Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Suap Komisioner KPU

Setelah Hasto Nama-nama Petinggi PDIP Ini Dipanggil KPK, Elit PDIP Kumpul Bicara OTT

Ditahannya dua staf Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, di antaranya Saeful Bahri diyakini akan menguak sejumlah elite PDIP

Editor: Aswin_Lumintang
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan kepada wartawan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ditahannya dua staf Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, di antaranya Saeful Bahri diyakini akan menguak sejumlah elite PDI Perjuangan yang diduga terlibat dalam kasus suap ke Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan memberi keterangan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/1/2020) dini hari.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan memberi keterangan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/1/2020) dini hari. ((KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D))

Saeful Bahri yang diketahui orang dekatnya Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan telah membenarkan uang suap yang diberikannya ke Wahyu Setiawan berasal dari big bos-nya yakni, Hasto.

Kabar lainnya menyebutkan terkait kasus ini beberapa petinggi PDI Perjuangan telah berkumpul di satu lokasi dan membicarakan banyak hal terkait kasus yang melibatkan kader Banteng Moncong Putih.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan kabar ruang kerjanya di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, hampir digeledah KPK.

Hal itu menyusul beredarnya kabar jika dua staf Hasto Kristiyanto terseret Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Proses Autopsi Jasad Lina Selesai, Polisi Singgung Pemeriksaan Racun, Apa Kesimpulannya?

KWT Maju Terus Desa Bai Manfaatkan Pekarangan dan Lahan Tidur untuk Bercocok Tanam

Tubuh Lina Jubaedah Membiru-biru, Keluarga Tunggu Hasil Autopsi Polisi: Tunggu Saja

"Berdasarkan laporan Kepala Sekretariat dari PDIP jadi memang datang beberapa orang," kata Hasto Kristiyanto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Namun, kata Hasto, karena tanpa surat dan bukti yang lengkap, penggeledahan tidak jadi dilakukan.

"Tanpa bermaksud menghalang-halangi, apa yang dilakukan di dalam pemberantasan korupsi yang kami harapkan adalah sebuah mekanisme adanya surat perintah dan begitu itu dipenuhi ya tentu saja seluruh jajaran PDIP sebagaimana kami tunjukkan kami selama ini membantu kerja dari KPK," katanya.

Lebih lanjut, ia memastikan tidak ada penyegelan terhadap Kantor DPP PDIP.

Baca: Kader PDIP Terseret Kasus OTT KPK, Yasonna: Saya Tidak Tahu, Tanya Mereka Saja

Ia menyatakan PDIP mendukung pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

"Informasi terhadap penggeledahan terhadap adanya penyegelan itu tidak benar tetapi kami tahu bahwa KPK terus mengembangkan upaya-upaya melalui kegiatan penyelidikan pasca operasi tangkap tangan tersebut. Sikap partai adalah memberikan dukungan terhadap hal itu," katanya.

Uang Rp 400 Juta

Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita barang bukti berupa uang.

Dalam aksi senyap tersebut, KPK pun mencokok sejumlah pihak lainnya yang terkait kasus dugaan suap terhadap Wahyu Setiawan.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap KPK
Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap KPK (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved