Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Sejarah Mencatat Sulawesi 24 Kali Terjadi Tsunami, 4 Kali Dipicu Megathrust di Sulawesi Bagian Utara

Zona megathrust ini berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tsunami, Foto tak terkait dengan kejadian didalam berita, bahkan kejadian yang sebenarnya. 

Gambar ini menginformasikan bahwa Makassar hingga Sulawesi Utara turut berpotensi mengalami gempa dahsyat.

 Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem Hari Ini Minggu 12 Januari 2020, Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

Unhas beri Tanggapan

Dalam unggahan tersebut juga mencatut Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin ( Unhas ).

Dihubungi Kompas.com, Kepala Puslitbang Kebencanaan Unhas Adi Maulana mengatakan, kabar tersebut diambil dari pemberitaan tahun lalu.

"Tahun lalu saya diwawancarai tentang potensi-potensi gempa yang ada di Indonesia berkaitan dengan gempa Palu dan Pangandaran. Kemudian (pewawancara) ingin tahu sebenarnya potensi-potensi gempa yang besar (megathrust) itu di mana saja," kata Adi kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Adi menjelaskan, berdasarkan penelitian, terdapat 13 daerah atau zona di Indonesia yang berpotensi terjadi gempa besar (zona megathrust), salah satunya di Sulawesi bagian utara.

"Megathrust itu biasanya terjadi di lautan. Jadi berlokasi di laut sehingga ketika terjadi gempa besar seperti itu, dia nanti akan bisa menimbulkan gelombang tsunami yang besar," ujar dia.

Berdasarkan catatan, tsunami pernah terjadi di zona megathrust Sulawesi bagian utara pada 1996.

Sementara itu, gempa besar yang terjadi di lokasi tersebut berperiode ulang kurang lebih 30 tahun.

"Periode ulang gempa besar yang terjadi di sana (Sulawesi bagian utara) itu dihitung itu periode 30 tahunan, dalam artian kurang lebih 30 tahun. Catatannya kurang lebih 30 tahunan, dulunya terjadi 1996," papar Adi.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa tidak ada gempa yang dapat diprediksi secara pasti.

Namun, masyarakat dan pemerintah dapat meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat mitigasi, agar jika memang gempa besar terjadi maka risiko bencana dapat berkurang.

"Potensi, belum terjadi. Tetapi beradasarkan data-data geologi, di situ memang ada sebuah megathrust yang berpotensi untuk terjadi gempa bumi mencapai 8 (magnitudo), yang kemudian bisa menghasilkan gelombang tsunami kurang lebih 10 meter," tutur Adi.

Adi menambahkan, daerah yang berisiko paling tinggi berada di tempat yang menghadap langsung dengan zona subdiduksi.

"Yang membuat resah itu, seakan Makassar yang kemudian akan terkena. Padahal jarak antara megathrust ada di utara Pulau Sulawesi dengan Makassar hampir 1.200 kilometer," ucap Adi.

"Kalaupun terjadi yang namanya megathrust (gempa dan tsunami), tentu saja efeknya akan sangat kecil untuk Sulawesi Selatan, bahkan mungkin tidak akan," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com

Subscribe Youtube Tribun Manado Official

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved