Banjir DKI Jakarta
Anies Baswedan 'Diserang' Warga DKI, Digugat hingga Disemprot Anggota Tim Advokasi Banjir
Sehingga membuat sejumlah masyarakyat merasakan keresahan dengan adanya banjir.
RIBUNMANADO.CO.ID - Bencana banjir di ibukota Jakarta yang terjadi di periode awal tahun 2020 menuai protes dari sejumlah masyarakyat.
Bukan hal baru bagi Jakarta jika berbicara bencana banjir.
Luapan kekecewaan masyarakyat tampak kepada pemerintah daerah dan pemimpinnya.
Banjir memang sudah menjadi penyakit untuk ibukota Jakarta.
Sehingga membuat sejumlah masyarakyat merasakan keresahan yang berulang-ulang karena banjir dan belum adanya cara penanggulangannya.

Merasa adanya keresehan akibat banjir, sejumlah masyarakyat menggugat pemerintah dan gubernur DKI Jakarta.
Dilansir dari Tribunnews.com, Gugatan ini dilakukan oleh sejumlah warga ibu kota melalui Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta.
Menurut Anggota Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor Nainggolan gugatan ini dilakukan karena Pemerintah dan Gubernur DKI Jakarta dinilai tidak bekerja secara baik dalam melindungi warganya.

Azas juga menyebut, setiap orang berhak mengajukan gugatan termasuk kepada Pemprov DKI Jakarta.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program 'Primetime News' yang diunggal kanal YouTube metrotvnews, Jumat (10/1/2020).
"Mereka sebagai warga Jakarta memiliki hak mendapatkan perlindungan, pelayanan publik yang baik dari pemerintah daerahnya," ujar Azas.
"Dalam kondisi banjir ini, pemerintah daerah dan gubernurnya tidak bekerja dengan baik," imbuhnya.

Hal ini dilihat dari bagaimana Pemprov DKI dalam mengatasi banjir yang menerjang Jakarta pada awal tahun ini.
Di mana saat hendak terjadi banjir, sistem peringatan dini dan emergency response dari Pemprov DKI dinilai tidak berjalan.
"Kita lihat tidak ada informasi yang didapat dari masyarakat kalau mau terjadi banjir," ujarnya.
"Tadi dikatakan air datang dari hulu, dan air tersebut butuh 8 jam sampai Jakarta," imbuhnya.
"Kan ada waktu untuk persiapan, harusnya ada early warning system disitu," tegasnya.
Azas juga melihat bahwa dari mulai banjir menerjang ibu kota hingga kini, tidak terlihat aksi Pemprov DKI dalam membantu warganya.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)
• Anies Baswedan Telat Hadiri Rapat Pembahasan Banjir, Padahal Cuma 1 Kilometer dari Kantornya
• Presiden Jokowi Minta Anies Baswedan Segera Normalisasi Seluruh Sungai di Jakarta
Guntur Romli: Edan! Anies Baswedan Sebarkan Hoax 'Kemang Tidak Banjir'
Dimuat TribunManado.co.id dari pewartaan Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap menyebarkan kabar bohong (hoax) dengan menyebut kawasan Kemang di Jakarta Selatan tidak banjir.
"Ini edan! Kok tega-teganya di tengah banjir, Gubernur DKI Anies Baswedan masih menyebarkan berita bohong alias hoax dengan mengatakan kawasan Kemang tidak bajir, padahal faktanya beberapa titik di Kemang tenggelam" kata Guntur Romli, intelektual muda NU.
Pernyataan Anies Baswedan yang menyebut Kawasan Kemang tidak banjir disampaikan di Kelurahan Makasar Jakarta Timur Minggu 5 Januari 2020 yang kemudian dikutip oleh beberapa media online nasional.
"Anies Baswedan berbohong Kemang tidak banjir agar dianggap ia melakukan antisipasi banjir dengan menyediakan pompa di sana, nyatanya hampir semua media menulis pada tanggal 1 Januari 2020 Kemang terdampak banjir edan, banyak juga video Netizen yang beredar yang menunjukkan Kemang diserang banjir edan," sambung Guntur Romli.
Guntur Romli pun menuntut Gubenur Anies Baswedan meralat ucapannya dan meminta maaf.
"Anies harus meralat ucapannya itu dan meminta maaf, sudah tidak datang dan membantu Kemang, dia malah sebarin berita bohong Kemang tidak banjir." pungkas Guntur Romli.
Seperti dikutip Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim mayoritas wilayah Jakarta tidak tergenang banjir pasca-hujan deras pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Dia menyebut sebanyak 85 persen wilayah Jakarta tidak dilanda banjir, salah satunya wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dikarenakan pompa air di kawasan tersebut bekerja dengan baik.
"Hujan yang sedemikian deras, tapi kenapa Kemang tidak banjir, karena pompa mobile kami bekerja di Kemang Raya," kata Anies saat ditemui di Kelurahan Makasar, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).
"Karena itu, alhamdulillah 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," lanjutnya.
Data Kompas.com, banjir sempat melanda kawasan Kemang beberapa saat setelah hujan deras datang.
Salah satunya Jalan Kemang Timur. Hery selaku warga setempat kala itu menjelaskan bahwa kawasan rumahnya sempat diterjang banjir setinggi 2 meter lebih.
Kondisi air setinggi itu terjadi pada Rabu pukul 08.00 WIB.
"Dari pukul 03.00 pagi air memang sudah masuk karena hujan deras kan, tapi semakin lama kok semakin tinggi. Pukul 08.00 saya lihat air sudah setinggi 2 meter," ucap dia saat ditemui di lokasi rumahnya, (2/1/2020)
Beruntung Hery sudah bergerak cepat untuk memindah barang berharga ke lantai atas.
Dia dan kelima anaknya berhasil mengungsi ke permukiman yang lebih tinggi.
"Airnya juga deras banget. Saya berenang keluar saja susah," ucap Hery yang tinggal tepat di samping kali Mampang ini.
Hal sama juga dikatakan Ilham. Salah satu pegawai rumah tangga di salah satu rumah mewah di kawasan tersebut juga mengatakan hal yang sama.
Bahkan ruang tamu sempat direndam air setinggi 1 meter lebih.
"Sampai segini (sambil menunjuk perutnya). Wah kalau di jalan sampai ke pundak," kata Ilham.
"Ini banjir terparah. Terakhir paling parah tahun 2007," ucap dia.
Bukan hanya di kawasan Jalan Kemang Timur V, banjir juga terjadi di perkampungan Hongkongbeng RT 003 RW 002 Jalan Kemang X, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Rabu (1/1/2020).
Saat itu, warga setempat berharap adanya bantuan perahu karet untuk evakuasi.
"Banjirnya parah, tinggal genteng doang. Warga banyak tidak bisa keluar karena kedalamannya sudah tinggi. Kita butuh bantuan perahu karet," ujar salah satu warga setempat, Taufik (30), kepada Kompas.com ketika ditemui ketika banjir pada Rabu (1/1/2020).
Menurut Taufik, kenaikan air yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya sejak pukul 04.00 WIB.
"Sebagian warga yang tak sempat mengevakuasi diri terjebak di dalam rumah mereka. Karena lampu dipadamkan jadi enggak bisa keluar rumah," ucap dia.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Anies sempat mengunjungi dapur posko banjir di kawasan Kemang Utara.
Di sana dia sempat menengok kondisi warga yang jadi korban Banjir.
"Kita apresiasi masyarakat yang telah secara langsung membantu, mengelola secara swadaya dampak dari kebanjiran ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Anies berpesan kepada para warga apabila membutuhkan bantuan bisa menghubungi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi beban korban banjir.
"Terkena banjir saja adalah masalah rumit jadi kita ingin mengurangi beban masalah dan malam hari ini saya instruksikan untuk merespons cepat," jelasnya.
Sebagian Artikel Ini Telah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Anies Sebut Kemang Tidak Banjir, Faktanya Terendam 2 Meter"
Tonton Juga:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan Digugat karena Banjir Jakarta, Haikal Nilai Ada Dendam Pilpres: Kenapa Hanya Anies?, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/01/11/anies-baswedan-digugat-karena-banjir-jakarta-haikal-nilai-ada-dendam-pilpres-kenapa-hanya-anies?page=all.