Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik AS dan Iran

Iran Balas Dendan, FAA Larang Penerbangan Sipil Hingga ke Teluk Oman

Pasca pembalasan dendam Iran ke AS, FAA resmi larang penerbangan sipil ke Iran dan sekitarnya. Hal ini kemudian diikuti oleh negara-negara lain.

Editor: Isvara Savitri
Adapasekarangnews
Iran Hujani Roket di Pangkalan Militer AS, Serangan Balas Dendam Kematian Qassem Soleimani 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Semakin memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran pasca pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh Presiden Amerika Donald Trump, menyebabkan Iran menembakkan roket ke pangkalan militer AS di Irak sebagai aksi balas dendam.

Karena hal ini regulator penerbangan AS resmi mengeluarkan larangan penerbangan sipil ke Iran, Irak, Teluk Persia, dan Teluk Oman.

Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) mengeluarkan larangan tersebut pada Selasa (7/1/2020) waktu setempat setelah Iran menembakkan sejumlah roket ke pangkalan militer AS di Irak.

"FAA akan terus memonitor peristiwa-peristiwa di Timur Tengah dan akan terus berkoordinasi dengan mitra kemanan nasional kami serta berbagai informasi dengan maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing," ujar FAA seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/1/2020).

Larangan ini sebenarnya hanya berlaku bagi maskapai penerbangan yang terdaftar di AS.

Meskipun demikian, negara-negara lain di seluruh dunia acap kali mengikutinya dengan tindakan serupa.

FAA telah memberlakukan sejumlah larangan dan peringatan tentang penerbangan maskapai di kawasan Timur Tengah selama setahun terakhir seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Iran.

Sebelumnya pada Juni 2019 yang lalu, FAA telah melarang operator sipil AS terbang diatas wilayah Teluk Persia dan Teluk Oman setelah sebuah rudal Iran menembak jatuh drone militer Amerika.

FAA dan negara-negara lain menjadi lebih agresif dalam mengeluarkan peringatan dan larangan penerbangan sejak maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina pada 17 Juli 2014 oleh rudal Rusia.

Secara terpisah, Singapore Airlines Ltd. menyatakan akan mengalihkan penerbangan-penerbangannya ke Eropa karena serangan dan kekhawatiran akan konflik yang meluas di Timur Tengah.

“Mengingat perkembangan terbaru di wilayah itu, seluruh penerbangan SIA (Singapore Airlines) menuju dan dari Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran," kata Singapore Airlines dalam pernyataan melalui surat elektronik kepada Bloomberg.

“Kami sedang memantau situasi dengan cermat dan akan melakukan penyesuaian yang tepat dengan rute kami jika diperlukan,” tulis Singapore Airlines.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved