Sartika Kandong tak terlihat ada cekcok.
Gung Akbar dan Rosna Sartika Kandong disebut penjaga indekos merupakan pasangan kalem.
Walaupun jarang bersosialisasi dengan warga di sekitar indekos, namun kedua korban merupakan orang yang ramah.
Samuel pun mengungkap soal kondisi dan suasana di kos itu.
Ia menyampaikan bahwa kamar tersebut tidak kedap suara sehingga suara apapun dari dalam kamar tersebut pasti terdengar.
"Biasa biasa aja, tidak terdengar suara berisik dari dalam kamarnya, tidak kedengaran kalau ada cekcok, cuma diem-diem aja. Kalau disini orang ngomong sedikit kuat saja pasti kedengaran sekali," ujar Samuel.
Rosna Sartika Kandongdiketahui mulai ngekos sejak tanggal 22 Agustus.
Rosna Sartika Kandongg kemudian menikah dengan Gung Akbar (26) pada sejak 9 November.

• Sosok Suami Istri Tewas di Manado Diungkap Penjaga Kos, Tak Pernah Cekcok hingga Kondisi Indekos
Semenjak menikah, keduanya tinggal bersama di salah satu kamar indekos di dalam lorong kos-kosan sebelah toko parfum, kawasan jalan nasi kuning, Komo Manado.
Letak kamar kos Gung Akbar dan Rosna Sartika Kandongberada di sudut ruangan.
Fasilitas di kamar tersebut sudah lengkap.
"Di kamar kos tersebut sudah ada AC, kamar mandi dalam, dapur dalam, semua lengkap sudah. Perkiraan biaya lebih dari satu juta," ujar Samuel
UPDATE Penemuan Mayat Suami Istri di Komo, Pembunuhan atau Bunuh Diri? Polisi Bilang Tiga Handphone
Fakta demi fakta penemuan mayat sepasang suami istri di dalam kamar indekos mulai diupdate polisi.
Terbaru info yang didapat dari kepolisian yakni pihak kepolisian mengalami kesulitan.
Kesulitan apa yang dialami polisi?
Ya penemuan mayat perempuan dan laki-laki di atas ranjang kamar kos di Komo, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) ini hingga saat ini masih meninggalkan tanda tanya bagi warga Bumi Nyiur Melambai.
Pasalnya, kabar yang berkembang jika keduanya adalah korban pembunuhan.
Namun isu lain yang beredar jika yang menjadi korban pembunuhan adalah si wanita Rosna Sartika Kandong oleh suaminya Gung Akbar sebelum akhirnya Gun memutuskan untuk bunuh diri.
• TERBONGKAR, Teddy Akhirnya Akui Soal Adanya Lebam di Tubuh Lina, Polisi Bongkar Kronologi Kematian
Untuk mengungkap apakah kasus ini merupakan murni bunuh diri atau pembunuhan, pihak Polresta Manado dan Polda Sulut pun terpantau mulai bekerja ekstra kendati mengalami hambatan.
Info terbaru pihak Kepolisian masih kesulitan menggali informasi lewat handphone milik kedua korban yang di temukan tewas di tempat kos.
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa, Kantor Polresta Manado, Minggu (12/01/2020) sekitar pukul 13.40 Wita.
Ia menyampaikan bahwa kunci smarphone milik kedua korban terkunci dengan pola.
• 10 Fakta Lengkap di Balik Suami Istri Tewas di Manado, Penjelasan Polisi hingga Ponsel Terkunci
"Kuncinya informasi terkait kasus ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar AKP Thommy.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulut untuk bantu diselidiki.
"Tiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucapnya.
Handphone tersebut milik kedua korban, 2 handphone milik korban pria yang salah satunya digunakan hanya untuk berkomunikasi.
AKP Thommy juga selaku Kasat Reskrim belum menemukan pihak ketiga dalam kasus tersebut.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," pungkasnya.

Diketahui pasangan suami istri, Gung Akbar (26), warga Mamuju Utara, Sulawesi Barat dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27), asal Girian Bawah, Koya Bitung ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar kos pada Sabtu sore.
Kedua korban ditemukan bersimbah darah dalam kamar kos.
Gung merupakan seorang PNS sedangkan istrinya, Rosna Sartika Kandong bekerja sebagai pegawai swasta.
Keduanya dikabarkan baru nikah dua bulan yakni pada November 2019 silam.
Pasangan suami istri ini ditemukan warga di dalam kamar kosan mereka, dengan posisi terbaring di tempat tidur, dan terdapat percikan darah, hingga ada luka tikam di tubuh kedua korban.
Peristiwa itupun langsung menghebohkan warga sekitar lokasi kejadian, sehingga warga pun langsung terkumpul di lokasi kejadian.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian, dan melakukan pemeriksaan lanjut.
Beberapa saat kemudian, muncul mobil ambulans dari Bid Dokes Bhayangkara Polda Sulut, dan mengevakuasi ke dua jenazah korban ke ruang jenazah RS Bhayangkara Karombasan.

Detik-detik penemuan
Kasat Reskrim AKP Thommy Aruan mengungkapkan kronologi penemuan mayat suami istri tersebut berawas saat teman korban perempuan mendatangi kos kedua korban atas perintah bos.
Korban seharusnya sudah mulai bekerja pada pukul 14.00 tapi belum masuk kerja hingga pukul 16.00 Wita.
Andika Otaya (19), teman kantor korban mengintip ke dalam kamar.
Dia melihat bercak darah di dinding kamar maka,bersama penjaga mendobrak pintu kamar korban.
Mereka melihat Kedua korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam keadaan berlumuran darah.
AKP Thommy Aruan beserta anggota Sat Reskrim Polresta Manado masih menunggu hasil autopsi di RS Bhayangkara.
"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Nanti jumlahnya kita lihat lebih jelas pada saat hasil otopsi keluar.
Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Thommy.
• HASIL AUTOPSI Jasad Suami Istri Tewas di Kos di Manado, Penyebab Kematian Hingga Kandungan Rosna
Warga Ramai di TKP
Ramainya warga tersebut sampai ke sudut-sudut jalan.
Warga yang berkerumun mengakibatkan kondisi lalu lintas sangat padat sampai dengan Sabtu pukul 19.36 Wita.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) penikaman persis berada di dalam lorong kos-kosan sebelah toko parfum, kawasan jalan nasi kuning di Kota Manado.
Beberapa warga ada yang merekam TKP, ada juga yang live.
Di dalam lorong tersebut terdapat aparat kepolisian Korps Sabhara, dan beberapa Babinsa.
Di dalam lorong tersebut masih tercium bau darah.
Kamar kos kosan TKP tersebut tepat berada di sudut ruangan.
Saat ini di depan kamar kos tersebut diberi police line.
Kedua korban dibawa ke RS Bhayangkara oleh ambulans polisi pada sekitar pukul 19.30 Wita.
foto-foto pasangan pria dan wanita tewas mengenaskan dalam sebuah kamar yang beredar di Facebook pada Sabtu (11/01/2020) malam.
• Detik-detik Penemuan Mayat Suami Istri Baru Nikah Bersimbah Darah dalam Kamar Kos, Diduga Bunuh Diri
Diduga Bunuh Diri
Keluarga kedua korban mengatakan, kalau kasus dialami kedua pasangan suami istri murni bunuh diri.
"Tidak ada masalah dalam keluarga mereka. Tapi kami keluarga akan melakukan penolakan autopsi, karena kami kasihan tubuh mereka yang sudah meninggal, terus akan diautopsi lagi," ujar seorang keluarga korban kepada tribunmanado.co.id
Viral di Media Sosial
Dua buah foto yang memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan tergeletak di atas ranjang menjadi viral, Sabtu (11/01/2020) petang.
Kabar soal pembunuhan ini ramai dibahas di Facebook, setelah seorang pengguna Facebook dengan nama akun Rony Abdul membagikan info pembunuhan ini di akun Facebooknya.
Rony Abdul dalam keterangannya yang ia sematkan di foto yang ia unggah, menyebut jika ini adalah pembunuhan yang terajdi di Komo luar depan rumah kopi Tikala.
Rony Abdul selain menuliskan keterangan, ia juga mengunggah dua buah foto yang memperlihatkan dua orang berlumuran darah sudah tergeletak di atas tempat tidur.
Si wanita dalam foto yang beredar, menggunakan celana panjang baby doll berwarna merah muda.
Sedangkan pria yang ada disamping wanita itu memakai celana pendek bercorak.
Di antara dua korban ini terdapat bantal-bantal.
Di samping wanita juga terlihat ada sebuah ponsel.
Unggahan Rony Abdul ini sudah mendapat 164 komentar, 198 tanggapan, dan telah 1.000 kali dibagikan hanya dalam kurun waktu satu jam.
Kedua Jenazah Diautopsi
Pihak Polresta Manado mendalami peristiwa penemuan mayat pasangan suami istri, di Kosan yang terletak di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Sabtu (11/1/2020).
Dua jenazah akhirnya dilakukan autopsi di ruang pemulasaran rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Minggu (12/1/2020) tadi.
Terpantau wartawan tribunmanado.co.id, proses autopsi, dikawal beberapa anggota reskrim Polresta Manado.
Awalnya dilakukan autopsi terhadap jenazah lelaki Gung Akbar (26) warga Jalan Bandeng Pasang Kayu Mamuju Utara, Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.
Setelah di autopsi, jenazah lelaki Gung, dibawa keluarganya di kampung halamannya, melalui, pesawat Bandara Sam Ratulangi Manado.
Setelah itu, dilanjutkan proses autopsi terhadap jenazah perempuan Rosna Satrika Kandong (27) warga Kelurahan Girian Bawa, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.
Terpantau, setelah selesai autopsi, jenazah perempuan Rosna, dibawa keluarganya di Kota Bitung, dengan menggunakan ambulance.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, mengatakan, bahwa benar kedua korban diautopsi di rumah sakit Bhayangkara.
"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar, sehingga kami melakukan otopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu. (Tribunmanado.co.id/Juf/Ade/Ind)
Tonton: